d. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan
Batas-batas site: Batas Utara : Jl. H.Adam Malik
Batas Timur : Jl.Sei Deli Batas Selatan : Jl. Bangun
Batas Barat : Jl. H.Adam Malik
Universitas Sumatera Utara
Pusat Seni Pertunjukan Medan ini tentunya mendapatkan apresiasi dari masyarakat seni pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Masyarakat umum yang biasanya
mengapresiasikan seni adalah datang dari masyarakat dari kalangan menengah keatas juga akademisi, sehingga penempatan gedung ini sebaiknya berada dekat dengan daerah kegiatan
mereka. Namun sasaran proyek ini tidak hanya mutlak bagi kalangan umum, sehingga peletakannya sebaiknya berada di pusat kota sehingga dapat didatangi oleh semua kalangan.
Kasus Proyek
: Pusat Seni Pertujukan Medan
Status Proyek : Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Swasta
Lokasi Tapak : Jln. H.Adam Malik, kecamatan Medan Perjuangan
Batas-batas site
o Batas Utara
: JL. H. Adam Malik o
Batas Timur : JL. Sei Deli dan Sungai Deli
o Batas Selatan
: JL. Bangun o
Batas Barat : JL. H. Adam Malik
Luas Lahan
: + 4,2 Ha + 42.000 m
2
Kontur
: Datar
KDB : 60
KLB
: 3-4 lantai
GSB o
Jln. H.Adam Malik : 11 meter
o Jln. Sei Deli
: 4 meter o
Jln. Bangun : 3,5 meter
Bangunan Eksisting : lahan kosong dan pemukiman
Potensi Lahan
: o
Terletak tidak jauh kota o
Berada pada kawasan komersil dan pemukiman o
Transportasi lancar dan baik o
Luas site mendukung + 4, 2 Ha o
Memiliki jalur utilitas yang baik.
Universitas Sumatera Utara
2.4. TINJAUAN FUNGSI
Masyarakat medan yang saat ini diperkirakan berjumlah kurang lebih 2.036.185 jiwa. Tidak kurang 90 diantaranya adalah orang yang membutuhkan atau terlibat langsung
dalam dunia seni. Dan 50 lainnya adalah orang-orang yang rela mengeluarkan uang lebih untuk melihat dan menikmati kegiatan seni. Karena kurangnya fasilitas merupakan salah satu
faktor kurangnya promosi kesenian di Medan. Dibawah ini merupakan tabel minat masyarakat terhadap kesenian di Sumatera Utara khususnya kota Medan.
Presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan umurdan jenis kesenian yang paling sering ditonton.
Tabel Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan
Gol. Umur
Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Jlh
Seni Musik
Seni Tari
Seni Teater
Seni Pahat
Seni Lukis
Seni Wayang
Seni Lainnya
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10-14
37.98 53.62
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 100
15-19 40.23
44.83 6.90
2.30 1.15
1.15 3.45
100 20-24
53.62 33.33
5.80 0.00
0.00 0.00
7.25 100
25-29 59.32
25.42 5.08
0.00 0.00
0.00 10.17
100 30-64
60.12 17.34
6.36 0.00
0.58 6.94
8.67 100
65+ 66.67
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 33.33
100
Jlh 51.96
31.30 5.22
0.43 0.43
3.04 7.31
100
Presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan dan jenis kesenian yang paling sering ditonton.
Gol. Rata-rata pengeluaran rumah
tanggabln Rp
Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan J
U M
L A
H Seni M
U S
I K
Seni T
A R
I Seni
T E
A T
E R
Seni P
A H
A T
Seni L
U K
I S
Seni W
A Y
A N
G Seni
L A
I N
N Y
A
30.000 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
100 30.000-39.999
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 100
Sumber : Direktorat Kesenian Ditjen. NBSF Tabel 7.presentase jumlah pecinta seni di medan
Universitas Sumatera Utara
Presentase kesenian yang paling sering ditonton di kota Medan.
Menonton- 84,1 Melakukan-13,1
Menonton melakukan – 2,8 40.000-49.999
25.00 50.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 100
50.000-74.999 33.33
19.44 11.11
0.00 0.00
16.67 19.44
100 75.000-99.999
41.88 22.22
4.27 1.71
0.00 19.66
10.26 100
100.000-149.999 45.24
21.55 6.02
0.19 0.00
16.70 10.29
100 150.000-199.999
57.06 17.15
6.72 1.27
0.14 10.43
8.23 100
200.000-299.999 63.39
16.95 4.80
0.40 0.08
7.03 7.35
100 300.000-399.999
55.24 24.37
6.04 1.78
0.18 4.26
7.64 100
400.000-499.999 53.39
21.53 7.96
0.88 0.59
4.72 10.91
100 500.000
51.04 22.17
5.54 3.00
0.92 4.16
13.16 100
Sumber : Direktorat Kesenian Ditjen. NBSF
5 10
15 20
seni musik seni tari
seni teater seni lainnya
Presentase kesenian yang paling sering ditonton di kota Medan
menonton melakukan
menonton dan melakukan
Jumlah sanggar seni yang ada di
kota Medan
Sumber : BPS, susenas 2000 Tabel 8. Pengeluaran penduduk kota medan untuk kegiatan seni
i
Sumber : BPS, susenas 2000
Gbr 6. Jumlah sanggar seni yang ada di kota Medan
Gbr 7. Persentasi kesenian yang paling sering di tonton di kota
Medan
Universitas Sumatera Utara
2.4.1. Deskripsi Pengguna, Karakter kegiatan dan Kelompok Kegiatan
2.4.1.1. Pengguna
Pelaku kegiatan yang mengunjungi Pusat Seni Pertunjukan Medan ini dibagi ke dalam tiga pelaku utama :
•
Pelaku Seni
a. Pelaku seni adalah orang-orang yang melakukan kegiatan seni yang tergabung
kedalam sanggar seni yang disediakan oleh pengelola gedung, maupun sanggar lain diluar program Pelaku seni adalah orang-orang yang melakukan kegiatan
seni yang tergabung kedalam sanggar seni yang disediakan oleh pengelola gedung, maupun sanggar lain diluar program, dengan sistem sewa.
b. Usia pelaku seni 7-30 tahun tergabung kedalam sanggar seni yang ada. Masing-
masing sanggar melaksanakan latihan dengan kurang lebih 30 orang diluar para pengajar.
c. Kegiatan yang dilakukan:
o Latihan, frekuensi latihan setiap hari
o Diskusi
o Pertunjukan dan pameran
•
Pengunjung
a. Pengunjung adalah warga yang mendomisili di kota Medan serta turis dalam dan
luar negri. b.
Kegiatan yang dilakukan pengunjung:
Pulang
Istirahat
Pementasan pertunjukan
Datang
Latihan
Diskusi
Diagram 1. analisa kegiatan pelaku seni
Universitas Sumatera Utara
o Menonton pertunjukan atau pementasan
o Membeli dan melihat-lihat produk yang disediakan oleh retail-retail
pengunjung. o
Menikmati makanan yang ada di kafetaria dan coffe shop o
Rekreasi
•
Pengelola
Pengelola adalah yang mengendalikan kegiatan bangunan. Terdiri dari manager, staf promosi dan publikasi, teknisi pada pencahayaan, sound system, dan penataan panggung
serta bagian servis yang membersihkan, dan merawat peralatan utilitas.
2.4.1.2. Karakter Kegiatan
• Performing Art pertunjukan seni
• Pendidikan non-formal
• Edutainment
Pulang
Istirahat
Datang
Melihat pertunjukan
Melihat pameran
Pulang
Istirahat
Datang
Bekerja
Administrasi Penelitian
Diagram 2..analisa kegiatan pengunjung
Diagram .3.analisa kegiatan pengelola
Universitas Sumatera Utara
2.4.1.3. Kelompok Kegiatan
• Kelompok Kegiatan Utama
- Performing Art pertunjukan seni in-door
- Performing Art pertunjukan seni out-door
- Berlatih praktek individu.
• Kelompok Kegiatan Tambahan
- Makan dan Minum
- Istirahat
- Diskusi
• Kelompok Kegiatan berdasarkan jenis kegiatan
- Kegiatan belajar teori kelas
- Kegiatan Performing Art pertunjukan seni
- Kegiatan di ruang terbuka.
2.4.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang
KEGIATAN UTAMA Fasilitas
Pemakai Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Publik Karyawan
Menjaga keamanan Melakukan kegiatan sanitair
R.satpam Toilet pengunjung
Toilet karyawan Mushalla
Hall Plaza
Pengunjung Melakukan kegiatan sanitair
Shalat Theater Drama
dan Musikal Karyawan
Menjual tiket teater Menjaga keamanan
Mengontrol cahaya Mengontrol suara
Mengontrol proyektor Menyajikan makanan dan minuman
ringan Mengadakan ekhsibisi
Memperbaiki peralatan Menyimpan peralatan
Menyimpan alat musik Menyimpan bagian panggung yang
tidak dibutuhkan Menyimpan kostum
Menaik turunkan barang Foyer
Loket tiket teater Area jaga teater
Auditorium Toilet pengunjung
Toilet karyawan Snack bar
Area ekhsibisi Pit orchestra
Panggungpentas Backstage
R.kontrol cahaya R.kontrol proyektor
Bengkel Gudang alat
R.ganti
Universitas Sumatera Utara
Pengunjung Membeli tiket teater
Melihat acara seni peertunjukan Melakukan kegiatan sanitair
Membeli makanan dan minuman di saat pertunjukan
Melihat ekhsibisi Toilet pentas
R.latihan R.jaga belakang
Panggung Gudang alat musik
Gudang kostum Loading dock
R.bawah panggung
Theater Fleksibel Pelaku pertunjukan
seni Mementaskan pertunjukan seni
Merias dan mengantikan pakaian Melakukan kegiatan sanitair,
istirahat dan memasak dll. Melakukan latihan
Foyer Loket tiket teater
Area jaga teater Auditorium
Toilet pengunjung Toilet karyawan
Snack bar Area ekhsibisi
Pit orchestra Panggungpentas
Backstage R.kontrol cahaya
R.kontrol proyektor Bengkel
Gudang alat R.ganti
Toilet pentas R.latihan
R.jaga belakang Panggung
Gudang alat musik Gudang kostum
Loading dock R.bawah panggung
Pengunjung Membeli tiket teater
Melihat acara seni peertunjukan Melakukan kegiatan sanitair
Membeli makanan dan minuman di saat pertunjukan
Melihat ekhsibisi
Pelaku pertunjukan seni
Mementaskan pertunjukan seni Merias dan mengantikan pakaian
Melakukan kegiatan sanitair, istirahat dan memasak dll.
Melakukan latihan
Outdoor Concert Hall
Karyawan Menjual tiket konser
Menjaga keamanan Mengontrol cahaya
Mengontrol suara Mengontrol proyektor
Mengadakan ekhsibisi Memperbaiki peralatan
Menyimpan peralatan Menyimpan alat musik
Menyimpan bagian panggung yang tidak dibutuhkan
Menyimpan kostum Menaik turunkan barang
Foyer Loket tiket konser
Area jaga konser Auditorium
Toilet pengunjung Toilet karyawan
Snack bar Area ekhsibisi
Pit orchestra Panggungpentas
Backstage R.kontrol cahaya
R.kontrol proyektor Bengkel
Gudang alat R.ganti
Toilet pentas R.latihan
R.jaga belakang
Pengunjung Membeli tiket konser
Melihat acara seni pertunjukan Melakukan kegiatan sanitair
Membeli makanan dan minuman di saat pertunjukan
Melihat konser
Universitas Sumatera Utara
Pelaku seni Mementaskan pertunjukan seni
Merias dan mengantikan pakaian Melakukan kegiatan sanitair,
istirahat dan memasak dll. Melakukan latihan
Panggung Gudang alat musik
Gudang kostum Loading dock
R.bawah panggung
Edukasi seni informal
Karyawan Mengkoordinir jadwal, tata usaha
dsb. Menyimpan peralatan seni tari
Menyimpan peralatan seni teater Menyimpan peralatan musik
Mengambil makanan dan minuman Melakukan kegiatan sanitair
R.tata usaha R.pendaftaran
Gudang seni teater Gudang seni tari
Gudang seni musik R.pengajar
Studio tari Studio music
Studio vocal Studio teater
Toilet peserta Toilet karyawan
Lobby Pantry
Pengajar edukasi seni informal
Menyiapkan bahan pelajaran Memberi konsultasi pada peserta
edukasi Melakukan kegiatan sanitair
Peserta edukasi Latihan Menari
Latihan bermain music Latihan vocal
Latihan seni teater Mengolah bahan kayu
Melakukan kegiatan sanitair
Perpustakaan seni karyawan Memberikan pelayanan
Mengembalikan buku Memberi pelayanan meminjam
buku Menerima titipan barang
Melakukan kegiatan fotokopi Mengkoordinir administrasi
perpustakaan Mengambil makanan dan minuman
Memberikan pelayanan multimedia Counter pengembalian
Counter peminjaman Tempat penitipan barang
R.fotokopi R.administrasi
R.staff R.buku seni dewasa
R.buku seni anak-anak R.majalah
R.buku referensi Area catalog
R.baca R.baca anak-anak
Pantry Lobby
R.multimedia
Pengunjung Mencari buku seni anak-anak
Mencari buku seni dewasa Mencari majalah
Mencari uku referensi seni Pelayanan meminjam buku
Pelayanan pengembalian buku Melihat catalog
Menitipkan barang Menggunakan jasa fotokopi
Membaca buku Menggunakan fasilitas multimedia
KEGIATAN PENUNJANG Fasilitas
Pemakai Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Pengelola Pengelola
bangunan Mengelola bangunan
Melakukan kegiatan sanitair Menyimpan barang
Lobby R.tunggu
R.pimpinan R.divisi
R.rapat R.tamu
Gudang
Tamu Menunggu
Melakukan tranksasi dan negosiasi
Universitas Sumatera Utara
Pengelola operasional
promosi Mengelola kegiatan operasional
Sanitair Meyimpan barang
Lobby R.tunggu
R.pimpinan R.divisi
R.rapat R.tamu
Gudang
Tamu Menunggu
Melakukan tranksasi dan negosiasi
Service Karyawan
Mengawasi keamanan Mengawasi kebersihan
Mengawasi mekanikal dan elektrikal
Menganti pakaian Melakukan kegiatan sanitair
Mendapatkan perawatan medis Lobby
R.keamanan Gudang
R.istirahat karyawan Pantry
R.ganti loker R.ME
R.pengudaraan R.plumbing
R.P3K Toilet karyawan
Parkir
Pengunjung Parkir
Mendapatkan perawatan medis
KEGIATAN PELENGKAP Fasilitas
Pemakai Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Restaurant Karyawan
Menyajikan makanan dan minuman Memasak
Melakukan tranksasi pembayaran Mengelola kafetaria
Menyimpan barang Menyimpan peralatan
Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang
R.counter Dapur kasir
R.makan R.pengelola
Kafetaria R.penyimpanan
Gudang Toilet
Loading dock
Pengunjung Mengambil makanan
Melakukan tranksasi pembayaran Duduk-makan
Cuci tangan
Coffe shop Karyawan
Membuat minuman kopi Menyajikan makanan ringan
Melakukan tranksasi pembayaran Pengelola coffe shop
Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang
R.counter Dapur
R.minummakan R.pengelola
Shop Toilet
Loading dock
Pengunjung Memesan kopi
Melakukan tranksasi pembayaran Meminum kopi dan makan
Art bookstore Karyawan
Menata buku Melakukan tranksasi pembayaran
Menyimpan buku Melakukan kegiatan sanitair
Menaikturunkan barang R.display
Kasir Area tempat duduk
Gudang R.administrasi
Toilet
Pengunjung Melihat-lihat
Universitas Sumatera Utara
Melakukan tranksasi pembayaran Loading dock
Art center shop Karyawan
Menata barang Melakukan tranksasi pembayaran
Menyimpan buku Melakukan kegiatan sanitair
Menaikturunkan barang R.display
Kasir Area tempat duduk
Gudang R.administrasi
Toilet karyawan Loading dock
Pengunjung Melihat-lihat
Melakukan tranksasi pembayaran
2.4.3. Deskripsi Perilaku 2.4.3.1. Deskripsi Pemakai dan Aktivitas
• Peserta
Peserta merupakan pihak yang melakukan aktivitas pertunjukan seni performing art •
Pengunjung Pengunjung adalah masyarakat pada umumnya, baik dewasa, remaja, ataupun anak-
anak, serta orang-orang yang mempunyai minat terhadap seni music, seni tari , seni drama.
