26 yang disajikan dalam konsep laporan harus diperoleh secara tertulis.
Auditee bisa saja berbeda pendapat mengenai temuan dan perbedaan pendapat tersebut harus dicantumkan dalam laporan audit. Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa tahapan ini merupakan tahapan kritis dari suatu manajemen audit. Temuan-temuan dan rekomendasi untuk perbaikan
dan penyempurnaan, harus dikomunikasikan dan dibahas bersama manajer unit kerja yang diaudit. Hal ini disebabkan karena yang bertanggung jawab
terhadap perbaikan dan tindakan koreksi adalah manajer unit kerja yang diaudit. Manajer yang bersangkutan dapat memilih alternatif cara
perbaikan atas rekomendasi yang diajukan oleh auditor. Divisi internal audit tidak dapat memaksa unit kerja yang diaudit untuk melaksanakan
rekomendasi-rekomendasi yang diberikannya, karena divisi internal audit merupakan unit staf yang fungsinya memberikan jasa atau pelayanan
kepada unit kerja lainnya dalam perusahaan.
3. Manfaat dan Permasalahan Manajemen Audit
Menurut Handoko 2000, sesuai dengan tujuannya yaitu untuk meningkatkan fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen, manajemen
audit memberikan manfaat sebagai berikut: a. Mengidentifikasikan
1. Tujuan kebijakan, sasaran, prosedur dan peraturan-peraturan yang
belum ditentukan sebelumnya. 2.
Kriteria pengukuran pencapaian usaha dan penilaian prestasi manajemen.
27 3.
Hal-hal yang dapat menimbulkan masalah dan cara-cara unutk mengatasinya.
4. Peluang-peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
5. Alternatif tindakan dalam berbagai kegiatan operasional perusahaan.
b. Menentukan 1.
Apakah organisasi mematuhi tujuan, kebaikan, sasaran, peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
2. Efisiensi, efektifitas dan kelemahan fungsi perencanaan dan
pengendalian manajemen. 3.
Masalah-masalah yang timbul dan mencari penyebabnya. c. Menyediakan jalur komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana
dengan manajemen puncak. Pelaksanaan manajemen audit tidak selalu berjalan dengan mulus,
bahkan seringkali dihadapkan kepada berbagai kendala. Faktor eksternal yang sering menjadi kendala adalah:
1 Kurangnya dukungan dari manajemen puncak yang tidak memahami atau
ada unsur kesengajaan.Hal ini terlihat pada beberapa kasus antara lain: a. Manajemen puncak tidak segera menindaklanjuti rekomendasi yang
disampaikan oleh internal auditor. b. Manajemen puncak tidak memberi kesempatan yang memadai kepada
internal auditor untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan profesi. c. Tidak ada dana yang cukup untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
tenaga internal auditor.
28 2
Adanya kendala psikologis dan kultural. Sebagai atasan, jajaran manajemen enggan dinilai oleh internal auditor,
yang sebenarnya adalah merupakan bawahannya. Sementara itu dalam diri internal auditor terdapat rasa sungkan untuk menilai atasannya.
3 Jajaran manajemen sering tidak bersikap terbuka dalam memberikan
informasi yang diperlukan oleh internal auditor. 4
Kondisi sistem pengendalian manajemen yang ada masih kurang mendukung sehingga berbagai teknik audit tidak dapat diterapkan oleh
internal auditor. 5
Tujuan program kegiatan sering bersifat kualitatif dan kriterianya belum ditetapkan. Hal ini akan menyulitkan internal auditor untuk mengukurnya.
Sedangkan faktor internal yang sering menjadi kendala adalah : 1
Pejabat dan staf internal auditor kurang mempunyai pengetahuan dasar audit dan pengalaman dibidang tugasnya.
2 Internal auditor sering merasa puas dengan hasil temuan auditnya,
sehingga rekomendasinya hanya mengambang dan tidak ada tindak lanjutnya.
3 Penanggung jawab audit tidak kompeten dan hanya mempercayai bawahan
atau tidak berani bertindak karena sungkan kepada jajaran manajemen. a.
Tidak ada rotasi tugas dan bekerja secara monoton. b.
Penanggung jawab terlalu sibuk dengan urusannya sendiri, sehingga tidak memperhatikan pembinaan bawahannya.
29 Dari penjelasan diatas terlihat bahwa manajemen audit sangat
diperlukan untuk dapat mengikuti hal-hal yang tidak teramati oleh manajemen secara langsung. Tetapi keberhasilan pelaksanaannya sangat tergantung
kepada kemauan atau dukungan dari manajemen.
4. Pengelolaan Manajemen Audit