kerja baik dalam pengertian positif ataupun negatif. Etos kerja positif maksudnya etos kerja yang tinggi, sedangkan etos kerja yang negatif adalah etos kerja yang rendah.
2.3 Proses Pembentukan Etos kerja
Suatu etos, menurut F.Magnis Suseno 1991:192 hanya bisa berkembang atas dasar sikap-sikap yang dibentuk dalam tahun-tahun pertama hidup manusia. Dengan
begitu, seperti dijelaskan dimuka, etos kerja terbentuk melalui proses sosialisasi anak sejak dilingkungan keluarga.selain proses sosialisasi dalam keluarga, etos kerja
dibentuk melalui pelatihan kerja oleh orang tua yang kemudian dilanjutkan pembentukanya melalui pendidikan pengajaran disekolah oleh guru-guru mereka.
Dalam keluarga, orang tua melalui meaknisme ganjaran dan hukuman, membiasakan nilai-nilai etos kerja tertentu kepada anak, mulai dari pekerjaan yang
sederhana seperti bersikat gigi, mengatur tempat tidur, hingga pekerjaan yang lebih kompleks .
Dengan mekanisme ganjaran dan hukuman, anak pada mulanya akan merasa terpaksa, namun secara bertahap akan menerimanya secara sadar, karena penghayatanya
terhadp nilai-nilai pekerjaan itu sendiri. setahap demi setahap, nilai- nilai tersebut akan membentuk sikap mental yang pada akhirnya merupakan bahan dasar
terbentuknya etos kerja. Nilai-nilai etos kerja yang ditanamkan oleh orang tua, merupakan nilai-nilai yang
dipandang baik dan mulia. Nilai-nilai ini dapat berasal dari petuah leluhur, maupun dari ajaran agama.kasiram, hal 197.
2.3 Ciri-ciri Etos Kerja
Tasmara 1992, memaparkan bahwa orang-orang yang mempunyai etos kerja tinggi, memandang kerja merupakan bentuk ibadah, suatu panggilan dan perintah
Allah yang akan memuliakan dam memanusiakan dirinya sebagai bagian dari manusia pilihan. Adapun ciri-ciri orang yang mempunyai etos kerja tinggi diantaranya:
1. Memiliki jiwa kepimimpinan, artinya seseorang yang memiliki etos kerja mempunyai pandangan ke depan dan gagasan pikirannya melampaui zamannya
sehingga mereka pantas disebut sebagai pemimpin yang memiliki pandangan atau wawasan ke depan.
2. Bertanggung jawab, yaitu cara diri seseorang mempertahankan prinsip dan kemudian bertanggung jawab untuk melaksanakan prinsip-prinsipnya tersebut.
3. Memiliki jiwa yang mandiri, semangat jihad yang dimilikinya melahirkan sejuta kebahagiaan yang diantaranya ialah kebahagiaan untuk memperoleh hasil dan usaha
atas karsa dan karya dari dirinya sendiri. 4. Memiliki semangat bertanding dan tidak pernah menyerah pada kelemahan dan
rintangan.
Secara umum tolok ukur atau indikator dari perilaku yang mencerminkan etos kerja adalah yang disampaikan oleh Gunnar Myrdal seperti yang dikutip Raharjo
1996, yang meliputi efesiensi, kerajinan, keterampilan, sikap tekun, tepat waktu, kesederhanaan, sikap mengakui rasio dalam mengambil keputusan dan tindakan,
kegesitan dalam menggunakan kesempatan-kesempatan yang muncul, sikap bekerja secara energik, dan kesediaan mau memandang jauh ke masa depan.
2.4 Ciri-ciri Etos Kerja Muslim
Dalam hal ini ada 25 jenis ciri -ciri etos kerja muslim antara lain: 1. Kecanduan terhadap waktu
Salah satu esensi dan hakekat dari etos kerja adalah cara seseorang menghayati, memahami dan merasakan betapa berharganya waktu. Karena waktu adalah sehelai
kertas kehidupan yang harus ditulis dengan deretan kalimat kerja dan prestasi. Sebagaimana firman-
NYa, “Maka, apabila engkau telah selesai dari suatu pekerjaan, maka kerjakanlah urusan yang lain dengan sungguh-
sungguh”. al-Insyirah: 7
2. Memiliki Moralitas yang Bersih Ikhlas Salah satu kompetensi moral yang dimiliki seseorang yang berbudaya kerja
islami itu adalah nilai keikhlasan. Ikhlas merupakan energi batin yang akan membentengi diri dari segala bentuk yang kotor rizsun, itu sebabnya Allah
berfirman, “Warujza fahjur, dan tinggalkanlah segala bentuk yang kotor,” Al- Muddatstsir: 5.