• Pengelola
Pengelola adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengelola Pusat Seni Pertunjukan Medan. Orang-orang tersebut tentunya sudah paham akan fasilitas-
fasilitas yang dikelolanya.
2.4.4. Deskripsi Persyaratan Ruang dan Kriteria Ruang
Fasilitas utama Medan performing arts center adalah sebagai berikut:
1. Fasilitas Theater
Adalah suatu fasilitas untuk mengkomunikasikan segala jenis performing arts. Komponen utama pada sebuah theater.
• Auditoriumstage
• Ruang publik
• Backstage
Gbr. 8.Theater
Tabel 9. Deskrpsi kebutuhan ruang
Universitas Sumatera Utara
Dari ketiga komponen tersebut yang paling berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu performing arts adalah auditoriumstage. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
auditoriumstage ini adalah:
a. Garis pandangan sight lines
Garis pandangan ini adalah untuk mendapatkan pemandangan penonoton yang jelas, bebas dari halangan dan terbuka
Keterangan : P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas
oleh penonton. Jika panggung dapat dinaikan 600-1100 mm dari lantai terendah auditorium maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan
tidak boleh lebih dari 600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka P adalah kepala konduktor orkestra.
HD : jarak horizontal antar mata penonton tepat dibelakangnya, dimana berhubung dengan ruang antar baris kursi 760-1150.
EH : tinggi mata normal 1120 mm diatas lantai dibawahnya, titik mata ini akan tergantung pada dimensi kursi.
E : jarak antara pertengahan mata dengan kepala bagian atas, diambil 100 m. Untuk kepastian pemandangan yang jelas terbuka min 125 mm
D : jarak antara penonton di baris depan dengan P. Lebih dekatnya baris pertama dengan stage mengakibatkan rendahnya posisi lantai penonton.
Gbr 9.Garis Pandang Penonton
Universitas Sumatera Utara
b. Pengaturan kursi auditorium
Pengaturan kursi ini adalah untuk memberikan kenyamanan penonton pada suatu pertunjukan.
• Dimensi kursi
o Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm
o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm
o Tinggi kursi dan kemiringan : 430-450 mm dan sudut horizontal 7-9º
o Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai dapat
ditinggikan untuk alasan akustik dan sudut belakang 15-20º o
Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm
o Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai.
• Jumlah kursi dalam satu baris:
o Jika terdapat 2 gangways pada tiap sisi baris : 22 kursi.
o Jika hanya terdapat 1 gangways di dalam satu sisi baris : 11 kursi
• Ruang antar baris kursi:
o Ruang lewat clearway : min 300-500 mm
o Dimensi jarak antar baris : min 850 mm
Gbr. 10. posisi kursi
Universitas Sumatera Utara
• Gangways
o Lebar min 1100 mm
o Kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda.
o Landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa.
c. Akustik
Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku pentas
diatas panggung. Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya
bahan berpori, penyerap panelselaput, karpet dan kain. Selain itu dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti sound reflecting disk yang dapat
mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan jenis pertunjukan yang sedang berlangsung.
2. Fasilitas Edukasi
a. Edukasi Seni Informal
Edukasi seni informal yang diselenggarakan Medan Performing Arts Center, yaitu:
• Seni Tari adalah gerakan-gerakan yang ritme dan lama kelamaan nampak
mengarah kepada bentuk-bentuk tertentu. Ruang latihan tari :
- Lantainya merupakan permukaan yang rata dan halus
Gbr. 11. jarak kursi
Universitas Sumatera Utara
- Pada bagian dindingnya dipasangi cermin-cermin yang berguna untuk
mengoreksi gerakan sendiri. -
Ruangan dilenkapi sistem akustik yang baik. •
Seni Dramateater, cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan aktingseni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari
ucapan, gestur gerak tubuh, mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain. Ruang latihan teater :
- Ruangan dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat
menyaksikan aktingnya sendiri guna introfeksi terhadap kesalahan- kesalahan aktingnya.
- Pada bagian dindingnya dipasangi cermin-cermin yang berguna untuk
mengoreksi gerakan sendiri. -
Ruangan dilenkapi sistem akustik yang baik. •
Seni Musik, sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu , dan keharmonisan . Musik Merupakan sebuah seni
dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi . Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan .
Ruang latihan musik : -
Dilengkapi dengan alat musik modern dan akustik ruang yang baik. -
Dilengkapi dengan pencahayaan lighting yang baik. b.
Perpustakaan Seni Fasilitas perpustakaan pada Medan Visual and Performing Arts Center terbuka
untuk umum, baik dewasa maupun anak-anak. Untuk meminjam koleksi buku- buku perpustakaan ini pengunjung harus terdaftar sebagai anggota terlebih dahulu.
Koleksi buku pada perpustakaan ini hanya meliputi bidang seni namun mencakup segala umur pembaca dewasa, remaja dan anak-anak sehingga masyarakat luas
dapat merasakan manfaatnya.
Universitas Sumatera Utara
3. Fasilitas Pelengkap
a. Restorant
Ruang makan : o
Dilengkapi pencahayaan yang baik dan kebersihannya terjaga. o
Luas satu areal ruang duduk kurang lebih 2 m2 untuk empat kursi dan satu meja.
Dapur : o
Dapur hendaknya terhalang dari pandangan pengunjung yang sedang makan.
o Dilengkapi dengan pencahayaan yang cukup dan penghisap panas untuk
mengurangi udara panas. o
Dapur dilengkapi dengan gudang-gudang penyimpanan makanan dan memiliki areal kerja yang sesuai kapasitasnya.
b. Coffe shop
Ruang makan dan minum : o
Dilengkapi pencahayaan yang baik dan kebersihannya terjaga.
Gbr. 12. perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
o Luas satu areal ruang duduk kurang lebih 2 m2 untuk empat kursi dan satu
meja. Dapur :
o Dapur hendaknya terhalang dari pandangan pengunjung yang sedang
makan. c.
Art Bookstore Art book store tersedia untuk semua golongan masyarakat pencinta seni, toko
buku ini dikhususkan untuk buku-buku yang berhubungan dengan seni saja. Hal ini terdorong karena buku-buku tentang seni kurang populer di kalangan
masyarakat. Untuk itu diperlukan toko buku ini untuk mempromosikan seni dan mempelajari seni lebih dalam. Kriteria ruangan ini adalah dilengkapi dengan
pencahayaan yang baik dan menarik pada interiornya untuk menarik minat pengunjung.
d. Art Center Shop
Art Center Shop merupakan salah satu fasilitas pelengkap di Pusat Seni Pertunjukan Medan. Art center shop tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan
atau alat-alat untuk mendukung proses kegiatan seni. Kriteria ruangan ini adalah dilengkapi dengan pencahayaan yang baik dan menarik pada interiornya untuk
menarik minat pengunjung.
4. Fasilitas Penunjang
a. Pengelola
Terdapat beberapa pembagian sub pengelola, masing-masing fasilitas bangunan memiliki pengelola fasilitas. Seperti pengelola galeri, teater, edukasi, promosi dan
operasional. Setiap pengelola memilki ruang yaitu, lobby, ruang tunggu, ruang pimpinan, ruang divisi, ruang rapat, ruang tamu dan gudang.
b. Servis
Terdapat ruang keamanan, ruang istirahat karyawan, gudang, pantry, ruang ganti loker, ruang ME, ruang pengudaraan, ruang plumbing, ruang p3k, toilet dan
parkir.
Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Studi Banding Proyek Sejenis
•
Taman Budaya Sumatera Utara
Nama : Taman Budaya Sumatera Utara Lokasi: Medan, Sumatera Utara
Total Luas Tapak: 8.216 m2 Total Luas Bangunan:
Taman Budaya Sumatera Utara atau lebih dikenal dengan sebutan singkat TBSU, secara
institusional merupakan instansi pemerintah yang bidang tugasnya berkenaan dengan pembangunan nasional Indonesia dibidang kebudayaan pada tingkat propinsi.
- Pentas terbuka atau Open Stage. Bangunan pentas terbuka sesuai dengan namanya
berada di alam terbuka, terletak pada bagian barat kompleks Taman Budaya Sumatera Utara, tepat di
depan Sanggar Teater dengan posisi menghadap jalan Perintis Kemerdekaan.
- Gedung Utama atau Teater Tertutup Gedung Utama atau
Teater Tertutup merupakan Gedung pertunjukan Utama
dengan kapasitas 600 orang. Terletak pada jalur tengah
areal dan memanjang ke belahan barat. Gedung ini dilengkapi dengan sebuah pentas, perangkat tata lampu dan
soundsystem, umumnya menjadi pilihan utama tempat mempergelarkan berbagai cabang seni, seperti teater, tari, musik dan sastra.
11
- Gedung Pameran Gedung Pameran biasanya digunakan untuk menggelar kegiatan seni rupa, termasuk
seni pahat, keramik dan kerajinan.Terletak di bagian tengah areal Taman Budaya Sumatera
Gbr. 13.TBSU
Gbr. 14.Pentas TBSU
Gbr. 15. gedung utama
Universitas Sumatera Utara
Utara, selain selalu digelar pameran karya-karya para seniman Sumatera Utara juga pernah dipamerkan karya seniman-seniman dari jakarta.
