Metode Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada

50 3. Sebagai Guru Pembimbing disini bukan hanya bertugas membimbing dan mengarahkan para lansia saja pembimbing di sini juga di jadikan guru oleh para lansia, dimana peranan seorang guru disini bertugas untuk menjawab persoalan-persolan dan memecahkan permasalahan yang bersangkutan dengan masalah agama, seperti masalah mengenai ibadah, fiqh dan lain sebagainya. 4. Sebagai Motivator Peranan pembimbing sebagai motivator adalah pembimbing harus bisa memacu para lansia untuk dapat melakukan ibadaih , yang tadinya shalatnya jarang-jarang pembimbing bertugas untuk melakukan agar supaya shalat para lansia lebih giat lagi.

B. Metode Pembimbing Agama Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Pada

Lansia Berbagai upaya di lakukan oleh lembagainstansi serta para Pembiming Agama untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi para lansia yang berada di Balai Perlindungan Sosial Dinas Sosial Provinsi Banten agar para lansia ini dapat merasakan manfaat dari pelayanan bimbingan mental spritual, yang dimaksudkan agar lansia lebih banyak mengenal nilai atau norma yang berlaku dalam masyarakat, memiliki rasa percaya diri, harga diri serta memiliki kondisi psikologis yang sehat dalam berfikir, bersikap dan bertindak. Adapun metodecara yang digunakan pembimbing agama dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten sebagai berikut : 51 1. Metode Ceramah Ceramah merupakan suatu tehknik pembinaan atau bimbingan yang memberikan uraian atau penjelasan secara ucapan atau lisan yang banyak diwarnai oleh karakteristik dan gaya bicara seorang da’i atau pembina kepada mad’u atau terbimbing. Dalam ceramah ini terkadang pembimbing agama mempraktekan dengan cara simulasi. Dalam metode ini, pembimbing agama memberikan materi bimbingan agama kepada para lansia dengan berpedoman pada Al- Qur’an dan Hadist. Dalam menyampaikan materinya pembimbing agama membacakan kitab kuning yang di artikan ke dalam bahasa jawa serang, setelah itu baru di artikan ke dalam bahasa Indonesia. Adapun materi ceramah atau bimbingan yang di sampaikan dalam meningkatkan ibadah shalat pada lansia di balai perlindungan sosial dinas sosial provinsi banten adalah tentang fiqh, aqidah, ahlak, pembacaan Al- qur’an yang baik dan benar, serta sejarah mengenai ke Islaman. 2. Metode Dialog atau Tanya Jawab Dialog atau tanya jawab merupakan kegiatan bimbingan yang di lakukan setelah ceramah atau penyampain secara lisan yang di laukan oleh ustad, kegiatan ini merupakan bagian dari program bimbingan bagi para lansia. Dialog atau tanya jawab yang di lakukan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan keagamaan para lansia misalnya tentang pemahaman ibadah shalat seperti mengenai bagaimana cara sujudnya, rukunya dan lain-lain. 52 Dalam dialog atau tanya jawab ini pembimbing agama memberikan kesempatan secara terbuka kepada para lansia untuk mengajukan pertanyaan, dengan tidak membatasi materi pertanyaan. Dan biasanya pertanyaan yang di ajukan oleh para klien ini langsung di jawab di tempat bimbingan dengan tidak menunda sampai harus menunggu minggu depan. 3. Metode Pama-pami. Pama-pami artinya pembimbing agama mengucapkan para lansia mengikuti apa yang di ucapkan oleh pembimbing agama, sedangkan bagi lansia yang tidak bisa mendengar di suruh melihat mulut pembimbing agama. Jadi untuk yang tidak bisa mendengar melihat mulut pembimbing, dan yang tidak bisa melihat mendengar dari pembimbing dan dalam metode ini tidak memakai tertulis. 7 Metode pama-pami ini terbatas, dalam metode ini pembimbing agama hanya sebatas memberikan materi tentang pembacaan Al- Qur’an yang baik dan benar serta membahas juga mengenai arti dari ayat Al- Qur’an tersebut. Dan dalam menyampainnya pembimbing saling membagi tugas, pembimbing yang satu membacakan ayat Al- Qur’an sedangkan pembimbing ke dua mengartikan ayat Al-Quran. Adapun pemberian materi ini di arahkan kepada pembacaan Al- Qur’an yang baik untuk melaksanakan ibadah shalat. 8 Akan tetapi pembimbing di sini bukan hanya memberikan materi bagaimana cara membaca Al- Qur’an yang baik dan benar tetapi juga 7 Hj. Susi dan Hj. Toyibah, Wawancara Pribadi, Serang, April 2011. 8 Ibid. 53 pembimbing mengajarkan bagaimana membaca Al- Qur’an dengan maqhroz yang benar serta tidak ketingalan pula mengenai ilmu tajwidnya.

C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Bimbingan Agama Dalam