23
2. Kepentingan Perbankan a. Menjaga stabilitas usahanya, serta membantu memasarkan jasa-jasa
perbankan. b. Untuk memperluas pangsa pasar market share dalam industri
perbankan nasional, dimana pada saat ini belum ada keseimbangan antara penawaran dana dan permintaan akan dana.
3. Kepentingan Pemerintah a. Pembiayaan dapat digunakan sebagai alat untuk memacu
pertumbuhan ekonomi secara umum, diantaranya mencipatakan lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
b. Sebagai sumber pendapatan negara.
4. Kepentingan Masyarakat Luas a. Dengan adanya kelancaran dari proses pembiayaan yang
diharapkan terjasdi sirkulasi dari masyarakat yang kelebihan dana kapada masyarakat yang kekurangan dana.
b. Meningkatkan daya beli masyarkat.
4. Akad-Akad Pembiayaan Syariah
Akad al- „Aqd dalam bahasa Arab berarti: perikatan, perjanjian dan
pemufakatan.
9
Secara terminologi, akad memiliki arti umum dan khusus. Adapun arti umum dari akad adalah segala sesuatu yang dikehendaki
seseorang untuk dikerjakan, baik yang muncul dari kehendaknya sendiri,
9
Mahmud Yunus, Kamus Bahasa Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990
24
seperti kehendak untuk wakaf, membebaskan hutang, thalak dan sumpah, maupun yang membutuhkan kehendak dua pihak dalam melakukannya,
seperti jual beli, sewa menyewa, perwakilan ,gadaijaminan.
10
Sedangkan arti khusus akad adalah pertalian atau keterikatan antara ijab dan qabul sesuai dengan kehendak syariah yang menimbulkan akibat
hukum pada obyek akad.
11
Menurut Jumhur ulama rukun akad ada tiga; yaitu aqid orang yang menyelenggarakan akad seperti penjual dan pembeli, harga
dan barang yang ditransaksikan maqud alaih dan shighatul „aqd bentuk
ucapan akad . Adapun akad-akad pembiayaan yang bisa dipergunakan dalam
pembiayaan pada bank syariah adalah sebagai berikut:
1. Mudharabah
a. Pengertian Mudharabah Mudharabah adalah suatu perjanjian pembiayaan antara bank dan
nasabah, dimana bank menyediakan 100 pembiayaan bagi uasaha tertentu dari nasabah, sedangkan nasabah mengelola usaha tersebut
tanpa campur tangan bank.
12
Dalam akad mudharabah bank mempunyai hak untuk mengajukan usul dan melakukan pengawasan
atas penyediaan dana. Dari pembiayaan tersebut bank mendapat imbalan atau keuntungan yang besarnya ditetapkan atas dasar
persetujuan kedua belah pihak. Apabila terjadi kerugian, maka
10
Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuhu, Beirut: Dar al-Fikr, 2002
11
Azharudin Lathif, Fiqh Muamalat, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h.60.
12
Warkum Sumitro, Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga Terkait di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, h.86.
25
kerugian tersebut sepenuhnya ditanggung oleh bank, kecuali kerugian akibat dari kelalaian nasabah.
b. Rukun dan Syarat Mudharabah Adapun rukun dari akad mudharabah yaitu:
1 Pemodal 2 Pengelola
3 Modal 4 Nisbah keuntungan
5 Shigat atau akad Syarat dari akad mudharabah yaitu:
1 Pemodal dan pengelola merupakan orang yang cakap hukum. 2 Shigat penawaran dan pnerimaan ijab dan qabul harus
diucapkan oleh kedua belah pihak guna menunjukan kemauan mereka untuk menyempurnakan kontrak.
3 Modal harus berbentuk uang tunai yang jelas jumlahnya.
2. Musyarakah
a. Pengertian Musyarakah Musyarakah atau syirkah adalah suatu perjanjian usaha antara dua
atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu proyek dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk
ikut, serta mewakilkan atau menggugurkan haknya dalam proyek.
13
Keuntungan dari hasil usaha dapat dibagi menurut proporsi
13
Ahmad Ghazali, Serba-Serbi Kredit Syariah Jangan Ada Bunga Diantara Kita, Jakarta: Media Komputindo, 2005, h.29.