Selain gedung-gedung diatas, terdapat juga gedung yang lainnya yaitu : Gedung Sanggar Musik, Gedung Sanggar Tari, Gedung Sanggar Teater, Perpustakaan, dan Musholla
•
Taman Ismail Marzuki
Nama : Taman Ismail Marzuki Lokasi: Jakarta
Total Luas Tapak: ± 9 Ha Total Luas Bangunan:
Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman Ismail Marzuki TIM
berlokasi dijalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, merupakan sebuah pusat kesenian dan kebudayaan. Di
sini terletak Institut Kesenian Jakarta dan Planetarium Jakarta. Selain itu, TIM juga memiliki enam teater
modern, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop.
Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari,
wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan
kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri juga dapat ditemukan di tempat
ini. Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu terkenal Indonesia, Ismail Marzuki.
Gbr. 16. Patung Ismail Marzuki
Gbr. 17. Taman Ismail Marzuki
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas:
Graha Bhakti Budaya Graha Bhakti Budaya GBB adalah Gedung Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas
800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200 kursi di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk gedung pertunjukan konser musik,
teater baik tradisional maupun modern, tari, film, dan dilengkapi dengan tata cahaya, sound sistem akustik, serta pendingin ruangan.
Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III Galeri Cipta II GC II adalah ruang pameran yang lebih besar dari Galeri Cipta III GC III.
Kedua ruang tersebut dapat dipergunakan untuk pameran seni lukis, seni patung, diskusi dan seminar, dan pemutaran film pendek. Gedung ini dapat memuat sekitar 80 lukisan dan 20
patung serta dilengkapi dengan pendingin ruangan, tata cahaya khusus, tata suara serta panel yang dapat dipindah-pindahkan.
Teater KecilTeater Studio Merupakan gedung pertunjukan yang dipersiapkan untuk 200 orang. Gedung ini mempunyai
banyak fungsi seperti seni pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi, seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran panggung 10m x 5m x 6m. Gedung ini juga dilengkapi sistem
akustik, tata cahaya dan pendingin ruangan.
Teater Halaman Studio Pertunjukan Seni Dipersiapkan untuk pertunjukan seni eksperimen bagi seniman muda teater dan puisi,
mempunyai kapasitas penonton yang fleksibel.
Plaza dan Halaman TIM mempunyai areal parkir yang cukup luas yang merupakan lahan serba guna dan dapat
dipergunakan untuk berbagai pertunjukkan kesenian open air.
Universitas Sumatera Utara
•
MIE Center For The Arts, Jepang
Nama : MIE Center For The Arts
Lokasi : Jepang
Total luas tapak : 669.782,60 sq. ft.
Total luas bangunan : 233.495,90 sq. ft. Total lantai bangunan : 498.431 sq. ft.
Struktur : Stell Framed Reinforced
Fasilitas MIE Center For The Arts : Mie Prefecture Fine Art Center
a. Grand Auditorium
Grand auditorium memiliki system akustik yang baik sehingga dapat digunakan untuk konser musik klasik, drama, tari bahkan
seminar. Pada auditorium ini menggunakan panggung proscenium. Dengan kapasitas 1.903 kursi.
b. Middle Auditorium
Middle Auditorium ini menggunakan panggung gaya proscenium. Jarak antara penonton dengan panggung dekat
dimana bermaksud untuk meningkatkan keintiman ruang. Fungsi auditorium ini bervariasi seperti untuk drama, opera,
balet, seminar, upacara, konser. Dengan kapasitas 968 kursi. c.
Theater Rehesearsal Room Fungsi teater ini adalah sebagai tempat untuk berkreasi dan berpresentasi. Dengan kapasitas
300 kursi dan luas 347 m2. d.
Cultural Promotion Zone Cultural Promotion Zone ini mengakomodasi gallery, cultural information corner dan
conference room. Gallery adalah ruang untuk presentasi dan ekhsibisi berbagai aktifitas- aktifitas kreatif termasuk seni, fotografi dan crafts. Pada gallery ini walaupun mendapatkan
pencahayaan alami, tetap dilengkapi dengan cahaya buatan. Cultural Information Corner menyediakan informasimengenai acara-acara seni berskala domestic dan internasional.
Gbr. 18. Mie Center For The Arts
Gbr. 19. grand auditorium
Gbr. 20. entrance Mie Center
Universitas Sumatera Utara
MIE Prefectual Library
Fasilitas ini terdiri dari sebuah ruang terbuka, ruang baca dengan koleksi 100.000 buku dan data, area buku anak-anak, area material local dan browsing corner. Library ini juga memiliki
ruang baca untuk para penyandang cacat .
MIE Prefectual Lifelong Learning Center
Adalah sebuah ruang yang memiliki fasilitas dan peralatan mutakhir dimana berkonsep ‘siapa saja dapat berlajar kapansaja dan dimana saja’.
MIE Prefecture Women’s Center
MIE Prefecture Women’s Center mendukung kemandirian dan partisipasi wanita di lingkungan masyarakat.
•
Art Tower Mito, Jepang
Nama : Art Tower Mito
Lokasi : Jepang
Total luas tapak : 13.941 m2
Total luas bangunan : 6.873,91 m2 Total lantai bangunan : 22.432,1 m2
Struktur : Reinforced Concrete
Steel Frame Arsitek
: Arata Isozaki Fasilitas nya adalah sebagai berikut :
Tower
Spiral Tower ini dibagun setinggi 100 m diatas ATM Plaza dengan maksud untuk memperingati ulang tahun kota Mito ke-100 sebagai
sebuah kota resmi 1989. Merupakan symbol perubahan masa lampau menuju masa depan dan tradisi menuju kreasi.
