51 lebih  besar,  saya  merasa  semenjak    satu  tahun  terakhir  ini  desa  ini  mulai  sedikit
berkembang  dari  pada  saat  saya  pertama  sekali  pindah  kemari.  Salah  satunya banyaknya dilakukan perbaikan lampu jalan dan seringnya masyarakat ini bergotong
royong untuk memperbaiki saluran airparit. Kagiatan itu biasa di lakukan setiap hari minggu atau 2 dalam sebulan.
4.5.10. Informan Kesepuluh
Nama : Lisdwati S.E
Usia : 38 Tahun
Jenis Kelamin  : Perempuan Agama
: Islam Suku
: Jawa Alama
: Dusun III, Desa Sena
Ibu  lisdawati  sudah  7  tahun  tinggal  di  desa  ini,ibu  lisda  berprofesi  sebagai pegawai  kantor  kepala  desa  Sena  sekarang  ini.  Saya  rasa  tidak  banyak,hanya
mengaspal  ulang  jalanan  dan  memperbaiki  lampu  jalananan  saja.  Perubahan  yang banyak tidak banyak. Itu dikarenaka desa sena ini dekat dengan bandara internasional
kualanamu.
4.6. Kepengurusan Pemerintahan dan Masyarakat desa
Desa  Sena  dipimpin  oleh  pejabat  Kepala  Desa  dan  kepala  dusun.  Untuk kepala  dusun  pemilihan  pemuka  belum  berhasil  dilakukan  pemilihan  Kepala  Dusun
karena keengganan dari penduduk. Penduduk atau orang sangat malas dicalonkan dan dipilih menjadi kepala dusun.
Universitas Sumatera Utara
52 Secara  formal,  rapat  desa  biasanya  dipimpin  oleh  kepala  desa  pembukaan
secara  formal.  Hal  itu  dilakukan  karena  selain  kepala  desa,  ada  orang-orang  yang dianggap  juga  sebagai  pemimpin  oleh  warga  desa  yaitu    tokoh    masyarakat  atau
orang  terkemuka  desa.  Orang  terkemuka  ini  biasanya  adalah  orang-orang  tua  yang mau  memikirkan  kepentingan  desa.  Rapat  desa  ini  biasanya  dilaksanakan  karena
permintaanundangan  kepala  desa  atau  juga  usulan  dari  warga  desa  kepada  kepala dusun    untuk  mengadakan    rapat  desa  jika  kepala  desa  dianggap  lambat  menaggapi
kemauan warganya. Orang-orang  yang  biasanya dianggap atau dipilih  menjadi pemimpin  di  Desa
adalah  orang-orang  yang  mau  bermusyawarah  arih  dengan  warga  desa,  sanggup meresponmenaggapi keinginan  warga  desa, karena  menurut  warga pemimpin dalam
hal ini Kepala desa  merupakan wakil rakyat, Sebagaimana yang dituturkan oleh  pak Mulyadi 45 th:
Kalau  kita  memilih  pemimpin  yang  tidak  dapat  bertukar  pikiran  dengan  kita, maka hal itu dapat menimbulkan kesulitan bagi kita di kemudian hari, karena hal
apapun  nanti  hanya  dia  saja  yang  ingin  memutuskan  segala  permasalahan  di desa,  kalau  sesuai  dengan  harapan  kita  ya  syukurlah  tapi  kalau  tidak  kan  susah
itu,  itulah  mengapa  harus  orang  yang  dipilih  itu  adalah  orang  yang  dapat bermusyawarah  dengan  kita,  tidak  keras  kepala,  dia  mau  mendengar  apa  yang
kita kemukakan, dan tidak hanya perkataannya saja yang mau didengarkan”. Dalam  pengambilan  keputusan  yang  menyangkut  masalah  kepentingan  desa
atau  Desa,  warga  desa  selalu  melaksanakan  arih  kula  atau  musyawarah  desa,  yang dilakukan sekali  setahun, tepatnya setiap tanggal 17 Agustus. Di  samping rapat  desa
yang sifatnya insidental. Hal ini dilakukan bila ada hal-hal yang dinggap perlu untuk dimusyawarahkan yang menyangkut kepentingan desa.
Universitas Sumatera Utara
53 Keputusan  yang  diambil  adalah  merupakan  hasil  musyawarah  bersama,
dengan  dusun    lain  tidak  akan  ada  keputusan  berdasarkan  kemauan  satu  orang  atau sepihak  meskipun  itu  berasal  dari  aparat  dusun.  Misalnya,  walaupun  dalam  proses
pengambilan keputusan dilakukan voting  pemilihan suara terbanyak, namun selalu diawali  dengan  musyawarah.  Jika  dalam  arih  tidak  tercapai  suatu  kesepakatan  atau
ada  beberapa  pendapat  yang  tidak  sejalan  barulah  ditempuh  langkah  voting  tertutup dengan cara masing-masing orang menulis di kertas.
Setelah  keputusan  diambil  dan  ditetapkan,  baik  itu  keputusan  hasil musyawarah  mufakat  ataupun  pemungutan  suara,  biasanya  seluruh  warga  akan
melaksanakan  keputusan  itu  dengan    penuh  kesadaran  dan  tanggung  jawab.  Jenis- jenis  pengambilan  keputusan  yang  biasa  dilakukan  melalui  rapat  desa  misalnya,
pengalokasian  dana  bantuan  pemerintah  untuk  desa  dilakukan  ketika  datangnya bantuan  untuk  desa,  masalah  pengelolaan  air  minum,  PKK,  pemilihan  pengurus
koperasi  dan  penjaga  koperasi.  Sedangkan  pengambilan  keputusan  dengan pemungutan  suara  yang  paling  sering  dilakukan  adalah  untuk  pemilihan  pengurus
koperasi dan Kepala Desa. Jika keputusan telah diambil, semua warga harus menjalankan hasil keputusan
tersebut.  Bila  ada  yang  melanggar,  biasanya  akan  mendapatkan  sanksi.  Sanksi  yang akan  dikenakan  kepada  pelanggar  tersebut  juga  ditetapkan  melalui  arih,  dan  untuk
melegitimasi hasil arih untuk menentukan sanksi tersebut, kepala kampung yang akan menjatuhkan  hukumannya.  Misalnya  saja,  dalam  arih  ditetapkan  bahwa  seluruh
warga  harus  bergotong-royong  membersihkan  lingkungan  dalam  waktu  seminggu sekali  dan  bagi  pelanggar  akan  diberi  sanksi  berupa  denda.  Maka  ketika  ada  orang
Universitas Sumatera Utara
54 yang  tidak  melaksanakan  keputusan  tersebut,  kepala  kampung  akan  menagih  uang
denda tersebut kepada  si  pelanggar. Di  samping itu sanksi lain yang  diterima adalah berupa  sanksi  sosial.  Si  pelanggar  tersebut  akan  dikucilkan  dari  pergaulan  dan
aktivitas kehidupan sehari-hari.
4.6.  Keberadaan  Etnis  Jawa  dalam  Membangun  Keberhasilan  Pembangunan Desa Sena