Kedisiplinan Kedisiplinan Anak Asuh Dalam Panti

56 4. Gunakan anak-anak Anda sebagai sumber daya untuk memecahkan masalah mereka sendiri 5. Memasukan anak-anak Anda pada “daftar yang harus dilakukan” milik anda, dan habiskan waktu untuk bersenang-senang dengan mereka 6. Semangati anak-anak Anda baik pada saat-saat indah maupun sulit, hindari untuk membuat anak-anak merasa buruk dengan tujuan agar anak bersikap lebih baik 7. Ambil kembali kekuatan Anda, Anda yang berkuasa 8. Menjadi teladan bagi anak 9. Hindari menyelamatkan anak dari konsekuensi dari tindakan mereka 10. Ajarkan anak-anak cara untuk menangani konflik mereka bukan menghukum Sesuai dengan perkembangan usia pada anak dan remaja, untuk selanjutnya konsep disiplin dengan pemaksaan dapat dikurangi dan pada akhirnya menjadi penegakan disiplin secara demokratis. Disiplin pada anak maupun remaja perlu diterapkan, karena pemahaman akan berbagai aturan unsur pendisiplinan akan berpengaruh besar terhadap pola perilaku, pola sikap, maupun perkembangan kepribadian.

2. Faktor-faktor tidak disiplin

Dari hasil penenelitian penulis mendapatkan adalah bahwa ada beberapa hal yang membuat anak menjadi tidak disiplin selama tinggal di panti, faktor yang paling banyak adalah faktor teman dan lingkungan di dalam panti maupun di luar panti. Selain itu faktor pengasuh juga terkait 57 dengan faktor yang mempengaruhi anak tidak disiplin. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Siti bahwa : “ Banyak faktor yang membuat anak menjadi tidak disiplin salah satunya adalah faktor pengasuh yang kurang mengawasi anak-anak ada ketimpangan kemudian faktor pergaulan atau lingkungan dan faktor dari anak itu sendiri… “ 31 Kedisiplinan merupakan tingkah laku manusia yang kompleks, karena menyangkut unsur pembawaan dan lingkungan sosialnya. Ditinjau dari sudut psikologi, bahwa manusia memiliki dua kecenderungan yang cenderung bersikap baik dan cenderung bersikap buruk, cenderung patuh dan tidak patuh, cenderung menurut atau membangkang, kecenderungan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu tergantung bagaimana pengoptimalannya. Hal ini diungkapkan oleh WBS “S” bahwa: “ Faktor yang membuat ia menjadi tidak disiplin yaitu faktor teman kadang teman suruh malam-malam keluar, suka disuruh bolos juga, sama jajan di luar …” 32 Sama halnya yang diungkapkan WBS “H” bahwa: “ Faktor yang membuat dirinya tidak disiplin adalah faktor teman kadang suka diajak main dan faktor lingkungan disekolah yang guru- gurunya jarang masuk jadi aku males masuk sekolah…” 33 Sehubungan manusia memiliki dua potensi dasar tersebut, maka agar manusia memiliki sikap positif dan berperilaku disiplin sesuai dengan aturan maka perlu upaya optimalisasi daya-daya jiwa manusia melalui berbagai bentuk penanaman disiplin dan kepatuhan. Upaya-upaya tersebut 31 Wawancara dengan Ibu Siti tanggal 9 mei 2011 32 Wawancara Pribadi dengan WBS “S” 33 Wawancara Pribadi dengan WBS “H” 58 baik melalui pembiasaan-pembiasaan, perubahan pola dan sistem aturan yang mengatur tingkah lakunya, kebijaksanaan, sistem sanksi, dan penghargaan bagi pelaku dan pengawasan. Sikap disiplin atau kedisiplinan seseorang, terutama anak berbeda- beda. Ada anak yang mempunyai kedisiplinan tinggi, sebaliknya ada anak yang mempunyai kedisiplinan rendah. Tinggi dan rendahnya kedisiplinan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang berasal dalam diri maupun yang berasal dari luar. Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Mujiono: “ Semua lebih kepada faktor eksternal dan internal, mungkin lebih banyak faktor eksternalnya…” 34 34 Wawancara dengan Bapak Mujiono tanggal 20 mei 2011