Pengertian Ibadah Shalat Syarat Ibadah Shalat

28

C. Ibadah Shalat

1. Pengertian Ibadah Shalat

Shalat menurut lughat berarti do’a yang baik, sedangkan menurut istilah syara’ shalat ialah seperangkat perkataan dan perbuatan yang dilakukan dengan beberapa syarat tertentu, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. 40 Imam Rafi’i berkata : Pertama, “Shalat adalah beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah, menurut syarat-syarat yang telah ditentukan .” 41 Kedua, “Menghadapkan hati kepada Allah dengan penuh rasa takut serta hormat pada keagunganNya dan kesempurnaan kuasaNya.” Ketiga, “Hakikat shalat ialah menampakan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah, dengan perkataan dan pekerjaan, atau dengan kedua- duanya.” Keempat, “Ruh shalat ialah menghadapkan hati kepada Allah, khusyu’ di hadapanNya dan ikhlas karenaNya, serta hadir hati dalam berdzikir, berdo’a dan memujiNya.” 42 Menurut Hasbi Ash Shiddiqy “Ta’arif yang melengkapi hakekat dan rupa shalat ialah berhadap hati dan jiwa kepada Allah yang mendatangkan rasa takut serta patuh kepada kebesaran dan perintahNya 40 Lahmuddin Nasution, Fiqh, Logos, h. 55. 41 Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, Jangan Asal Shalat: Rahasia Shalat Khusyuk dari Tuntutan Bersuci, Fiqh Shalat, Macam-macam Shalat hingga Amalan-amalan Sunnah, Bandung: Pustaka Hidayah, 2007, Cet. Ke-4. h. 31 42 Ibid. 29 dengan melakukan gerakan dan ucapan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. 43 Dari berbagai definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa ibadah shalat adalah menampakan do’a hamba kepada tuanNya yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta dibarengi dengan menghadapkan hati dan jiwa kepadaNya, dengan niat ikhlas karenaNya.

2. Syarat Ibadah Shalat

Syarat-syarat ibadah shalat ada dua macam diantaranya : a. Syarat wajib shalat 1 Islam 2 Baligh Seorang dihukumi baligh jika telah sampai pada salah satu dari tiga hal berikut : a Sempurna berusia 15 tahun bagi laki-laki dan perempuan b Mimpi jima‟, minimal pada usia 9 tahun bagi laki-laki dan perempuan c Mengalami haid, minimal pada usia 9 tahun bagi perempuan 3 Berakal b. Syarat sah shalat 1 Suci dari hadast kecil dan besar dalam keadaan mampunormal. 2 Suci dari najis tubuh, pakaian maupun tempatnya. 3 Menutup aurat dalam keadaan mampu. 4 Mengetahui telah masuk waktu shalat. 43 Sujarwo, Ibadah Shalat, Hikmah dan Fungsinya Bagi Umat Islam, artikel diakses tanggal 29 Maret 2011 dari http:www.sujarwohart.wordpres.com. 30 5 Menghadap qiblat, yakni Ka’bah. 44 Selain syarat-syarat, juga terdapat rukun shalat yang wajib dipenuhi oleh orang yang menjalankan ibadah shalat, jika salah satu rukun shalat itu ditinggalkan maka shalatnya menjadi gugur. Rukun shalat tersebut adalah sebagai berikut : a. Niat b. Berdiri bagi yang kuasa. c. Takbiratul ihram. d. Membaca Surat Al Fatihah. e. Ruku’. f. I’tidal. g. Sujud dua kali. h. Duduk diantara dua sujud. i. Duduk akhir. j. Membaca tasyahud. k. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad SAW. l. Memberi salam. m. Menertibkan rukun. 45 Shalat itu tidak sah apabila salah satu yang rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan shalat itu tidah sah dengan hal-hal yang seperti di bawah ini : a. Berhadast. b. Terkena najis yang tidak dimaafkan. 44 Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, Op.cit, h. 33-34. 45 Sujarwo, Ibadah Shalat, Hikmah dan Fungsinya Bagi Umat Islam, artikel diakses tanggal 29 Maret 2011 dari http:www.sujarwohart.wordpres.com. 31 c. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu yang memberikan pengertian. d. Terbuka auratnya. e. Mengubah niat. f. Makan atau minum meskipun sedikit. g. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan sekali yang bersangatan. h. Membelakangi kiblat. i. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan sujud. j. Tertawa terbahak-bahak. k. Mendahului imamnya dua rukun. l. Murtad, artinya keluar dari Islam. 46

3. Dasar Hukum Ibadah Shalat