Implementasi Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat

46

BAB IV ANALISIS PERANAN PEMBIMBING AGAMA DALAM

MENINGKATKAN IBADAH SHALAT PADA LANSIA DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN

A. Implementasi Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat

Pada Lansia Dari hasil wawancara penulis dengan para lansia, Pembimbing Agama dan Pembina Lansia di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten Penulis menemukan bahwa implementasi pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat terhadap para lansia tidak terlepas oleh beberapa aspek waktu, aspek materi yang di berikan, serta cara peyamapiannya. Adapun waktu pelaksanaan bimbingan agama di lakukan satu minggu dua kali, yaitu pada hari selasa dan hari kamis sore. Pada hari selasa pagi pelaksanaan bimbingan agama di mulai dari pukul 08.15 – 09.15 dalam pelaksanaan bimbingan agama pada hari selasa ini di lakukan oleh tiga pembimbing yaitu oleh Ustad Bayi, Ibu Hj. Susi dan Ibu Hj. Toyibah, untuk Ibu Hj. Susi dan Ibu Hj. Toyibah biasanya mereka memberikan bimbingan agama itu hanya sebulan sekali, sedangkan pada hari kamis sore di mulai dari pukul 17.00 – 18.00 Adzan Maghrib dan kegiatan yang di lakukan hanya pengajian Yasin yang di pimpin oleh Usatad Bayi yang tujuannya untuk mendo’akan para teman-teman dan keluarga para lansia yang sudah meninggal. 47 Sedangkan materi yang di sampaikan dalam bimbingan agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten adalah materi yang berhubungan dengan masalah kehidupan sehari-hari yaitu masalah fiqh, ahlak, dan pembacaan Al-Qur,an. Dalam masalah fiqh pembimbing lebih menekankan kepada masalah ibadah shalat, sperti bagaimana sujudnya, rukunya, do’a iftitahnya serta hal yang lainnya. Sedangkan untuk masalah ahlak lebih di tekankan pada masalah bagaimana pergaulan dengan teman-teman, dimana sesama para lansia masih sering saja terlihat bertengkar seperti anak kecil kadang-kadang pagi bertengkar sore sudah baikan lagi. 1 Dan untuk materi pembacaan Al- Qur’an ini para lansia di tekankan agar mereka para lansia bisa membaca dengan baik dan benar syang di arahkan untuk di pakai dalam ibadah shalat. Dalam cara penyampainnya para pembimbing agama ini menggunakan metode ceramah yang di selangi dengan praktek-praktek yang di lakukan secara simulasi, metode tanya jawab atau diskusi, dan metode pama-pami. Dalam hal ini pembimbing agama banyak memberikan motivasi, dorongan, himbauan serta arahan kepada para lansia agar para lansia ini dapat meningkatkan ibadah shalatnya, serta mudah-mudahan apa yang materi pembimbing berikan dapat di pahami dan juga berharap agar para lansia rukun dengan teman-temannya. 2 Dengan adanya bimbingan agama di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten membuat para lansia bertambah pengetahuannya mengenai ilmu agama memang diantara semua para lansia yang berada di 1 H. Sukaemi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011. 2 Ustad Bayi, Wawancara Pribadi, Serang, Mei 2011. 48 Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten ini ada saja yang mengerti atau paham mengenai ilmu agama, akan tetapi dari semua yang ada kebanyakan para lansia ini kurang mengerti mengenai katakanlah ilmu agama lebih khususnya menyangkut sholat sehingga perlu banyak diberikan arahan dan bimbingan baik tata cara, do’a-do’anya itu sih pada dasarnya atau misalnya bagaimana tertibnya sholat, bacaan-bacaan khususnya surat Al- Fatiha 3 , Hal ini tidak terlepas dari latar belakang para lansia yang hampir semuanya berpendidikan rendah. Pada dasarnya penerapan pelaksanaan mengenai ibadah shalat para lansia yang berada di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten setelah mengikuti bimbingan agama banyak di antara para lansia yang mengakui adanya pengaruh besar bimbingan agama terhadap ibadah shalatnya hal tersebut di utarakan oleh Mbah Sofi “Penerapan pelaksanaanya pa ustad untuk meningkatkan ibadah shalat itu ada, selalu memberitahukan “kita masih ada ambekan kapan lagi tidak ngaji, eh tidak sembahyang itu di wajibkan sembahyang lima waktu” syukur bagus yang lebih dari itu. Jadi kita seolah waktu kapan lagi, alhamdulillah mbah ini umur 68 tahun masih bisa ikut pengajian alhamdulillah berubah puji syukur sama Allah” 4 . Secara garis besar implementasi pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten ini di lakukan dengan baik dan bisa di terima oleh para lansia, ini bisa di lihat dengan antusias para lansia yang banyak hadir pada acara bimbingan agama, walaupun masih saja ada para lansia yang tidak hadir 3 H. Sukaemi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011. 4 Mbah Sofi, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011. 49 itu pun yang tidak hadir karena sakit. Dan ada juga para lansia yang merasakan manfaat adanya bimbingan agama, seperti yang di katakan oleh Ibu Neneh “Alhamdullilah ya ada peningkatan”. 5 Hal senada juga di katakan oleh Ma Iyah “Pa Ustad pengaruh sholatnya ada iya Alhamdulillah”. 6 Kegiatan bimbingan agama yang di adakan di Balai Perlindungan Dinas Sosial Provinsi Banten mempunyai tujuan untuk yaitu kehidupan dalam ketenangan menghadapi hari tua dan di hari akhir serta juga agar para lansia paham mengenai ilmu agama. Setelah melakukan penelitian mengenai peranan Pembimbing Agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten, penulis dapat menyimpulkan bahwa peranan pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat terhadap para lansia diantaranya : 1. Sebagai Orang Yang Mengarahkan Dalam peranan ini pembimbing mengarahkan para lansia untuk dapat memahami dan mempraktekan apa yang telah diajarkan oleh pembimbing, seperti bagaimana cara berwudhu yang baik dan benar serta bagaimana cara shalat yang baik dan benar. 2. Sebagai Orang Yang Membimbing Disini peranan pembimbing sebagai seorang yang membimbing para lansia dalam melakukan ibadah shalat, dimana para lansia yang tadinya melakukan shalat terburu-buru supaya jangan terburu-buru, yang tadinya bacaan shalatnya salah pembimbing mengasi tahu bagaimana cara melakukan yang benar. 5 Ibu Neneh, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011. 6 Ma Iyah, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011. 50 3. Sebagai Guru Pembimbing disini bukan hanya bertugas membimbing dan mengarahkan para lansia saja pembimbing di sini juga di jadikan guru oleh para lansia, dimana peranan seorang guru disini bertugas untuk menjawab persoalan-persolan dan memecahkan permasalahan yang bersangkutan dengan masalah agama, seperti masalah mengenai ibadah, fiqh dan lain sebagainya. 4. Sebagai Motivator Peranan pembimbing sebagai motivator adalah pembimbing harus bisa memacu para lansia untuk dapat melakukan ibadaih , yang tadinya shalatnya jarang-jarang pembimbing bertugas untuk melakukan agar supaya shalat para lansia lebih giat lagi.

B. Metode Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada