•
Sistem Edukasi Seni di Luar Negeri
Sistem edukasi seni di luar negeri pada dasarnya sama dengan di Indonesia. Namun yang membedakannya adalah jenis-jenis budaya serta majunya kesadaran akan
apresiasi seni sehingga memungkinkan kesenian di luar negeri lebih tergali. Edukasi seni informal di luar negeri dapat diperoleh dari art center dan kursus-kursus seni
yang ada sedangkan edukasi formal dapat diperoleh dari tingkat college sampai universitas.
2.3. TINJAUAN LOKASI
Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek , lokasi proyek , kegiatan pemakai dan pengunjung ,dan studi banding.
2.3.1 Deskripsi Proyek.
Pada proyek ini berjudul Pusat Seni Pertunjukan Medan, yang merupakan Proyek dengan fungsi sebagai pusat pameran, pertunjukan, penelitian, pusat informasi tentang dunia
seni di Indonesia.
Berdasarkan pengertian diatas, maka “Pusat Seni Pertunjukan Medan” adalah suatu
bangunan atau kelompok bangunan yang merupakan pusat aktifitas dan apresiasi seni, khususnya performing arts atau seni pertunjukan, dimana dapat berupa ekshibisi, pengajaran
dan pertunjukan dengan tujuan untuk melayani masyarakat luas dan memenuhi kebutuhan akan minat seni tersebut.
2.3.2. Lokasi a. Tinjauan Pemilihan Kota Medan
Pemilihan lokasi kota Medan untuk
Pusat Seni Pertunjukan Medan:
• Medan merupakan kota menuju metropolitan, kota terbesar ke-3 di Indonesia, dan
ibukota Propinsi Sumatera Utara, sehingga menjadikannya pusat kegiatan di Sumatera Utara.
• Adanya fasilitas bandara taraf internasional sehingga menyebabkan seiringnys
dikunjungi wisatawan mancanegara. •
Adanya transportasi darat yang baik menuju kota Medan. •
Tingkat ekonomi dan sosial budaya yang cukup tinggi.
Universitas Sumatera Utara
b. Kriteria Pemilihan Lokasi
Sebagai sebuah bangunan publik, entertainment – edukatif untuk semua lapisan masyarakat, hal pertama yang harus dilakukan ialah memilih lokasi yang mendukung
keberadaan Pusat Seni Pertunjukan Medan beserta fasilitas pendukungnya tersebut, yaitu :
• Lokasi merupakan daerah wilayah pengembangan.
• Berada tidak jauh dari pusat kota.
• Dapat dicapai dengan mudah dari berbagai tempat diseputaran kota Medan, dan
transportasi menuju ke lokasi lancar. •
Lokasi dekat dengan fasilitas pendukung seperti rumah sakit, pusat pendidikan, maupun fasilitas akomodasi.
• Memiliki arus lalu lintas dan tingkat kebisingan yang rendah.
Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas hiburan yang bersifat
publik dan berskala kota.
Berikut ini table kriteria pemilihan lokasi :
No. Kriteria Lokasi
1. Tinjauan terhadap struktur kota
Berada di kawasan sub urban yang merupakan daerah pengembangan
perdagangan dan rekreasi. Berada di dekat jalan besar.
2. Pencapaian
Dapat diakses dari seluruh penjuru kota, baik angkutan umum maupun
pribadi. 3.
Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-
fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan
atau di sekitar pemukiman yang belum ada fasilitas hiburannya.
Universitas Sumatera Utara
4. Peraturan
Tanah milik pemerintah atau pribadi. Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah
komersil. Untuk pengembangan kawasan
permukiman, perdagangan dan rekreasi , WPP D atau WPP E
KDB bangunan 60 KLB bangunan 4-6 lantai
Tabel.3. Kriteria Pemilihan Lokasi
1 Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Dalam pemilihan lokasi untuk Pusat Seni Pertunjukan Medan perlu pula diperhatikan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan RUTRK .
Penentuan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan kota. Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
dikelompokkan ke dalam 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan WPP, yaitu :
W P
P Kecamatan
Pusat Pengembangan
Peruntukkan Wilayah
Program Kegiatan Pembangunan
A M. Belawan M. Marelan
M. Labuhan Belawan
Pelabuhan,industri, permukiman ,
rekreasi maritime. Jalan baru, jaringan air
minum, septic tank, sarana pendidikan dan
permukiman. B M. Deli
Tanjung Mulia Perkantoran,
perdagangan, rekreasi indoor,
permukiman. Jalan baru, jaringan air
minum,pembuangan sampah, sarana
pendidikan . C M. Timur
M. Perjuangan M. Tembung
M. Area M. Denai
M. Amplas Aksara
Permukiman, perdagangan ,
rekreasi. Sambungan
air minum,Septic tank,
jalan baru, rumah permann, sarana
pendidikan dan kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
D M. Johor M. Baru
M. Kota M. Maimoon
M. Polonia Pusat Kota
CBD, pusat pemerintahan, hutan
kota, pusat pendidikan,
perkantoran, rekreasi indoor, permukiman.
Perumahan permanent,penanganan
sampah, sarana pendidikan.
E M. Barat M. Helvetia
M. Petisah M. Sunggal
M. Selayang M. Tuntungan
Sei Sikambing Permukiman,
perkantoran, perdagangan,
konservasi, rekreasi, lapangan golf dan
hutan kota. Sambungan air minum,
septic tank, jalan baru, rumah permanen,
sarana pendidikan dan kesehatan.
Tabel 4. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan
Berdasarkan dari tinjauan struktur kota, untuk kasus proyek ini lebih cocok di kawasan WPP D atau WPP E.
2 Pencapaian
Untuk sebuah gedung pusat kesenian yang diharapkan akan ramai dikunjungi orang, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
• Mudah diakses dari tempat-tempat penting diluar site seperti hotel, terminal, bandara,
bank, dan sarana public lainnya. Karena mengingat bangunan memiliki skala pelayanan nasional sehingga harus diupayakan berada di jalur transportasi utama.
• Transportasi menuju dan keluar site mudah didapat.
• Tidak di kawasan macet, karena dapat semakin menambah kekacauan pada lalu lintas.
3 Area Pelayanan
• Gedung ini didirikan untuk mengakomodasi peminat seni yang ada di kota Medan
yang ingin berlatih, baik peroragan atau kelompok. •
Melayani kebutuhan masyarakat kota Medan akan fasilitas rekreasi entertaiment edukatif.
Universitas Sumatera Utara
• Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan
bangunan yang direncanakan seperti fungsi perbelanjaan dan bangunan publik lainnya.
c. Analisa Pemilihan Lokasi