Temuan dan Pembahasan Penemuan dan Pengolahan Data

f penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan bidang aset daerah. Bidang Aset Daerah, membawahkan: 1. Seksi Penatausahaan dan Inventarisai; 2. Seksi Pengamanan dan Pengawasan; 3. Seksi Pemanfaatan.

B. Penemuan dan Pengolahan Data

1. Temuan dan Pembahasan

Sejak diberlakukannya UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah atau yang lebih dikenal dengan otonomi daerah, telah membawa dampak yang positif terhadap daerah-daerah untuk menggali sumber-sumber pendapatan yang ada di daerahnya diantaranya Pendapatan Asli Daerah PAD. Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan salah satu sumber pendapatan yang cukup diandalkan di daerah karena digali sendiri oleh pemerintah daerah. Kabupaten Serang merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Propinsi Banten, selama 7 tahun terakhir realisasi penerimaan PAD terus mengalami peningkatan. Sumber-sumber penerimaan PAD Kabupaten Serang dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Sumber-Sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Serang Tahun 2001 – 2007 Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan penerimaan PAD Kabupaten Serang tahun 2001 sebesar Rp. 45.990.197.111,54 yang terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 20.762.868.640,97; retribusi daerah Rp. 21.336.163.745,85; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 1.640.433.823,26 dan lain-lain PAD yang sah Rp. 2.250.730.901,46. Pada tahun 2002, penerimaan PAD Kabupaten Serang sebesar Rp. 60.183.777.461,01 yang terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 19.695.878.232,12; retribusi daerah Rp. 27.773.665.237,22; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 2.855.265.226,45 dan lain-lain PAD yang sah Rp. 9.858.968.765,22. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2002 penerimaan PAD Kabupaten Serang terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 30,86 atau Rp. 14.193.580.349,47. Tahun Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan Lain-lain PAD yang sah PAD 2001 20.762.868.640,97 21.336.163.745,85 1.640.433.823,26 2.250.730.901,46 45.990.197.111,54 2002 19.695.878.232,12 27.773.665.237,22 2.855.265.226,45 9.858.968.765,22 60.183.777.461,01 2003 21.349.786.556,25 23.672.809.254,11 2.815.050.596,10 14.025.378.238,37 61.863.024.644,83 2004 27.927.725.107,43 33.940.333.201,30 2.937.688.959,52 3.160.771.391,71 67.966.518.659,96 2005 32.996.849.009,00 41.680.427.992,00 3.935.927.549,00 6.174.354.245,79 84.787.558.795,79 2006 34.016.561.540,00 48.261.835.877,00 4.468.935.937,00 12.256.266.968,00 99.003.600.322,00 2007 36.693.749.959,00 63.619.210.851,00 5.527.434.790,00 16.743.145.202,00 122.583.540.802,00 Sumber Data: Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DPKAD Kabupaten Serang Pada tahun 2003, penerimaan PAD Kabupaten Serang sebesar Rp. 61.863.024.644,83 atau terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 2,79, yang terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 21.349.786.556,25; retribusi daerah Rp 23.672.809.254,11; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 2.815.050.596,10 dan lain-lain PAD yang sah Rp. 14.025.378.238,37. Pada tahun 2004, penerimaan PAD Kabupaten Serang sebesar Rp. 67.966.518.659,96 yang berarti terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya sebesar 9,86, yang terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 27.927.725.107,43; retribusi daerah Rp. 33.940.333.201,30; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 2.937.688.959,52 dan lain-lain PAD yang sah Rp. 3.160.771.391,71. Pada tahun 2005, penerimaan PAD Kabupaten Serang sebesar Rp. 84.787.558.795,79 yang terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 32.996.849.009,00; retribusi daerah Rp. 41.680.427.992,00; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 3.935.927.549,00 dan lain-lain PAD yang sah Rp. 6.174.354.245,79. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2005 penerimaan PAD Kabupaten Serang terjadi peningkatan sebesar 24,75 atau Rp. 16.821.040.135,83. Pada tahun 2006, penerimaan PAD Kabupaten Serang menjadi sebesar Rp. 99.003.600.322,00 atau terjadi kenaikan sebesar 16,76 dari tahun sebelumnya, yang terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 34.016.561.540,00; retribusi daerah Rp.48.261.835.877,00; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 4.468.935.937,00 dan lain-lain PAD yang sah Rp. 12.256.266.968,00. Pada akhir tahun anggaran 2007, penerimaan PAD Kabupaten Serang sebesar Rp. 122.583.540.802,00 yang berarti meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 23,82 atau Rp 23.579.940.480 yang terdiri dari penerimaan pajak daerah sebesar Rp. 36.693.749.959,00; retribusi daerah Rp. 63.619.210.851,00; hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 5.527.434.790,00 dan lain-lain PAD yang sah Rp. 16.743.145.202,00. Tabel 4.1 di atas menunjukkan, bahwa penerimaan PAD Kabupaten Serang dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 terus mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa adanya upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Serang untuk lebih menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah diantaranya dengan intensifikasi dan ekstensifikasi disektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, sumber keuangan yang berasal dari pendapatan asli daerah