30
Faktor anak itu sendiri memengaruhi kedisiplinan anak yang bersangkutan. Oleh karena itu, dalam mananamkan kedisiplinan faktor
anak harus diperhatikan, mengingat anak memiliki potensi dan kepribadian yang berbeda antara yang satu dan yang lain. Pemahaman terhadap
individu anak secara cermat dan tepat akan berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kedisiplinan.
Selain faktor anak, sikap pendidik juga mempengaruhi kedisiplinan anak. Sikap pendidik yang bersikap baik, penuh kasih sayang,
memungkinkan keberhasilan penanaman kedisiplinan pada anak. Hal ini dimungkinkan karena pada hakikatnya anak cenderung lebih patuh kepada
pendidik yang bersikap baik. Sebaliknya, sikap pendidik yang kasar, keras, tidak peduli, dan kurang wibawa akan berdampak terhadap kegagalan
penanaman kedisiplinan di panti. Di samping itu, faktor lingkungan juga mempengaruhi kedisiplinan
seseorang. Bahwa situasi lingkungan akan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan, situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisis, lingkungan
teknis, dan lingkungan sosiokultural. Lingkungan fisis berupa lingkungan panti, keluarga dan masyarakat. Lingkungan teknis berupa fasilitas atau
sarana prasarana yang bersifat kebendaan, dan lingkungan sosiokultural berupa lingkungan antar individu yang mengacu kepada budaya sosial
masyarakat tertentu. Ketiga lingkungan tersebut juga mempengaruhi kedisiplinan seseorang, khusunya anak panti.
31
Selain ketiga faktor di atas, faktor tujuan juga berpengaruh terhadap kedisiplinan seseorang. Tujuan yang dimaksud di sini adalah
tujuan yang berkaitan dengan penanaman kedisiplinan. Agar penanaman kedisipllinan kepada anak asuh dapat berhasil, maka tujuan tersebut harus
ditetapkan dengan jelas, termasuk penentuan kiteria pencapaian tujuan penanaman kedisiplinan di panti asuhan.
32
BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA
PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK PUTRA UTAMA 3 TEBET
A. Gambaran Lembaga
1. Pengertian dan Sejarah Singkat PSAA “ Putra Utama 03 “
Panti Sosial Asuhan Anak PSAA putra utama 03 Tebet adalah salah satu unit pelaksana teknis UPT Dinas Bina Mental Spiritual dan
kesejahteraan Sosial propinsi DKI Jakarta yang mempunyai tugas memberikan pelayanan kesejahteraan kepada anak terlantar. Panti Sosial Asuhan Anak
PSAA Putra Utama 03 Tebet didirikan pada tahun 1999 yang saat itu bernama Panti Sosial taman Penitipan Anak PSTPA Bina Insan Nusantara
sebagai salah satu unit pelaksanaan teknis kanwil Depsos Propinsi DKI Jakarta.
Sejak tanggal 28 Maret 2000 PSTPA Bina Insan Nusantara menjadi UPT Dinas Sosial Propinsi Dki Jakarta yang kemudian beruah menjadi Panti
Sosial Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa. Berdasarkan Perda Nomor 3 Tahun 2000 tentang bentuk susunan organisasi dewan perwakilan Rakyat Daerah
propinsi DKI Jakarta dan keputusan Gubernurpropinsi daerah khusus ibukota Jakarta nomor 41 tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja Dinas Mental
Spiritual dan Kesejahteraan Sosial propinsi DKI Jakarta, maka nama Dinas
33
Sosial berubah menjadi Dinas Mental Spiritual dan Kesejahteraan Sosial Propinsi DKI Jakarta.
Selanjutnya dengan keluarnya keputusan Gubernur propinsi DKI Jakarta No. 163 Tahun 2002 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis UPT di lingkungan dinas bintal dan kesos prop. DKI Jakarta, maka sejak tanggal 13 November 2002 nama PSAA Balita tunas
bangsa berubah menjadi Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Tebet.
1
2. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas pokok Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Tebet adalah :
Menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesejahteraan social anak terlantar yang meliputi identifikasi dan assesmen, bimbingan dan
penyaluran serta bina lanjut. b.
Fungsi Panti Sosial Asuhan Anak Putra Utama 3 Tebet adalah : 1
Pelaksanaan pendekatan awal meliputi penjangkauan, observasi, identifikasi, motivasi, dan seleksi;
2 Pelaksanaan penerimaan meliputi registrasi, persyaratan administrasi
dan penempatan dalam panti; 3
Pelaksanaan perawatan, pemeliharaan, dan perlindungan social; 4
Pelaksanaan assesmen meliputi penelahaan, pengungkapan dan pemahaman masalah dan potensi;
1
Brosur terbaru Panti Sosial Asuhan Anak PU 3 Tebet
34
5 Pelaksanaan pemberian pembinaan fisik dan kesehatan, bimbingan
mental, social, kepribadian, pendidikan dan latihan keterampilan; 6
Pelaksanaan sosialisasi meliputi kehidupan dalam keluarga, masyarakat dan lingkungan, persiapan pendidikan serta pelaksanaan
penyaluran dan bantuan kemandirian; 7
Pelaksanaan binaan lanjut meliputi monitoring, konsultasi, asistensi, pemantapan, dan terminasi.
3. VISI MISI
a. VISI
Panti Sosial asuhan anak putra utama 3 tebet mempunyai visi Terentasnya anak terlantar yatimpiatuyatim piatu dan berasal dari
keluarga tidak mampu di provinsi DKI Jakarta dalam kehidupan yang layak dan normatif
2
.
b. MISI
Adapun Misi panti sosial asuhan anak putra utama 3 tebet, yaitu : a.
Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitasi sosial terhadap anak yatimpiatuyatim piatu dan anak terlantar yang ada di lingkungan
masyarakat. b.
Membentuk anak yang mengalami keterlantaran agar dapat tumbuh kembang secara wajar melalui pemenuhan baik jasmani, rohani,
maupun sosial.
2
Ibid,