Tower ini terdiri dari 28 tetrahedron yang saling bertumpukan satu sama lain. Ke-57 permukaan segitiga dilapisi panel titanium, dimana ditata
dengan arah yang berbeda-beda untuk merefleksikan perubahan cahaya dan pemandangan lingkungan sekitar dari berbagai arahcara, dengan
maksud memberi inspirasi pada imajinasi yang memandangnya.
Gbr. 21. Art Tower Mito
Gbr. 22. Tower
Universitas Sumatera Utara
Concert Hall ATM kapasitas 620-680 kursi
Concert Hall ATM berbentuk seperti arena dengan kursi- kursi mengelilingi panggung heksagonal. Langit-langit
pada concert hall ini dimana didukung oleh 3 kolom marble raksasa, memiliki suatu sound reflectingdisk
yang khusus sehingga dapat mengatur waktuuntuk merefleksikan bunyi yang akan diterima oleh penonton.
Concert Halll ini memilki akustik yang baik dan atmosfir yang nyaman.
Contemporary Art Gallery
Contemporary art gallery ini terdiri dari 9 ruang pamer yang masing-masing berbeda dalam ukuran, pencahayaan
dan proporsi. Pengunjung dapat merasakan perbedaan pencahayaan dan hubungan fisik yang ditawarkan setiap
ruang.
Plaza
Pengunjung dapat relaks di plaza. Berbagai acara misalnya free market dan konser-konser ruang terbuka sering diadakan di plaza.
Entrance Hall
Entrance Hall merupakan entrance lobby untuk pengunjung yang ingin melihat
konser, drama, dan ekhsibisi. Dirancang dengan style European Chruch, ruang tinggi
ini memperlihatkan sebuah organ pada lantai 2.
Museum Shop Conterpoint
Toko yang menjual katalog-katalog ekhsibisi yang tengah berlangsung, kartu telepon,
poster, postcard, buku dan sebagainya.
Gbr. 23. denah galeri
Gbr. 25. Entance Hall
Gbr. 26. Museum Gbr. 24. Contemporary Art Galerry
Universitas Sumatera Utara
ACM Theater
ACM Theater berbentuk duodecagonal dimana terdapat 3 deret kursi yang mengelilingi panggung thrust. Dalam
theater ini penonton dan para aktor sama-sama berada pada jarak yang dekat. Panggung dapat dibagi menjadi
10 bagian, dimana dapat diatur ketinggiannya dengan menggunakan stage elevator.
Conference Hall
Eksterior Conference Hall adalah komposit dari bentuk prisma segi empat dan slinder dan pada interiornya terdapat semacam dinding tirai. Luas 222,3 m2 dan kapasitas 78 kursi.
•
The Lowry Visual and Performing Arts Center
Nama : The Lowry Visual and Performing Arts
Center
Lokasi : Manchester, England
Arsitek : Michael Wilford
Struktur : Stainless stell and glass facade
Fasilitas nya adalah sebagai berikut : Gallery untuk pameran dan koleksi seni kota Salford, Lowry
study center, Gallery anak-anak, Teater Lyric dengan kapasitas 1730 kursi dan teater di luar bangunan yang berkapasitas 450 kursi, ruang latihan, dan sarana
penunjang lainnya seperti bar, retail, ruang medis. The Lowry Visual and Performing Arts Center terletak di atas kaki jembatan museum
perang Libeskind. Proyek ini merupakan proyek yang direncanakan secara bertahap karena bangunan tersebut berada di site yang berbentuk segitiga. The Lowry Visual and Performing
Arts Center adalah kombinasi antara teater dan galeri di Inggris. Lowry Center berada di pelabuhan kapal bersejarah di Manchester, berdekatan dengan Stadion tua Trafford.
Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 2000 dan biaya pembangunan nya sebesar 21 milyar poundsterling.
Gbr. 27.ACM Theater
Gbr. 28.The Lowry Visual and Performing Arts
Universitas Sumatera Utara
The Lowry Visual and Performing Arts Center memiliki panggung terbesar di kawasan Inggris setelah London. Pada entrance bangunan terdapat kanopi yang terdiri dari kombinasi
stainless steel, metal dan kaca geometris yang berpendar pada malam hari.
Groundplan
Potongan
gambar diatas adalah tampak dari samping bangunan tersebut, sedangkan yang disamping adalah salah satu
sudut eksteriornya
.
Gambar disebelah merupakan teater lyric
yang berkapasitas 1730 kursi. Dan lobby yang
permainan dengan warna
.