lebih penting dibandingkan dengan sumber-sumber diluar pendapatan asli daerah, karena pendapatan asli daerah dapat dipergunakan sesuai dengan dengan prakarsa dan inisiatif daerah sedangkan bentuk pemberian pemerintah non PAD sifatnya lebih terikat. Dengan penggalian dan peningkatan pendapatan asli daerah diharapkan pemerintah daerah juga mampu meningkatkan kemampuannya dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan Fiqih, 2007:14. Data mengenai kontribusi penerimaan PAD terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Kontribusi penerimaan PAD terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang Tahun 2001-2007 Tahun Realisasi PAD Realisasi Anggaran Belanja Daerah Kontribusi ABD 2001 45.990.197.111,54 315.863.990.309,40 14,56 2002 60.183.777.461,01 362.793.619.360,50 16,58 2003 61.863.024.644,83 504.107.195.985,31 12,27 2004 67.966.518.659,96 530.240.058.518,74 12,81 2005 84.787.558.795,79 541.168.060.832,09 15,66 2006 99.003.600.322,00 762.283.131.568,00 12,98 2007 122.583.540.802,00 884.643.458.970,00 13,85 Rata-rata 14,10 Sumber Data: DPKAD Kabupaten Serang Tabel 4.2 di atas terlihat, kontribusi penerimaan PAD terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang pada tahun 2001 sebesar 14,56, dan pada tahun 2002 naik menjadi sebesar 16,58. Pada tahun 2003 kontribusi penerimaan PAD terhadap Anggaran Belanja Daerah mengalami penurunan menjadi sebesar 12,27. Pada tahun 2004 kembali mengalami kenaikan sebesar 12,81. Pada tahun 2005 kembali mengalami kenaikan sebesar 15,66, pada tahun 2006 turun menjadi 12,98, dan pada akhir tahun anggaran 2007 kembali mengalami kenaikan sebesar 13,85. Faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya kontribusi penerimaan PAD terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang dari tahun 2001-2007 diantaranya penerimaan PAD yang meningkat tetapi tidak sebanding dengan kenaikan anggaran belanja daerahnya. Untuk membiayai Anggaran Belanja Daerahnya Pemerintah Daerah Kabupaten Serang masih tergantung pada subsidi pusat berupa dana perimbangan seperti DAU. Dana Alokasi Umum DAU adalah dana yang berasal dari APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluarannya didalam rangka pelaksanaan asas desentralisasi Darwanto dan Yustikasari:2007. Jumlah keseluruhan DAU ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dari pendapatan dalam negeri neto yang ditetapkan dalam APBN. Pendapatan dalam negeri neto adalah penerimaan Negara yang berasal dari pajak dan bukan pajak setelah dikurangi dengan penerimaan Negara yang dibagihasilkan kepada daerah. Jumlah DAU 26 ini merupakan jumlah DAU untuk seluruh Propinsi dan KabupatenKota. Proporsi DAU antara Propinsi dan KabupatenKota dihitung dari perbandingan antara bobot urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Propinsi dan KabupatenKota. Proporsi DAU antara DAU Propinsi dan KabupatenKota ditetapkan dengan imbangan 10 dan 90 Ahmad Yani, 2008:142-143. Menurut BPS 2004 dalam Paidi Hidayat dkk., 2007, ada beberapa faktor yang semakin kecilnya kontribusi PAD terhadap total belanja, yaitu: a Masih adanya sumber-sumber pendapatan potensial yang dapat digali akan tetapi berada diluar wewenang pemerintah daerah. b Rendahnya tingkat hidup dan ekonomi masyarakat yang tercermin dalam pendapatan per-kapita. c Masih kurang kemampuan pemerintah daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan yang ada di daerahnya. Rata-rata kontribusi penerimaan PAD terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang selama kurun waktu 7 tahun terakhir dari tahun 2001-2007 Tabel 4.2, relatif masih rendah sebesar 14,10. Maka untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Serang harus lebih menggali lagi sumber-sumber penerimaan PAD yang ada secara optimal. Kebijaksanaan Pemerintah Daerah yang sangat tepat pada saat ini untuk meningkatkan penerimaan daerah dalam jangka pendek sebaiknya dititikberatkan pada intensifikasi pemungutan pajak yaitu mengoptimalkan jenis-jenis pungutan pajak daerah dan retribusi daerah yang sudah ada Machfud Sidik, 2002:13.

2. Pengolahan Data dan Hasil Pengujian Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Modal Pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah

5 88 80

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, Belanja Daerah Dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Di Indonesia Dengan Konsumsi Sebagai Variabel Moderating

1 31 106

Pengaruh Penerapan Alokasi Belanja Modal Terhadap Peningkatan Potensi Pendapatan Asli Daerah Pada Kota Pematangsiantar

6 83 71

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Modal dan Dampaknya terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan

1 52 87

Kontribusi Penerimaan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemkab/Pemko di SUMUT.

3 62 88

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Upaya-Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Melalui Penerimaan Retribusi Terminal Angkutan Penumpang Umum Dan Angkutan Barang Yang Dikelola Dinas Perhubungan Kota Padang Sidempuan

10 96 69

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Per Kapita Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2010-2013

2 36 69

PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA Pengaruh Anggaran Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal.

0 1 15

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP BELANJA MODAL

0 1 23