30
Adapun Jenis Pembiayaan dalam perbankan syariah berdasarkan tujuannya dapat dibagi tiga, yaitu:
18
1. Return Bearing Financing Yaitu bentuk pembiayan yang secara komersial menguntungkan, ketika
pemilik modal mau menanggung risiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan.
2. Return Free Financing Yaitu bentuk pembiayaan yang tidak untuk mencari keuntungan dan
lebih ditujukan kepada orang-orang yang membutuhkan poor, sehingga tidak ada keuntungan yang diperoleh.
3. Charity Financing Yaitu bentuk pembiayaan yang memang diberikan kepada orang miskin
dan membutuhkan, sehingga tidak ada klaim terhadap pokok dan keuntungan.
B. USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI INDONESIA
1. Pengertian UMKM Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Keberadaan usaha kecil, mikro dan menengah dalam perekonomian Indonesia memiliki sumbangan yang sangat positif, diantaranya dalam
menyediakan lapangan kerja, menyediakan barang dan jasa, serta pemerataan usaha untuk mendistribusikan pendapatan nasional. Dengan
peranan usaha kecil, mikro dan menengah tersebut, posisi UMKM dalam pembangunan ekonomi nasional menjadi sangat penting.
18
Ahmad Ghazali, Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, Jakarta: Media Komputindo, 2005.
31
Pembahasan tantang UMKM meliputi pengelompokan jenis usaha, yaitu jenis industri skala kecil menengah ISKM dan perdagangan skala
kecil dan menengah PSKM. Karena dengan pengelompokannya pada akhirnya terfokus pada permasalahan kesempatan lapangan kerja dan
diletakkan pada kemampuan pengembangan ISKM dan PSKM.
19
Adapun pengertian UMKM di berbagai negara tidak selalu sama dan bergantung pada konsep yang digunakan oleh negara tersebut. Oleh
karena itu pengertian UMKM ternyata berbeda antara satu negara dan negara lainnya. Dalam pengertiannya mencakup dua aspek, yaitu aspek
tenaga kerja dan aspek pengelompokan ditinjau dari jumlah tenaga kerja yang diserap dalam kelompok perusahaan tersebut range of the member
of employes.
20
Di Indonesia, berdasarkan literatur yang ada hingga kini terdapat beberapa pengertian yang didasarkan pada besar modal dan usaha serta
jumlah tenaga kerja yang digunakan. Batasan-batasan tersebut antara lain:
21
1. Usaha Mikro a. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM, usaha mikro adalah usaha produktif milik perorangan danatau badan
usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih tidak termasuk
19
Titik Sartika Partomo dan Abd. Rachman Soejono, Ekonomi Skala Kecil dan Kecil Menengah dan Koperasi, Jakarta: Galia Indonesia, 2002, h.16.
20
Ibid, h.14.
21
Tulus T.H Tambunan, UMKM di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009.