Gambar disamping merupakan salah satu bagian
lobby pada bangunan yang lebih banyak memakai kaca
dan baja ringan. Gbr. 29.eksterior The lowry Visual and Performing Arts
Gbr. 31. interior The Lowry Visual and Performing Arts
C
Gbr. 30 Interior Galeri
Gbr. 32.Ground Plan
Gbr. 33.Potongan
Universitas Sumatera Utara
• EXPERIMENTAL MEDIA PERFORMING ARTS CENTER
Nama : Experimental Media Performing Arts Center
Lokasi : New York
Total lantai bangunan : 220.000 sq foot Arsitek
: Nicholas Grimshaw Fasilitas
: Atrium, Gedung Konser dengan kapasitas 1200 kursi, Teater dengan kapasitas 400 kursi, Studio dengan luas 3.500 sq foot, Studio dengan luas 2.500 sq foot,
Tempat penginapan untuk seniman, Ruang latihan, Ruang untuk latihan murid, Ruang pendukung, Ruang rekaman dan editing, Ruang produksi, fasilitas digital broadcasting.
Experimental Media Performing Arts Center dirancang untuk menjadi tempat orkestra papan atas yang dapat mengakomodasi presentasi-presentasi yang menggunakan
alat-alat elektronik. Concert hall di konfigurasikan secara sederhana menggunakan konstruksi kayu dan batu. Dindingnya pada bagunan bawah terbuat dari kayu dan pada bagian atas
terbuat dari batu pracetak dan dirancang menurut difusi akustik. Langit-langit yang merupakan fitur yang paling inovatif di konser hall terbuat dari panel-panel yang
ketebalannya kurang dari 1 mm, didukung oleh jaringan kabel baja. Bahan-bahan panel tersebut dapat merefleksikan suara dengan frekuensi tinggi, dan dapat ditembus oleh suara
rendah dan menengah, yang memang dibuat untuk mendukung kegiatan para pemusik. Plafond pada ruangan ini memakai bahan yang sejenis dengan dinding yang bergelombang.
Experimental Media Performing Arts Center memiliki panggung yang besar dan fasilitas yang jarang digunakan yang dikhususkan untuk seniman yang eksperimental.
Gbr. 34. experimental media
Universitas Sumatera Utara
Bagian interior di Experimental
Media Performing
Arts Center Maket bangunan dan persfektif
bangunanPotongan arsitektural bangunan
Gbr. 35.experimental media and performing arts
Universitas Sumatera Utara
BAB III ELABORASI TEMA
3.1. PENGERTIAN TEMA
Tema yang dipilih untuk kasus proyek ini adalah Arsitektur Metafora, terdiri dari dua kata yaitu Arsitektur dan Metafora. Berikut beberapa pengertiannya :
•
Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan keteknikan bangunan, digunakan untuk memenuhi keinginan praktis dan ekspresif dari manusia-manusia beradab.
8
Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni.
9
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level
makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses
perancangan tersebut.
10
•
Metafora
Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan untuk menjelaskan
sesuatu melalui persamaan dan perbandingan. Metafora
berasal dari bahasa latin yaitu “Methapherein” yang terdiri dari 2 buah kata yaitu “metha” yang berarti: setelah, melewati
dan pherein yang berarti : membawa. Secara etimologis diartikan sebagai pemakaian kata- kata bukan arti sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan dan
perbandingan.
11
Arsitektur metafora adalah perancangan bangunan yang menggunakan perumpamaan atau kiasan atau ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan
harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
12
Metafora sebagai kode yang ditangkap pada suatu saat oleh pengamat dari suatu obyek dengan mengandalkan obyek lain dan bagaimana melihat suatu bangunan sebagai
suatu yang lain karena adanya kemiripan..
13
8
Encyclopaedia Britannica, www.tripod.com
9
Vitruvius, De Arhcitectura
10
id.wikipedia.orgwiki
11
http:sukmahadi.blogspot.com200907metafora-dan-arsitektur.html
12
Charles Jenks, ‘The Languages of Post Modern’
13
Anthony C. Antoniades, 1990, Phoetic of Architecture
Universitas Sumatera Utara
Metafora mengidentifikasikan pola-pola yang mungkin terjadi dari hubungan- hubungan paralel dengan melihat keabstrakannya, berbeda dengan analogi yang melihat
secara literal.
14
Menurut aristotle metafora adalah memberi nama pada sesuatu yang menjadi milik sesuatu yang lain; pemindahan dari genus menjadi spesies, atau dari spesies menjadi
genus, atau dari spesies menjadi spesies atau pada dasar analogi... bahwa dari analogi terdapat empat istilah yang sangat berhubungan, yaitu yang kedua B menuju yang
pertama A sebagaimana yang keempat D menuju yang ketiga C, untuk itu kemudian secara metafora meletakkan D sebagai pengganti B dan B sebagai pengganti D. Aristotle
juga mengatakan, ”Metafora memberi gaya, kejernihan, daya tarik dan berbeda dari yang lain: dan ini bukanlah hal yang penggunaannya bisa diajarkan oleh satu orang ke orang
yang lain”.
15
Metafora dapat mendorong arsitek untuk memeriksa sekumpulan pertanyaan yang muncul dari tema rancangan dan seiring dengan timbulnya interpretasi baru. Karya –karya
arsitektur dari arsitek terkenal yang menggunakan metoda rancang metafora,hasil karyanya cenderung mempunyai langgam Postmodern.
Jadi arsitektur metafora adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan atau keteknikan bangunan bangunan yang menggunakan perumpamaan atau kiasan atau
ungkapan bentuk, diwujudkan dalam bangunan dengan harapan akan menimbulkan tanggapan dari orang yang menikmati atau memakai karyanya.
3.2. INTERPRETASI TEMA