Informan Ketiga Profil Informan

44 beras itu disimpan dirumah masing - masing dan setiap beras yang sudah mencapai berat 1 kg di dalam rumah wajib melapor ataupun mengantar kerumah saya, lalu jempitan beras itu disimpan dalam waktu yang tidak tentu. Lebih lanjut, Jempitan beras ini berguna untuk membantu masyarakat yang mengalami kesusahan seperti sakit parah dan tidak bisa membayar biaya rumah sakit, mengalami kemalangan dalam keluarga, dan sebagainya. Maka jempitan beras yang sudah terkumpul tadi di jual dan hasil penjualan beras itu diberikan pada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Menurut bapak Tumin jumpitan beras ini berasal dari jawa, masyarakat di jawa sana dulu juga mengadakan jumpitan beras saat hendak membantu sesama masyarakat. Maka dari itu beliau membuat jumpitan beras di Desa Sena, bapak Tumin juga mengatakan bahwa pada masa beliau menjabat masyarakat tidak ada yang keberatan dengan jumpitan beras tersebut, bahkan masyarakat merasa terbantu dengan adanya jumpitan beras tersebut di Desa Sena pada saat itu.

4.5.3. Informan Ketiga

Nama : Mulyadi Tokoh Masyarakat Usia : 45 Tahun Jenis Kelamin : Laki- Laki Agama : Islam Suku : Jawa Alamat : Dusun V Desa Sena Bapak Mulyadi tinggal di Desa Sena mulai saat usianya masih anak- anak, beliau di percaya sebagai tokoh masyarakat sejak tahun 2000 pada masa jabatan bapak Ali Qthman. Menurut beliau rata – rata masyarakat di Desa Sena ini adalah Universitas Sumatera Utara 45 etnis jawa, bisa di katakan bahwa segala kegiatan di Desa Sena ini memakai tradisi jawa. Setiap tahun sekali Desa Sena mengadakan bersih desa, tepatnya pada 1 Muharam kegiatan ini diadakan oleh kepala desa di kantor Kepala Desa dan di ikutin oleh seluruh masyarakat Desa Sena.Acara ini bertujuan untuk membersihkan desa dari segala musibah, dalam acara ini di adakan kenduri, memberikan sedekah bagi anak yatin dan panti jompo yang ada di desa sena. selain itu acara ini di hibur dengan tarian wayang kulit, Anggung, dan kuda kepang. Bapak Mulyadi juga mengatakan bahwa masyarakat Desa Sena aktif dalam mengikuti kegiatan – kegiatan yang bersifat sosial yang di adakan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat itu sendiri. Seperti acara Pelatihan Bordir yang di adakan oleh pemerintah daerah pada tahun 2004 di Desa Sena, Pelatihan tersebut di adakan di kantor Kepala Desa Sena selama 1 bulan penuh dan terbuka untuk usia 17 Tahun sampai dengan usia 35 tahun baik itu laki- laki maupun perempuan.Perlengkapan pelatihan Bordir seperti mesin bordir, benang, kain, jarum dan juri di sediakan sepenuhnya oleh DEPDIKNAS. pada saat itu masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut, terbukti dengan salah satu pemenang yang membuat bordir terbaik pada saat itu sudah membuka usaha sendiri di rumahnya, walaupun usahanya tersebut masih kecil, tetapi sudah mampu menyelesaikan pesanan orang-orang yang memakai jasanya dalam menjahit serta membordir pakaian. Selain pelatihan Bordir,saat ini DEPDIKNAS juga mempercayai Desa Sena dalam mengadakan pelatihan listrik atau penerangan. Pelatihan ini terbuka bagi anak Universitas Sumatera Utara 46 muda usia 18 tahun ke atas yang memiliki rasa ingin tau dan ingin belajar dalam bidang pembangkit listrik, semuanya di sedikan dan tim pengajar juga di sedikan oleh DEPDIKNAS. kegiatan ini terbuka bagi masyarakat mana pun baik masyarakat Desa Sena maupun masyarakat dari luar Desa Sena. Lebih lanjut, Desa Sena memiliki kegiatan membersihkan lingkungan sekitar rumah dengan cara gotong royong yang di adakan setiap bulan sekali, kegiatan ini di perintahkan langsung oleh Kepala Desa kepada setiap kepala Dusun mulai dari dusun I sampai dengan dusun X untuk memantau setiap masyarakat yang membersihkan area gang, membersihkan aliran parit, serta lingkungan rumah masing – masing. Kegiatan ini bertujan untuk menghindari datangnya penyakit demam berdarah, TBC dan lain sebagainya.

4.5.4. Informan ke Empat