Studi literature merupakan suatu pendekatan masalah secara deskriptis dengan mempelajari pemahaman tentang arsitektur dan pengalamannya melalui studi dan
tinjauan pustaka. Hal yang dilakukan selama studi literature antara lain : -
Mempelajari dan memahami kebutuhan dan persyaratan yang dibutuhkan terkait dengan perencanaan dan perancangan.
- Mempelajari karakter bentuk , material , warna , tekstur , dan skala yang dapat
merangsang kreatifitas. -
Mempelajari karakter para pecinta seni pada umumnya. -
Mempelajari dasar-dasar teoritis melalui studi pustaka dan asistensi sebagai panduan kelayakan program yang sesuai dengan judul perancangan.
d. Survey Lapangan
Survey lapangan yang dilakukan berfungsi untuk : -
Mendapatkan data-data mengenai kondisi, potensi , lokasi dan hal-hal yang dapat mempengaruhi proses perancangan.
- Mempelajari kondisi dan karakter lokasi.
1.5. ASUMSI-ASUMSI
Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mendukung proses perencanaan dan proses perancangan antara lain:
• Kepemilikan bangunan disumsikan sebagai milik Sebuah Instansi dengan
bebrapa investor yang diperuntukan sebagai arena dan hiburan. •
Lokasi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi persyaratan fungsi bangunan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan.
• Kesadaran masyarakat terhadap budaya musik Indonesia semakin meningkat.
• Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sejarah seni pertunjukan Indonesia
semakin meningkat
1.6. BATASAN PROYEK
Lingkup batasan proyek adalah pembahasan kepada hal-hal yang mendukung,maka diutamakan kepada fasilitas-fasilitas yang mendukung dan diperlukan pada perancangan “
Pusat Seni Pertunjukan Medan “. Proyek ini dibatasi pada ruang lingkup Seni Pertunjukan”.
1.7. KERANGKA BERPIKIR
Universitas Sumatera Utara
1.8. SISTEMATIKA LAPORAN
LATAR BELAKANG TEMA
- Muwujudkan suatu bentuk kedalam bentuk bangunan
- Sebagai sarana komunikasi antara perancang dan pemakai bangunan.
TEMA
“ Metafora “
JUDUL
“Pusat Seni Pertunjukan Medan”
LATAR BELAKANG JUDUL -
Apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan mulai meningkat.
- Tempat seni pertunjukan di Kota medan kurang memadai.
PERUMUSAN MASALAH -
Bagaimana mendapatkan konsep bangunan yang menarik serta mampu menggambarkan fungsi bangunan.
- Bagaimana menyatukan fasilitas galeri, teater dan edukasi
informal dalam suatu wadah yang membuat para penggunanya merasa betah dan tertarik.
- Masalah komunikasi dengan bangunan sehingga mudah
dimengerti dan familiar oleh masyarakat awam serta mendukung penghayatannya pada aktifitas dalam
bangunan. -
Bagaimana pemecahan struktur masa bangunan yang merupakan tuntutan dari fungsi bagunan dengan segala
beban dan fasilitas tersebut.
TUJUAN DAN MANFAAT -
Menapilkan karya-karya dari seni. -
Menyediakan edukasi seni informal -
Merencanakan suatu wadah yang menyediakan fasilitas galeri dan teater.
PENGUMPULAN DATA -
Studi literature dan studi banding -
Studi lokasi : ukuran site, GSB, peraturan pemerintah, batas-batas site
ANALISA -
Analisa eksisting -
Analisa potensi dan kondisi site -
Analisa Bangunan -
Analisa fungsional
DESAIN
PENGUMPULAN DATA -
Konsep Tapak -
Konsep Bangunan
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang kasus proyek berupa faktor-faktor yang mempengaruhi perlunya didirikan Pusat Seni Pertunjukan Medan, maksud dan tujuan, perumusan masalah
dan batasan , pendekatan, asumsi-asumsi , kerangka berpikir , dan sistematika laporan.
BAB II DESKRIPSI PROYEK
Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek sejenis, tinjauan Umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor pendukung
proyek secara umum.
BAB III ELABORASI TEMA
Berisikan tentang teoritis serta kajian tentang tema beserta pengertiannya dan interpretasi tema kedalam kasus proyek yang akan direncanakan.
BAB IV ANALISIS
Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar
pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang konsep konsep dasar dan konsep lanjutan tentang tapak, konsep bangunan yang direncanakan , gubahan massa, penzoningan baik luar maupun dalam, konsep
struktur ,dan konsep utilitas sebagai keluaran untuk menuju ke hasil perancangan nantinya.
