tersebut ditambah 3 dimensi lagi diambil dari identitas responden guna perkembangan variabel X, yaitu: 1 Gender, 2 pendidikan, 3 usia
2.7 Kerangka Berpikir
Berdasarkan uraian teoritik diatas, maka dapat dibangun kerangka berpikir sebagai berikut:
Seseorang termasuk pengusaha warteg memiliki kebutuhan, sesuai dengan teori motivasi pada teori maslow, Mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok
manusia. kelima tingkat kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan kunci mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok yang
dimaksud adalah: kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan akan aktualisasi diri. Dari
5 kebutuhan tersebut, yang akan dijadikan dimensi motivasi dalam penlitian dan ditambah 3 dimensi dari identitas responden yaitu: Jenis kelamin, usia dan pendidikan
yang dijadikan pengembangan variabel X.
Disampimg itu etos kerja seseorang pengusaha warteg yang memiliki sifat-sifat: efesiensi dalam bekerja, kerajinan dalam bekerja, ketrampilan atas apa yang
dikerjakan, memiliki sikap tekun ketika bekerja, tepat waktu ketika melaksankan pekerjaan, kesederhanaan dalam kehidupan sehari - harinya, menggunakan rasio,
kegesitan jika ada kesempatan, bekerja energik, berpikir jauh ke masa depan.Dari sifat – sifat tersebut kemudian dijadikan indikator dalam penelitian yaitu sebagai variabel
Y Hubungan antara variabel mayor tersebut dapat digambarkan secara bagan sebagai
berikut:
Keterangan:
Variabel Bebas X = Motivasi
Variabel TerikatY = Etos kerja
Gambar kerangka Berpikir antara varibel minor X dengan variabel Y
X Y
Fisiologis
Rasa aman
2.8 Hipotesis Penelitian
Karena di dalam penelitian ini terdapat lima aspek Motivasi kerja dan faktor demografi seperti jenis kelamin, usia dan pendidikan. Maka dapat ditarik sebanyak 8
hipotesa minor. Untuk setiap korelasi antara suatu jenis motivasi kerja dengan etos kerja. Selanjutnya untuk keperluan analisa statistika maka hipotesa-hipotesa diatas
diubah menjadi hipotesa mayor yaitu: H0 :
Tidak ada hubungan yang signifikan antara Motivasi kerja dengan etos kerja
Ha : Ada hubungan yang siginifikan antara Motivasi kerja dengan Etos kerja.
Sedangkan untuk hipotesa minor yaitu : Gender
Pendidikan
Usia Etos kerja
Sosial
Penghargaan
Aktualisasi diri
H1 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Fisiologis dengan Etos kerja H2 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Rasa aman dan perlindungan
dengan Etos kerja H3 : Ada hubungan yang signifikan antara Sosial dengan Etos kerja
H4 : Ada hubungan yang signifikan antara Penghargaan dengan Etos kerja H5 : Ada hubungan yang signifikan antara Aktualisasi diri dengan Etos kerja
H6 : Ada hubungan yang signifikan antara Gender dengan Etos kerja
H7 : Ada hubungan yang signifikan antara Pendidikan dengan Etos kerja H8 : Ada hubungan yang signifikan antara Usia dengan Etos kerja
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan membahas mengenai :Tujuan penelitian, Waktu dan tempat penilitian, Metode penelitian, Populasi dan sampel penilitian, Instrument
penilitian,Teknik analisis data.
3.1 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan etos kerja pada pengusaha warteg.
Untuk lengkapnya tujuan penilitian ini dapat diidentifikasikan dalam variabel yang diteliti yaitu:
1.Variabel bebas adalah : Motivasi kerja. 2.Variabel terikat adalah: Etos kerja.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
1.Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan yakni bulan Desember 2010 .