Keterangan:
1. Kebutuhan fisiologis; kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat
primer dan Vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang dan papan, kesehatan fisik,
kebutuhan seks, dsb.
2. Kebutuhan rasa aman dan perlindungan
safety and security seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman penyakit, perang, kemiskinan,
kelaparan, perlakuan tidak adil. Anggota kelompok sebaiknya bekerja dalam rasa ama, tidak terdapat ancaman dari salah seorang anggota terhadap yang
lain.Gerungan, 2004, hal 134.
3. Kebutuhan sosial social needs yang meliputi antara lain kebutuhan akan
dicintai, diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai anggota kelompok, rasa setia kawan, kerjasama.
4. Kebutuhan akan Penghargaan esteem needs termasuk kebutuhan dihargai
karena prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat dsb.
5. Kebutuhan aktualisasi diri self actualization seperti antara lain kebutuhan
mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri secara maksimal, kreatifitas dan ekspresi diri.
Tingkatan atau hirarki kebutuhan dari maslow ini tidak dimaksud sebagai suatu keranga yang dapat dipakai setiap saat, tetapi lebih merupakan kerangka acuan yang
dapat digunakan sewaktu - waktu bila mana diperlukan untuk memprakirakan tingkat kebutuhan mana yang mendorong seseorang yang akan dimotivasi bertindak
melakukan sesuatu. Di dalam kehidupan sehari - hari kita dapat mengamati bahwa kebutuhan Manusia itu
berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi adanya perbedaan tingkat kebutuhan itu antara lain latar belakang pendidikan, pandangan atau falsafah hidup, cita
– dan harapan masa depan,dari tiap individu.
Berdasarkan urutan tngkat kebutahan menurut teori maslow kehidupan tiap manusia dapat dijelaskan sebagai berikut: pada mulanya kebutuhan manusia yang
paling mendasak adalah kebutuhan fisiologis seperti pangan, sandang, papan dan kesehatan.jika kebutuhan-kebutuhan fisiologis ini telah terpenuhi, maka kebutuhan-
kebutuhan berikutnya yang mendesak ialah kebutuhan akan rasa aman dan terlindungi.Apabila kebutuhan ini pun telah terpenuhi sehingga tidak dirasakan lagi
sebagai kebutuhan yang mendesak, maka timbul kebutuhan berikutnya yang dirasakan mendesak, yaitu kebutuhan sosial seperti ingin masuk organisasi kemasyarakatan,
ikut aktif dalam perkumpulan arisan keluarga dsb. Jika kebutuhan sosial ini pun telah dapat terpenuhi sehingga tidak terasa lagi sebagai kebutuhan mendesak, timbul
kebutuhan lain yang dirasakan mendesak, yaitu kebutuhan akan penghargaan atau prestise.demikian seterusnya sampai kepada tingkat kebutuhan aktualisasi diri: ingin
menjadi orang ternama, terkenal diseluruh Negara atau dunia.
Namun, jangan diartikan bahwa kehidupan tiap manusia itu akan mengikuti urutan kelima tingkatan kebutuhan maslow itu secara teratur dari tingkat kebutuhan
fisiologis sampai dengan tingkat kebutuhan aktualisasi diri.Proses kehidupan manusia itu berbeda beda dan tidak selalu menuruti garis lurus yang meningkat. Kadang
kadang melompat dari tingkat kebutuhan tertentu ke tingkat kebutuhan lain dengan melampaui ting kat kebutuhan yang berbeda diatasnya.atau kemungkinan pula terjadi
lompatan balik; dari tingkat kebutuhan lebih tinggi ke tinvkat kebutuhan dibawahnya.dengan demikian,pada saat
– saat tertentu tingkat kebutuhan seseorang berbeda dengan orang
– orang yang lain.
Meta kebutuhan dari Maslow 1. Kebenaran 11. Keadilan
2. Kebaikan 12. Keteraturan 3. Keindahankecantikan 13. Keserhanaan
4. Keseluruhan 14. Kekayaan 5. Dikhotomi-transendasi 15. Tanpa susah payah
6. Berkehidupan 16. Bermain 7. keunikan 17. Mencukupi diri sendiri
8. Kesempurnaan 9. Keniscayaan
10. Penyelesaian Sarlito, 2000.
Maslow juga membedakan antara basicneeds dan metaneeds. Basicneeds meliputi: lapar, kasih sayang , rasa aman, harga diri, dan sebagainya.Sedangkan
metaneeds meliputi: Keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan dan sebagainya.Supratiknya, 2005, hal 109.angagapan maslow dalam psikoanlisis bahwa
nilai-nilai tinggi dalam kehidupan hanyalah topeng untuk menutupi kebutuhan naluriah yang rendah, ia menjadi menjadi halic.jalaludin rakhmat, 2004, hal 120.
6. Gender