BAB VI GAMBAR PERANCANGAN
Berisi gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja.
DAFTAR PUSTAKA Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan
perancangan kasus proyek.
BAB II
Universitas Sumatera Utara
DESKRIPSI PROYEK
2.1. TERMINOLOGI JUDUL Judul dari proyek ini adalah Pusat Seni Pertunjukan Medan. Berikut merupakan penjelasan
terhadap judul kasus proyek tersebut: •
Pengertian Pusat:
Menempatkan untuk fasilitas tertentu.
Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi
Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan
Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.
• Pengertian Seni:
Memproduksi pengaturan bunyi, warna, bentuk, atau unsur-unsur lainnya yang
serasi dipengaruhi oleh segi keindahan atau estetika.
1
Perihal seni, hasil karya, cabang seni.
Seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan
untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan
baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari
orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk seperti bakung yang
bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta.
2
Suatu perwujudan kebudayaan yang diciptakan manusia sebagai mahkluk yang
berbudaya.
3
• Pengertian Pertunjukan:
1
The American Heritage College Dictionary
2
httpwww.wikipedia.comwikiart
³
Statistik Sosial Budaya 2009
Universitas Sumatera Utara
Berkenaan kegiatan yang bersifat memperagakan.
Untuk menyajikan suatu pekerjaan mengenai musik atau pertunjukan lain di depan
para pendengarpenonton. •
Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.
Berdasarkan pengertian diatas, maka Pusat Seni Pertunjukan Medan adalah suatu bangunan
atau kelompok bangunan yang merupakan pusat aktifitas untuk menampung kreatifitas yang bermanfaat, inovatif dan variatif dalam bidang seni dan menuangkan seni tersebut dalam
bentuk seni pertunjukan dengan tujuan untuk melayani masyarakat luas dan memenuhi kebutuhan akan minat seni tersebut.
2.2. TINJAUAN UMUM
Tinjauan umum membahas tentang pusat kesenian secara keseluruhan dan secara umum.
2.2.1. Tinjauan Terhadap Kesenian
2.2.1.1. Pengertian Kesenian
Kesenian adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang yang diungkapkan secara sadar dan diwujudkan dalam bentuk nada, kata dan warna medium mediaalat sehingga
dapat menggugah rasa seseorang untuk melihat ataupun mendengar.
Kesenian adalah segala sesuatu mengenai seni yang merupakan ekspresi hasrat manusia akan rasa keindahan dan dilahirkan melalui perantara alat-alat komunikasi ke dalam
bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pengelihatan atau dilahirkan melalui perantara gerak.
4
Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari
ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing
individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu
set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa
4
Garis –garis besar estetika , PT Karya , Yogyakarta, 1979, hal 61.
Universitas Sumatera Utara
yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium
itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu
lewat simbolisme dan bentuk seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta.
2.2.1.2. Jenis dan Bentuk Kesenian
Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, jenis dan bentuk kesenian dibagi menjadi:
Berdasarkan Jenis:
1. Kesenian Tradisional
Yaitu suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar, serta telah dirasakan sebagai milik oleh masyarakat di lingkungannya. Pengolahan didasarkan atas cita rasa
masyarakat pendukung dan diterima sebagai tradisi. 2.
Kesenian Modern Yaitu merupakan seni yang penggarapannya didasarkan atas cita rasa masyarakat
pendukungnya. Cita rasa baru umumnya merupakan pembaharuan atau penemuan sebagai akibat dari pengaruh luar.
5
1. Seni Pertunjukan Performance Arts Berdasarkan Bentuk:
Yaitu karya seni yang menggunakan perantara atau media ekspresi bunyi, gerak, dan irama. Karya seni yang dipertunjukan bergerak dan hidup. Adapun seni pertunjukan
terdiri dari seni tari, seni musik, dan seni drama. Karya seni pertunjukan dapat juga disebut sebagai hasil seni yang bergerak dinamis, hal ini karena digerakkan atau
dilakonkan oleh manusia, jadi yang diciptakan adalah patokan-patokan, irama, komposisi dari gerak ataupun suara.
2. Seni Rupa Visual Art
Yaitu karya seni yang dapat dinikmati dengan indera mata melalui media ekspresi garis, warna, bahan dan wujud. Karya seni yang diperlihatkan tidak bergerak,
contohnya seperti seni lukis, seni patung, seni kriya. Visual art bisa disebut juga sebagai karya seni diam statis, penciptaan atau pengolahan benda mati oleh
5
Garis-garis Besar Estetika, PT Karya, Yogyakarta, 1979, hal 61.
