Ijarah Pembiayaan Dalam Perspektif Islam
31
Pembahasan tantang UMKM meliputi pengelompokan jenis usaha, yaitu jenis industri skala kecil menengah ISKM dan perdagangan skala
kecil dan menengah PSKM. Karena dengan pengelompokannya pada akhirnya terfokus pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan
diletakkan pada kemampuan pengembangan ISKM dan PSKM.
19
Adapun pengertian UMKM di berbagai negara tidak selalu sama dan bergantung pada konsep yang digunakan oleh negara tersebut. Oleh
karena itu pengertian UMKM ternyata berbeda antara satu negara dan negara lainnya. Dalam pengertiannya mencakup dua aspek, yaitu aspek
tenaga kerja dan aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut range of the member
of employes.
20
Di Indonesia, berdasarkan literatur yang ada hingga kini terdapat beberapa pengertian yang didasarkan pada besar modal dan usaha serta
jumlah tenaga kerja yang digunakan. Batasan-batasan tersebut antara lain:
21
1. Usaha Mikro a. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan danatau badan
usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih tidak termasuk
19
Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejono, Ekonomi Skala Kecil dan Kecil Menengah dan Koperasi, Jakarta: Galia Indonesia, 2002, h.16.
20
Ibid, h.14.
21
Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.
32
tanah dan bangunan paling banyak Rp 50.000.000,- lima puluh juta rupiah dan hasil penjualan tahunan omzettahun paling
banyak Rp 300.000.000,- tiga ratus juta rupiah. b. Bank Indonesia, Departemen Perindustrian dan Perdagangan
memberi batasan berdasarkan aset yang dimiliki tidak termasuk tanah dan bangunan bahwa usaha mikro adalah usaha yang
memiliki aset kurang dari 2. Usaha Kecil
a. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan anak cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Kriteria dari usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih tidak
termasuk tanah dan bangunan lebih dari Rp 50.000.000,- lima puluh juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,-
lima ratus juta rupiah dan hasil penjualan tahunan omzettahun lebih dari Rp 300.000.000,- tiga ratus juta rupiah sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,- dua milyar lima ratus juta rupiah.