Enam Pilar Dalam Pola Asuh Positif

21 berikan pilihan sebagai bentuk dukungan dan biarkan anak yang memilih. Apapun pilihan anak harus dihargai dengan baik karena semuanya tidak ada yang salah dan benar tapi hanya ada pilihan, yaitu pilihan baik atau pilihan yang lebih baik. e. Pilar 5 : Pentingnya gaya bahasa positif agar anak sehat fisik dan emosional Gaya bahasa merupakan rangkaian dari peryataan yang dapat berupa komentar, tanggapan, atau masukan yang membuat seseorang merasa bahwa dia dihargai dan merasa mampu serta semangat untuk melakukan usaha terbaiknya. Keadaan ini akan membuat anak merasa nyaman, dan berusaha dengan baik serta gigih, anak merasa lingkunganya sangat mendukung sehingga selalu merasa dekat dengan orang tuapengasuh. f. Pilar 6 : Pola asuh tanpa hukuman Non-positive parenting Mengasuh anak bebas dari hukuman adalah mendorong anak dalam suasana yang positif dan penuh dukungan dengan si anak yang memilih konsekuensi dari tindakan yang telah di lakukan sehingga anak dapat mengambil pelajaran dan berusaha untuk melakukan perubahan di kemudian hari. 22 Menurut Jane Nelsen Ed.D, dan Lisa Larson M.A, dalam bukunya Positive Discipline for Working Parents, ada empat kriteria dalam membangun disiplin yang efektif 9 : a. Apakah pendekatan yang dilakukan akan dapat membangun kedekatan merasa dimiliki dan diakui keberadaan anak yang bersangkutan? b. Apakah pendekatan yang diambil mampu untuk menunjukan kalau kita sebagai orang tua menghargai keberadaan anak? c. Apakah pendekatan yang kita lakukan akan efektif untuk jangka panjang apakah sudah memperhantikan dan mempertimbangkan perasaan, pikiran, dan kemampuan anak dalam memutuskan sesuatu? d. Apakah pendekatan yang dilakukan orang tua dapat membantu anak untuk mengembangkan karakter atau perilaku positif anak dan mampu mengajarkan anak untuk mengambil pelajaran dalam kehidupanya menghormati, perhatian akan pihak lain, kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan untuk bekerja sama dengan baik? Dari penjelasan di atas penulis simpulkan bahwa enam pilar pola asuh positif merupakan hal yang sangat penting dalam usaha membesarkan anak sehingga sang anak menjadi sesorang yang dapat membawa perubahan positif di lingkungannya.

4. Gaya Pengasuhan

Walaupun masalah spesifik yang dihadapi pengasuh berubah ketika anak tumbuh besar, pada setiap tingkatan usia, orang tua pengasuh 9 Hanny Muchtar Darta, Six Pillars of Positive Parenting, h.110 23 mengahadapi berbagai pilihan tentang seberapa besar mereka harus merespon kebutuhan anak, seberapa besar kendali yang harus diterapkan, dan bagimana menerapkanya. Menurut penelitian Diana Baumrind 1971 ada empat jenis gaya pengasuhan 10 : a. Pengasuhan otoritarian Pengasuhan otoritarian adalah gaya yang membatasi dan menghukum, dimana orang tua mendesak anak untuk mengikuti arahan orang tua dan menghormati pekerjaan dan upaya mereka. Gaya pengasuhan ini biasanya mengakibatkan perilaku anak yang tidak kompeten secara sosial. b. Pengasuhan otoritatif Pengasuhan otoritatif adalah gaya ini mendorong anak untuk mandiri namun masih menerapkan batas dan kendali pada tindakan mereka. Gaya pengasuhan ini biasanya mengakibatkan perilaku anak yang kompeten secara sosial. c. Pengasuhan yang mengabaikan Pegasuhan yang mengabaikan adalah gaya di mana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak. Anak yang memiliki orang tua yang mengabaikan merasa aspek lain kehidupan orang tua lebih penting daripada diri mereka. 10 John W. Santrock, Perkembangan Anak, edisi ketujuh, jilid dua Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama,2007h.167 24 Gaya pengasuhan ini biasanya mengakibatkan inkompetensi sosial anak, terutama kurangnya pengendalian diri. d. Pengasuhan yang menuruti Pengasuhan yang menuruti adalah gaya pengasuhan di mana orang tua sangat terlibat dengan anak, namun tidak terlalu menuntut atau mengontrol mereka. Gaya pengasuhan ini biasanya mengakibatkan inkompetensi sosial anak, terutama kurangnya pengendalian diri. Keempat klasifikasi pengasuhan otoritatif, otoritarian, menuruti, mengabaikan melibatkan kombinasi antara penerimaan dan sikap responsif di satu sisi serta tuntutan dan kendali di sisi lain. 11 Contohnya pengasuhan otoritatif menggabungkan sikap menerimarensposif dan mununtutmengontrol. Jadi, gaya pengasuhan Baumrind sangat berpengaruh karena orang tua pada umumnya tidak boleh menghukum atau menjauh, mereka harus menentapkan aturan bagi anak dan menyayangi mereka.

B. Kedisiplinan

1. Pengertian Disiplin

Kedisiplinan berasal dari kata disiplin. Istilah disiplin berasal dari latin “Disciplina” yang menunjuk pada kegiatan belajar dan mengajar. Sedangkan istilah bahasa inggrisnya yaitu “Discipline” yang berarti: 1 Tertib, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasa diri, 2 Latihan membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu, sebagai 11 Ibid, hal.168