24
Gaya pengasuhan ini biasanya mengakibatkan inkompetensi sosial anak, terutama kurangnya pengendalian diri.
d. Pengasuhan yang menuruti
Pengasuhan yang menuruti adalah gaya pengasuhan di mana orang tua sangat terlibat dengan anak, namun tidak terlalu menuntut
atau mengontrol mereka. Gaya pengasuhan ini biasanya mengakibatkan inkompetensi sosial anak, terutama kurangnya pengendalian diri.
Keempat klasifikasi pengasuhan otoritatif, otoritarian, menuruti, mengabaikan melibatkan kombinasi antara penerimaan dan sikap
responsif di satu sisi serta tuntutan dan kendali di sisi lain.
11
Contohnya pengasuhan otoritatif menggabungkan sikap menerimarensposif dan
mununtutmengontrol. Jadi, gaya pengasuhan Baumrind sangat berpengaruh karena orang
tua pada umumnya tidak boleh menghukum atau menjauh, mereka harus menentapkan aturan bagi anak dan menyayangi mereka.
B. Kedisiplinan
1. Pengertian Disiplin
Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal dari latin “Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar.
Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu “Discipline” yang berarti: 1 Tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasa diri, 2 Latihan
membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai
11
Ibid, hal.168
25
kemampuan mental atau karakter moral, 3 Hukuman yang diberikan untuk melatih atau memperbaiki, 4 Kumpulan atau sistem-sistem
peraturan-peraturan bagi tingkah laku.
12
Dalam bahasa Indonesia istilah disiplin kerap kali terkait dan menyatu dalam istilah tata tertib dan ketertiban. Kedisiplinan atau suatu
kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan
dan atau ketertiban.
13
Arti sebenarnya dari Disiplin
14
Diagram 1. Bagan arti sebenarnya disiplin
Berdasarkan pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan adalah sikap seorang yang menunjukan ketaatan atau
12
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Prilaku Dan Prestasi Sisiwa, Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia,2004, h.20.
13
Soegeng Prijodarminto, Disiplin kiat menuju sukses, Jakarta: Pradya Paramita, 2004, h. 23
14
Child Protection Initiative CPI, modul Perlindungan Anak dan Good Parenting Pelatihan bagi Dosen dan Pelatih yang Bekerja Dengan Anak Pengasuh dan Keluarga di
Indonesia, h. 6
Disiplin
Terjadi secara terus menerus saat orang
tua dan anakberinteraksi
Sama dengan mengajar
Sifat ramah, menghargai dan
sensitive supaya efektif
26
kepatuhan terhadap peraturan atau tata tertib yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan atas kesadaran diri. Artinya keadaan tertib dimana
anak tergabung dalam pelayanan panti harus tunduk pada peraturan atau tata tertib panti yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati.
2. Aspek disiplin
Konsep disiplin merupakan aspek dari perkembangan moral yang dapat terjadi pada masa anak maupun remaja. Konsep disiplin merupakan
penentu bagi anak maupun remaja untuk dapat mempelajari atau menerapkan prinsip-prinsip abstrak tentang mana yang benar dan mana
yang salah sehingga anak dapat memiliki fondasi yang kuat untuk dapat menentukan sikapnya.
Sesuai dengan perkembangan usia pada anak dan remaja, untuk selanjutnya konsep disiplin dengan pemaksaan dapat dikurangi dan pada
akhirnya menjadi penegakan disiplin secara demokratis. Disiplin pada anak maupun remaja perlu diterapkan, karena pemahaman akan berbagai
aturan unsur pendisiplinan akan berpengaruh besar terhadap pola perilaku, pola sikap, maupun perkembangan kepribadian.
Aspek disiplin mencakup atas
15
: a.
Disiplin otoriter Merupakan suatu konsep disiplin yang memiliki sifat
konvensional. Konsep ini mengajarkan pada anak maupun remaja
15
Pusat data dan informasi kesejahteraan sosial, Skala Level of Functioning Pelayanan Sosial Anak Dan Remaja,Badan pendidikan dan pelatihan kesejahteraan sosial, Departemen
Sosial RI: 2006, h. 24