Pengertian Pola Asuh Positif Positive Parenting

18 3 Sangat menghormati dan mendukung anak, 4 Selalu tegas dan tetap fokus pada usaha untuk mencari faktor penyebab dan mencari solusi, 5 Membimbing, 6 Mengajarkan dan mendidik bahwa kesalahan atau kegagalan adalah keadaan agar kita dapat mengambil pelajaran untuk menjadi lebih baik, 7 Melibatkan anak untuk mencari jalan keluar yang terbaik, 8 Menawarkan pengawaasan yang pada tempatnya, 9 Mengizinkan anak untuk mengekspresikan perasaan atau emosi negatifnya, 10 Mengajarkan pelajaranya yang beguna dalam kehidupan, 11 Berusaha masuk ke dunia anak, 12 Menaruh kepercayaan dan keyakinan pada anak, 13 Berusaha agar anak belajar dari perilaku atau kejadian yang tidak menyenangkan, 14 Memiliki persepsi bahwa kecerdasan intelektual membuat anak sukses dan mampu dan kecerdasan emosional-lah yang membuat anak sukses dan mampu meraih segala potensi yang ada dalam dirinya. Dan “pengasuhan yang baik” merupakan sebuah konsep yang kompleks yang memiliki beberapa dimensi fundamental yang sifatnya universal bagi semua keluarga, tetapi juga mempunyai dimensi unik yang 19 dipengaruhi oleh tahap perkembangan anak, kesehatan fisik dan mental orang tua seperti: kondisi kehidupan keluarga, tingkat dukungan yang tersedia dalam komunitas dan akses yang dimiliki keluarga terhadap pelayanan yang ada. 6 Dari penjelasan diatas penulis simpulkan bahwa pola asuh positifpositive parenting merupakan pola asuh yang mengembangakan dan mengelola perilaku anak dengan cara membangun dan tidak menyakitkan anak sehingga anak dapat memiliki kemampuan baik dan selalu merasa nyaman akan dirinya sendiri.

3. Enam Pilar Dalam Pola Asuh Positif

Ada lima pendekatan penting yang sebaiknya orang tua jalankan dengan cara yang bijaksana dan dengan usaha terbaik, kelima pendekatan positif adalah sebagai berikut 7 : a. Memahami dan yakin akan paradigma pola asuh, b. Memahami redefinisi sukses bahwa semua anak adalah pemenang, c. Menjalankan peran orang tua sesuai dengan tahap perkembangan anak, d. Membangun hubungan positif dengan anak, e. Memahami bahwa agar anak dapat menggali segala potensi yang ada dalam dirinya ditentukan oleh kecerdasan holistik, emosional, spiritual, dan intelektual. 6 Child Protection Initiative CPI, modul Perlindungan Anak dan Good Parenting Pelatihan bagi Dosen dan Pelatih yang Bekerja Dengan Anak Pengasuh dan Keluarga di Indonesia, Bandung: Save the Chidren,2010, h. 5 7 Hanny Muchtar Darta, Six Pillars of Positive Parenting, h.27 20 Pendekatan di atas dapat dipelajari dan dipahami oleh orang tua atau pengasuh agar dapat mencapai impian yang diinginkan. Selain itu ada enam pilar dalam pengasuhan anak yang merupakan cara terbaik dalam mengasuh anak, keenam pilar tersebut adalah sebagai berikut 8 : a. Pilar 1 : Pentingnya kerja sama yang baik antara kedua orang tua Anak yang mendapatkan pola pengasuhan secara seimbang dari kedua orang tuanya, anak tersebut lebih sehat, cerdas emosi, sosial, dan intelektual, dan mampu untuk mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik. b. Pilar 2 : Belaian fondasi penting dalam mengasuh anak Berbagai penelitian menunjukan terapi pelukan bisa menyembuhan penyakit fisik dan psikis. Orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang menggelilingi mereka. c. Pilar 3 : Terapkan aturan dan kesepakatan secara konsisten Sebagai orang tua harus berusaha untuk menghindari agar kerewelan anak atau temper tantrum anak tidak menjadi kebiasaan atau digunakan sebagai alat agar keinginannya terpenuhi. d. Pilar 4 : Pahami emosi negatif anak sejak dini Perlu orang tuapengasuh pahami dengan baik bahwa anak mempunyai keinginan yang sama seperti orang dewasa pada umunya, berusahalah dengan baik untuk memahami emosi negatif anak, 8 Ibid, h.27-28 21 berikan pilihan sebagai bentuk dukungan dan biarkan anak yang memilih. Apapun pilihan anak harus dihargai dengan baik karena semuanya tidak ada yang salah dan benar tapi hanya ada pilihan, yaitu pilihan baik atau pilihan yang lebih baik. e. Pilar 5 : Pentingnya gaya bahasa positif agar anak sehat fisik dan emosional Gaya bahasa merupakan rangkaian dari peryataan yang dapat berupa komentar, tanggapan, atau masukan yang membuat seseorang merasa bahwa dia dihargai dan merasa mampu serta semangat untuk melakukan usaha terbaiknya. Keadaan ini akan membuat anak merasa nyaman, dan berusaha dengan baik serta gigih, anak merasa lingkunganya sangat mendukung sehingga selalu merasa dekat dengan orang tuapengasuh. f. Pilar 6 : Pola asuh tanpa hukuman Non-positive parenting Mengasuh anak bebas dari hukuman adalah mendorong anak dalam suasana yang positif dan penuh dukungan dengan si anak yang memilih konsekuensi dari tindakan yang telah di lakukan sehingga anak dapat mengambil pelajaran dan berusaha untuk melakukan perubahan di kemudian hari.