3. Kecanduan Kejujuran Jujur berasal dari kata shidq’kejujuran’. Kata Siddiq adalah bentuk penekanan
mubalaghah dari shadiq dan berarti orang yang didominasi kejujuran. Prilaku yang jujur adalah prilaku yang diikuti oleh sikap tanggung jawab atas apa yang
diperbuatnya .seakan- akan dia membacakan firman Allah,”Dan sesungguhnya,kami
telah menciptakan manusia dan mengetahuinya apa yang dibisikan oleh hatinya,dan kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya.”Qaaf:16.
4. Memiliki komitmen Aqidah, Aqad, Itiqad Goldman mengidentifikasikan cirri
– ciri orang yang berkomitmen antara lain sebagai berikut:
Sikap berkorban demi pemenuhan sasaran perusahaan yang lebih penting. Merasakan dorongan semangat dalam misi yang lebih besar.
Menggunakan nilai-nilai kelompok dalam pengambilan keputusan dan penjabaran pilihan-pilihan.
5. Istiqamah, Kuat Pendirian Kemampuan untuk bersikap secara taat asas, pantang menyerah, dan mampu
mempertahankan prinsip serta komitmennya walau harus berhadapan dengan resiko yang membahayakan dirinya.
6. Disiplin Kemampuan untuk mengendalikan diri dengan tenang dan tetap taat walaupun
dalam situasi yang sangat menekan. 7. Konsekuen dan Berani Menghadapi Tantangan
Bagi mereka hidup adalah pilihan dan setiap pilihan merupakan tanggung jawab pribadinya.
8. Memiliki Sikap Percaya Diri Pribadi muslim yang percaya diri tampil bagai lampu yang benderang,
memancarkan raut wajahyang cerah dan berkharisma. 9. Kreatif
Pribadi muslim yang kereatif selalu ingin mencoba metode atau gagasan baru dan asli, sehingga diharapkan hasil kinerja dapat dilaksanakan secara efisien, terapi
efektif
10. Bertanggung jawab Tanggung jawab = menanggung dan memberi jawaban,sebagaimana didalam
bahasa inggris, kita mengenal responsibility = ableto response. 11. Bahagia karena melayani
Melayani atau menolong seseorang merupakan bentuk kesadaran dan kepeduliannya terhadap nilai kemanusiaan.
12. Memiliki Harga diri Aparat yang professional dan berakhlak akam berpikir dalam format tiga
dimensi, yaitu konsep diri, citra diri, dan harga diri. 13. Memiliki Jiwa Kepemimpinan Leadeship
Memimpin berarti mengambil paran secara aktif untuk mempengaruhi dirinya sendiri dan memberikan inspirasi teladan bagi orang lain.
14. Berorientasi ke Masa Depan Rasulullah bersabda dengan ungkapannya yang paling indah, “Bekerjalah untuk
duniamu seakan-akan engkau akan hidup selama-lamanya dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan-
akan engkau akan mati besok.” 15. Hidup Berhemat dan Efisien
Orang yang berhemat adalah orang yang mempunyai pandangan jauh ke depan baca surah: al-Hasyr: 18, an-Nahl: 10-11.
16. Memiliki jiwa Wiraswasta Entrepreneurship Jiwa wiraswasta yang tinggi yaitu, kesadaran dan kemampuan yang sangat
mendalam. Mereka mendayagunakan kemampuannya, ilmu, dan pengalamannya.
17. Memiliki Insting Bertanding Semangat bertanding merupakan sisi lain dari citra seorang muslim yang
memiliki semangat jihad. 18. Keinginan untuk Mandiri Independent
Karena sesungguhnya daya inovasi dan kreativitas hanyalah terdapat pada jiwa yang merdeka, sedangkan jiwa yang terjajah akan terpuruk dalam penjara nafsunya.
19. Kecanduan Belajar dan Haus Mencari Ilmu Seorang mujahid adalah seorang yang haus dahaga untuk mencicipi ilmu, karena
dia sadar bahwa Rasulullah mewajibkan kepada setiap muslimin dan muslimat untuk mencari dan menggali ilmu.
20. Memiliki semangat perantauan Salah satu cirri pribadi muslim ingin menjelajahi hamparan bumi, memetik
hikmah, mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa budaya manusia. 21. Memperhatikan Kesehatan Dan Gizi
Dia sangat memperhatikan sabda Rasulullah, “sesungguhnya jasadmu mempunyai hak atas dirimu.
22. Tangguh dan Pantang Menyerah Keuletan merupakan modal besar didalam menghadapi tantangan atau tekanan.
23. Berorientasi pada Produktivitas Karena setiap pribadi sangat menghayati arti waktusebagai asset, dia tidak
mungkin membiarkan waktu berlalu tanpa arti.
24. Memperkaya Jaringan Silaturahmi Rasulullah saw bersabda, “’Barang siapa yang ingin panjang umur dan banyak
rezeki, sam bung;ah silaturahmi”.
25. Memiliki Semangat Perubahan Pribadi yang memiliki etos kerja sangat sadar bahwa tidak akan ada satu
makhluk pun di muka bumi yang mampu mengubah dirinya sendiri kecuali dirinya sendiri.
Toto Tasmara, 2002
2.6 Motivasi