49
Tim Pengembangan
Perbankan Syariah
memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi
bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB
berubah dari bank konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8 September 1999.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
124 KEP.BI1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS 1999, BI
menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara
resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang
melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah
Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.
50
C. Visi, Misi, Budaya Perusahaan dan Prinsip Operasional Bank
Syariah Mandiri 1.
Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”. Sedangkan misi yang ingin dicapai
oleh Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut: 1. Menciptakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat berkembang
dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi dengan baik.
2. Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan melalui kinerja dengan mitra strategis agar menjadi bank syariah
terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat
luas. 3. Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti
operasional perbankan syariah. 4. Menunjukan komitmen terhadap standar kinerja operasional
perbankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.
5. Mengutamakan mobilisasi pendanaaan dari golongan masyarakat menengah dan ritel, memperbesar portofolio pembiayaan untuk skala
menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat,
51
infaq dan shadaqah yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial.
6. Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbankan lain, segenap lapisan masyarakat dan investor baik lokal maupun
asing.
2. Budaya Perusahaan
Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu
kepada sikap akhlaqul karimah budi pekerti mulia, yang terangkum dalam lima sikap dasar yang disingkat SIFAT, yaitu:
1. Siddiq
Menjaga martabat dengan integritas. Awali dengan niat hati tulus, berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan.
2. Istiqomah
Konsisten adalh kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen, sikap optimis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.
3. Fathonah
Profesional adalh gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil.
4. Amanah
Terpercaya karena penuh tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat tanggap, obyektif, akurat dan disiplin.
52
5. Tabligh
Kepemimpinan berlandaskan
kasih sayang.
Selalu transparan,
membimbing, visioner, komunikatif dan memberdayakan.
3
3. Prinsip Operasional
Dalam operasionalnya, Bank Syariah Mandiri berada dalam koridor prinsip-prinsip sebagai berikut:
4
1. Keadilan Bank Syariah Mandiri memberikan bagi hasil, transfer prestasi dari mitra
usaha sesuai dengan kerjanya masing-masing dalam proporsi yang adil. Aplikasi prinsip keadilan tersebut adalah pembagian keuntungan antara
bank dan pengausaha atas dasar volume penjualan riil. Besarnya pembagian keuntungan tergantung kepada besarnya kontribusi modal
masing-masing serta posisi resiko yang disepakati. Semakin besar hasil usaha yang diperoleh pengusaha maka semakin besar pula hasil yang
diperoleh pemilik dana. Dalam menjalankan usaha pembiayaan semuanya berlandaskan keadilan dalam berbagi laba sesuai kontribusi
dan resiko. Penghargaan akan faktor upaya skill, pemikiran, kerja keras dan waktu mandapatkan tempat yang sepadan dengan faktor modal dan
resiko.
3
Bank Syariah Mand iri, “Gambaran Umum dan Visi dan Misi”, diakses pada 12 April
2011 dari http:www .syariahmandiri.co.id201104gambaran umum visi dan misi. html
4
Mini Profile, Menemukan Kembali Konsep Perbankan Modern, Jakarta, Bank Syariah Mandiri, Edisi Juni 2001.