Universitas Sumatera Utara
manusia, jadi yang tersaji tetap benda mati, walaupun wujudnya dapat berupa makhluk hidup.
6
Seni pertunjukan
2.2.2. Tinjauan Terhadap Performing Arts
Dapat disimpulkan bahwa performing arts adalah seni atau pengaturan bentuk, warna, suara dan elemen-elemen lain yang diperagakan dan dipertunjukan secara dramatis di hadapan
sebuah penonton dimana mempengaruhi rasa keindahan. Bahasa Inggris: performance art adalah karya seni yang melibatkan aksi
individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.
Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti teater, tari, musik dan sirkus, tapi biasanya kegiatan-kegiatan seni tersebut
pada umumnya lebih dikenal dengan istilah seni pertunjukan performing arts. Seni
performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada seni konseptual atau avant garde yang tumbuh dari seni rupa dan kini mulai beralih ke arah seni kontemporer.
Ruang Lingkup Performing Arts
Dalam bahasa Indonesia, Performing Arts adalah seni pertunjukan. Menurut A.Karim Achmat, Seni Pertunjukan dibagi menjadi 3, yaitu:
7
Seni Tari
Tari adalah gerak ritmis sebagian atau seluruh tubuh yang terdiri dari pola individual atau berkoelompok yang disertai ekspresi id tertentu. Media utama terletak pada gerak yang
ditimbulkan oleh tubuh manusia yang diserasikan dengan ruang dan gerak dalam waktu. Jadi tari adalah seni sesaat dari ekspresi yang dipertunjukan dengan bentuk serta gaya tertentu
lewat tubuh manusia yang bergerak dalam ruang.
Seni Musik
6
Karim Ahmad, Analisis Kebudayaan, DEPDIKBUD, Direktorat Kesenian Jakarta, 1980, hal 81
7
Achmad, A Karim, Pendidikan Seni Teater, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, hal 3 Gbr. 1.Tari Kontemporer
Universitas Sumatera Utara
Musik adalah suatu bentuk seni yang merupakan cetusan ekspresi pikiran atau perasaan yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.
Seni Peran Drama
Adalah suatu bentuk seni dimana pengungkapanya berupa laku atau dialog. Sedikit berbeda dengan teater, dimana teater pengungkapannya selain dapat berupa laku atau dialog juga
menggunakan tari, musik, dan segala sesuatu yang mendukung adanya suatu pertunjukan.
2.2.3. Tinjauan Terhadap Edukasi Seni
•
Sistem Edukasi Seni di Indonesia
a. Edukasi Informal
1. Cara Tradisional
Masih dilakukan di desa-desa yang berpotensi adatnya menonjol, edukasi ini dimulai dari usia kanak-kanak. Latihan dilakukan di pendopo atau pusat-pusat pelatihan baik
pagi ataupun sore hari. Pada edukasi cara tradisional ini cenderung tidak terjadi perubahan teknik dari tahun ke tahun.
2. Kursus-kursus Seni
Umumnya terdapat di kota-kota, dimana murid-murid atau pesertanya beragam, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Jenis-jenis latihannya pun bermacam-macam
mulai dari menggunakan teknik daerah tradisional hingga ke teknik yang modern. b.
Edukasi Formal 1.
Pendidikan Menengah Sekolah Menengah KejuruanSMK Jurusan Seni Edukasi meliputi 60 kelas praktek dan teori 40, dengan dua jalur studi:
Studi Vocational, yaitu menghasilkan seniman untuk masyarakat.
Studi Akademis, menghasilkan calon mahasiswa pendidikan tinggi seni.
2. Pendidikan Tinggi
Indonesia memiliki pendidikan tinggi seni, contohnya: Institut Kesenian Jakarta, Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung jurusan
seni dan sebagainya. Tahap edukasi adalah untuk mencapai sarjana muda atau sarjana penuh, dengan lingkup pendidikan 60 praktek dan 40 kelas teori.
Universitas Sumatera Utara
•
Sistem Edukasi Seni di Luar Negeri
Sistem edukasi seni di luar negeri pada dasarnya sama dengan di Indonesia. Namun yang membedakannya adalah jenis-jenis budaya serta majunya kesadaran akan
apresiasi seni sehingga memungkinkan kesenian di luar negeri lebih tergali. Edukasi seni informal di luar negeri dapat diperoleh dari art center dan kursus-kursus seni
yang ada sedangkan edukasi formal dapat diperoleh dari tingkat college sampai universitas.
2.3. TINJAUAN LOKASI