16
Ilmu Politik, Universitas Airlangga dan menjadi mahasiswa program studi sosiologi.
9
3. Tujuan dan Manfaat Peranan
Setiap peranan bertujuan agar antar individu yang melaksanakan peranan dengan orang-orang sekitarnya yang berhubungan dengan peranan
tersebut terdapat hubungan yang diatur oleh nilai-nilai sosial yang diterima dan ditaati oleh kedua belah pihak.
10
Peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena manfaat peranan sendiri adalah sebagai berikut :
a. Memberi arah pada proses sosialisasi.
b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan
pengetahuan. c.
Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat. d.
Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat.
11
4. Langkah-langkah Peranan
Dalam menentukan langkah-langkah peranan seseorang ada baiknya memperhatikan apa yang disebutkan oleh Levinson sebagaimana
dikutip oleh Basrowi, bahwa peranan paling sedikit harus mencakup tiga hal sebagi berikut :
a. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat. Dalam hal ini, peranan merupkan
9
Ibid.
10
Basrowi, Pengantar Sosiologi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005, Cet. Ke-1, h. 64.
11
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyatno, Op.cit , h. 160.
17
peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan masyarakat.
b. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi. c.
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
12
Pembahasan perihal aneka macam peranan yang melekat pada individu-individu dalam masyarakat penting bagi hal-hal sebagai berikut :
a. Bahwa peranan-peranan tertentu harus dilaksanakan apabila struktur
hendak dipertahankan kelangsungannya. b.
Peranan tersebut seyogyanya diletakan pada individu-individu yang oleh masyarakat dianggap mampu melaksanakannya. Mereka harus
terlebih dahulu
terlatih dan
mempunyai hasrat
untuk melaksanakannya.
c. Dalam masyarakat kadangkala dijumpai individu-individu yang tak
mampu melaksanakan peranannya sebagaimana diharapkan oleh masyarakat.
Karena mungkin
pelaksanaannya memerlukan
pengorbanan arti kepentingan-kepentingan pribadi yang terlalu banyak.
d. Apabila semua orang sanggup dan mampu melaksanakan peranannya,
belum tentu masyarakat akan dapat memberikan peluang-peluang yang seimbang. Bahkan seringkali terlihat betapa masyarakat terpaksa
membatasi peluang-peluang tersebut.
13
12
Basrowi, Pengantar Sosiologi. h. 6.
13
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998, Cet. Ke-25, h. 272.
18
B. Pembimbing Agama