Sejarah Berdirinya Visi dan Misi, Maksud dan Tujuan

36

BAB III GAMBARAN UMUM BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DINAS SOSIAL

PROVINSI BANTEN

A. Sejarah Berdirinya

Tahun 1983 berdasarkan Keputusan Mentri Sosial RI No.06Huk1979 tanggal 28 Februari 1979 didirikan Sasana Tresna Wreda STW “Cipocok Jaya” berlokasi di Kelurahan Cipocok Jaya Kabupaten Serang, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT Departemen Sosial dengan sasaran pelayanan Lanjut Usia Terlantar. Pada tahun 1994 berdasrkan Surat Keputusan Mentri Sosial RI No.14 Tahun 1994 tanggal 23 April 1994 Sasana Tresna Wreda STW “Cipocok Jaya” Serang. Seiring dengan diberlakukannya Otonomi Daerah OTDA dan terbentuknya Provinsi Banten disertai penyerahan aset Departemen Sosial, maka berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Banten No. 40 Tahun 2002 tanggal 13 Desem ber 2002, Panti Sosial Tresna Wreda PSTW “Cipocok Jaya” Serang berganti nomenklatur menjadi “Balai Perlindungan Sosial” yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dengan sasaran pelayanan meliputi Lanjut Usia terlantar, Wanita Korban Tindak Kekerasan, Tuna Grahita, dan Balita terlantar. Sehubungan dengan berubahnya Sususnan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja berubah menjadi Dinas Sosial sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 nama “Balai Perlindungan Sosial” 37 tetap tidak berubah dan sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD Dinas Sosial Provinsi Banten.

B. Visi dan Misi, Maksud dan Tujuan

1. Visi dan Misi a. Visi Perlindungan terbaik dan pelayanan prima bagi masyarakat. b. Misi 1 Meningkatnya kualitas pelayanan dan perlindungan sosial terhadap Penyandang Masalah Kesejahtraan Sosial PMKS. 2 Memperluas jangkauan pelayanan kesejahtraan sosial. 2. Maksud Balai Perlindungan Sosial BPS sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD yang menagnai permasalahan sosisl lanjut usia terlantar, wanita korban tindak kekerasan, tuna grahita dan baliata terlantar mempunyai maksud “Memberikan perlindungan dan pelayanan dalam suatu penampungan guna terselengaranya proses rehabilitasi fisik, mental, dan sosial, serta bimbingan keterampilan.” 3. Tujuan Adapun tujuan Balai Perlindungan Sosial BPS adalah sebagai berikut : a. Terlindungi dan terawatnya para lanjut usia terlantar, wanita tindak kekerasan, tuna grahita dan balita terlantar. b. Meminimalisir permasalahan kesejahtraan sosial yang ada di masyarakat. 38 c. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam rangka perubahan sikap dan perilaku para penyandang masalah kesejahtraan sosial. d. Pemulihan kemauan, kemampuan dan harga diri penyandang masalah kesejahtraan sosial sehingga dapat melaksanakan fugsi sosialnya dalam kehidupan bermasyarakat. e. Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang keadaan, permasalahan dan kebutuhan lanjut usia terlantar, wanita korban tindak kekerasan, tuna grahita dan balita terlantar sehingga masyarakat dapat mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan usaha kesejahtraan sosial.

C. Tugas dan Fungsi