0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0 0.2
0.4 0.6
0.8 1.0
E x
p e
c te
d C
u m
P ro
b Dependent Variable: Anggaran Belanja Daerah
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai
distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dengan melihat penyebaran
data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas Santoso, 2000:212.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan gambar 4.1 di atas, dari hasil pengujian uji normalitas terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi variabel dependen yaitu Anggaran Belanja Daerah yang didasarkan pada
variabel independen yaitu penerimaan PAD.
b. Uji Hipotesis
1 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol 0 dan satu 1. Nilai R
2
koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai koefisien determinasi R
2
yang mendekati satu 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006:83.
Tabel 4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.965
a
.931 .917 58843380225.33350
a Predictors: Constant, PAD b Dependent Variable: Anggaran Belanja Daerah
Tabel 4.4 di atas menunjukkan, nilai koefisien determinasi R
2
R Square
sebesar 0,931 atau 93,1. Artinya 93,1 variabel Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang dapat dijelaskan oleh variabel
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Sedangkan sisanya 6,9 dijelaskan oleh variabel-variabel lain.
Besarnya pengaruh Penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang, karena Pendapatan Asli
Daerah PAD merupakan sumber pembiayaan yang sangat penting bagi daerah, karena dikelola sendiri oleh Pemerintah Daerah yang dapat
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan urusan pemerintahan. Menurut Halim dalam Adrian Sutedi 2009:10, ciri utama suatu
daerah mampu melaksanakan otonomi sebagai berikut: a Kemampuan keuangan daerah, yang berarti daerah tersebut memiliki
kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber-sumber keuangan, mengelola dan menggunakan keuangannya sendiri untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan. b Ketergantungan kepada bantuan pusat harus seminimal mungkin, oleh
karena itu, PAD harus menjadi sumber keuangan terbesar yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Hasil Penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Adam Hesa 2006 bahwa Anggaran Belanja Daerah Kota Depok dapat
dijelaskan oleh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sebesar 84,7 sedangkan sisanya 15,3 dijelaskan oleh variabel-variabel lain. Selain itu,
penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Ariyanto 2006 bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Depok dapat dijelaskan oleh Pajak Daerah sebesar 99,1. Pajak Daerah dan Retribusi daerah dapat menjelaskan Anggaran Belanja Daerah yang
sangat kuat, karena Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan bagian dari Pendapatan Asli Daerah.
Correlations
1 .965
. .000
7 7
.965 1
.000 .
7 7
Pearson Correlation Sig. 2-tailed
N Pearson Correlation
Sig. 2-tailed N
PAD
Anggaran Belanja Daerah PAD
Anggaran Belanja
Daerah
Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. .
2 Uji Koefisien Korelasi Uji Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
korelasi atau hubungan antara variabel independen Penerimaan PAD
terhadap variabel dependen Anggaran Belanja Daerah. Tabel 4.5
Hasil Uji Koefisien Korelasi
Tabel 4.5 di atas terlihat, penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan Anggaran Belanja Daerah mempunyai nilai koefisien korelasi yang
positif sebesar 0,965 atau 96,5. Koefisien korelasi sebesar 96,5 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat antara Penerimaan
Pendapatan Asli Daerah dengan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang. Jadi semakin tinggi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah, maka
semakin tinggi pula Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang. Pengujian dengan melihat nilai signifikansi, peneliti dapat menguji
hipotesis yang dilakukan apakah diterima atau ditolak. Adapun ketentuan diterima atau ditolak apakah nilai signifikansi dibawah atau sama dengan
0,05 maka Ha diterima dan H ditolak. Pada tabel 4.5 terlihat, nilai Sig
0,000 0,05 maka Ha diterima dan H ditolak yang berarti ada
korelasihubungan yang signifikan antara Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang.
Adanya Hubungan yang sangat kuat antara Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang sebesar
96,5, karena selama kurun waktu 7 tahun terakhir dari tahun 2001-2007 penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Serang mengalami
peningkatan. Peningkatan penerimaan Pendapatan Asli Daerah ini tentunya akan menambah Anggaran Belanja Daerah.
Pendapatan Asli Daerah merupakan salah satu sumber pembelanjaan daerah, jika PAD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah
daerah akan lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula, sehingga pemerintah daerah akan berinisiatif untuk lebih menggali
potensi-potensi daerah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Harianto dan Adi, 2007.
