Tumbuh kembang anak asuh

50 orang tua yang datang. Saat penulis melakukan penelitian penulis hanya melihat 1 orang tua yaitu ibu dari WBS bernama Herlina datang bersama anaknya untuk memberitahu pengasuh bahwa anaknya tidak melaporkan perkembangan dalam hal sudah mendapat magang kerja setelah kelulusannya karena dalam prosedur panti anak yang dipulangkan harus melaporkan perkembangannya ke pengasuh karena sebelum lulus dan menerima ijazah anak masih tanggung jawab panti. 16 Selain itu dari hasil wawancara yang penulis lakukan ada kerja sama antara pengasuh dengan orang tua melalui forum yang dinamakan “Konsultasi Keluarga“ dan perberitahuan mengenai masalah yang dilakukan si anak. Hal ini di ungkapkan oleh Bapak Mujiono yaitu: “ Kerjasama yang dilakukan panti ada yang namanya dengan konsultasi keluarga di mana untuk membangun hubungan positif agar bersama- sama bertanggung jawab terhadap anak “ 17 Konsultasi tersebut terjadi secara tidak intens atau terus menerus hanya saja pengasuh sedang mengusahakan adanya Konsultasi Keluarga tersebut sekali dalam satu bulan. Hal ini juga diungkapkan oleh WBS “T”: “ Kadang mengadakan pertemuan sama orang tua untuk mengevaluasi keadaan anaknnya dan perkembanganya…” Anak yang mendapatkan pola pengasuhan secara seimbang dari pengasuh dan dari kedua orang tuanya, anak tersebut lebih sehat, cerdas emosi, sosial, dan intelektual, dan mampu untuk mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. 16 Observasi tanggal 09 mei 2011 17 Wawancara pribadi dengan Bapak Mujiono tanggal 20 mei 2011 51

3. Aturan secara konsisten

Dalam memberikan aturan pengasuh menerapkan aturan-aturan umum yang telah ditetapkan panti terhadap anak asuh secara konsisten atau terus menerus. Banyak sekali aturan yang diterapkan pengasuh seperti tidak boleh bawa HP, tidak boleh makan di dalam kamar, pulang tanpa ijin, dan masih banyak lagi. Semua dilakukan agar anak bisa memahami makna disiplin dalam kehidupannya sehingga apabila anak asuh melanggar aturan yang telah ditentukan maka pengasuh akan memberikan hukuman atau sanksi. Hal ini dijelaskan pula oleh Bapak Mujiono bahwa : “ Aturan yang diterapkan di lakukan secara konsisten peraturan di laksanakan… seperti: tidak boleh jajan, tidak boleh bawa HP, tidak boleh m akan di kamar ” 18 Hal ini juga diungkapkan oleh WBS “S” yaitu: “ Iya pengasuh menerapkan aturan secara konsisten…kalau buat kesalahan kecil aja langsung dimarahin “ 19

4. Memahami emosi anak

Dalam hal memahami emosi anak asuh pengasuh sangat ekstra dalam memahami karakter anak yang begitu banyak di panti dan memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang emosinya tinggi, emosinya sedang semua lebih melihat dari bahasa tubuh, apabila si anak sedang ada masalah biasanya pengasuh berusaha mencari tau apa 18 Ibid, 19 Wawancara Pribadi dengan WBS “S” tanggal 10 Mei 2011