Menurut Bappenas 2003 dalam Setiaji dan Adi 2007, menyatakan bahwa dalam era otonomi daerah seharusnya peran PAD semakin besar
dalam membiayai berbagai belanja daerahnya. Maka untuk itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Serang harus dapat meningkatkan penerimaan
Pendapatan Asli Daerah PAD agar dapat meningkatkan Anggaran Belanja Daerah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Adam Hesa 2006 yang menunjukkan bahwa Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah mempunyai Hubungan yang sangat kuat dengan
Anggaran Belanja Daerah Kota Depok, dimana koefisen korelasi Pajak Daerah sebesar 83,8 dan Retribusi Daerah sebesar 94,3. Selain itu,
penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Ariyanto 2006 bahwa Pajak Daerah mempunyai hubungan yang sangat
kuat dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Depok sebesar 99,6. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempunyai hubungan yang
sangat kuat dengan Anggaran Belanja Daerah, karena Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan bagian dari Pendapatan Asli Daerah PAD.
3 Uji t-statistik Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependenterikat digunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai probability t
lebih besar dari 0,05 maka tidak ada pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi tidak signifikan, sedangkan
jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen koefisien regresi
signifikan Ghozali, 2006:84-85.
Tabel 4.6 Hasil Uji t-Statistik
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Constant -19967759543.869 73975168168.924 -.270 .798
1 PAD
7.450 .911
.965 8.182 .000 a Dependent Variable: Anggaran Belanja Daerah
Tabel 4.6 di atas dapat dilihat t-hitung sebesar 8.182 sedangkan t- tabel dengan dk 7-2 5 adalah 2.015, jadi t-hitung 8.182 t-tabel dk 7-
2 =2.015. Dengan demikian H ditolak dan Ha diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten
Serang. Pengujian melalui nilai signifikansi, dimana terlihat di atas nilai Sig
0,000 lebih kecil dari 0,05, dengan demikian H ditolak dan Ha diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Belanja Daerah
Kabupaten Serang. Adanya pengaruh penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap
Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang karena penerimaan Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Serang dari tahun ke tahun
terus mengalami peningkatan, yang mengindikasikan bahwa adanya upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Serang untuk lebih menggali potensi-
potensi penerimaan PAD yang ada di Kabupaten Serang. Selain itu, Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber pendapatan daerah
yang cukup diandalkan untuk pembiayaan daerah karena digali sendiri oleh pemerintah daerah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariyanto 2006 bahwa Pajak Daerah berpengaruh terhadap Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Depok dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 0,05. Selain itu, penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arniyanti Ayuningtyas 2008 bahwa Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah sebelum dan sesudah otonomi berpengaruh terhadap Anggaran Belanja Daerah dengan nilai signifikansi sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil uji hipotesis pada Tabel 4.6, maka dapat dibuat
persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: Y= a + bX
Y= -19.967.759.543, 87 + 7,45 X Dari hasil tersebut dapat dijelaskan konstanta sebesar -
19.967.759.543,87 yang menyatakan bahwa jika tidak ada Penerimaan Pendapatan Asli Daerah, maka Anggaran Belanja Daerah Kabupaten
Serang adalah Rp. -19.967.759.543,87. Koefisien regresi PAD sebesar 7,45 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 Penerimaan Pendapatan Asli Daerah akan menambah Anggaran Belanja Daerah sebesar Rp 7,45 Milyar.
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. KESIMPULAN
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang Periode 2001-2007.
Berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah berpengaruh sangat kuat terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang dengan koefisien determinasi sebesar 93,1.
2. Berdasarkan uji koefisien korelasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang mempunyai nilai koefisien korelasi
yang positif sebesar 0,965 atau 96,5. Koefisien korelasi sebesar 96,5 menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat. Hal ini menunjukkan bahwa
ada hubungan yang sangat kuat antara Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dengan Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang. Jadi, semakin tinggi
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah maka semakin tinggi pula Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang.
3. Hasil uji t-statistik menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung 8.182 t-tabel dk 7-2 =2.015. Dengan demikian H
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah terhadap Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Serang.
4. Dari hasil persamaan regresi diperoleh Y= 19.967.759.543, 87 + 7,45 X.