dibutuhkan sehingga seolah-olah barang yang dibeli nasabah langsung menjadi milik nasabah. Padahal seharusnya barang tersebut menjadi milik
bank terlebih dahulu. Hal ini tentunya akan membuat aplikasi dari produk ini terkesan sama dengan produk kredit yang ada pada bank konvensional. Hal
ini merupakan salah satu cerminan dimana saat ini belum murni syariahnya bank syariah yang ada di Indonesia.
C. Analisa Matrik SWOT Produk Pembiayaan Warung Mikro Bank
Syariah Mandiri a.
Kekuatan Strengths
a. Rasa tentram dan tenang karena produk pembiayaan di bank syariah terhindar dari riba.
Seluruh agama melarang adanya transaksi ribawi. Riba bukan hanya merupakan persoalan masyarakat Islam, tetapi kalangan diluar Islam
pun memandang serius masalah ini. Karenanya, kajian masalah riba dapat dirunut mundur hingga lebih dari dua ribu tahun silam. Masalah
riba telah menjadi bahan bahasan kalangan Yahudi, Yunani, demikian juga bangsa Romawi. Kalangan Kristen juga mempunyai pandangan
tersendiri mengenai riba dimana mereka juga mengecam praktik pengambilan riba.
b. Selama masa pembiayaan, besarnya angsuran tetap dan tidak berubah sampai lunas.
Pada kredit konvensional, angsuran bersifat floating mengambang tergantung suku bunga yang berlaku. Lain halnya pada produk
Pembiayaan Warung Mikro Bank Syariah Mandiri, angsuran akan tetap selama masa pembiayaan sesuai kesepakatan pada saat
penandatanganan akad. Nasabah tidak akan dipusingkan dengan masalah naiknya angsuran jika terjadi kenaikan tingkat suku bunga
karena besarnya nilai angsuran tetap sampai masa angsuran selesai. c. Jumlah plafon pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan
nasabah. Dengan jumlah plafon pembiayaan yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan hal ini tentunya bisa menjadi solusi bagi sebagian pengusaha mikro dan kecil yang kesulitan untuk memperoleh akses
permodalan. d. Margin kompetitif.
Dengan tingkat margin yang kompetitif, produk ini juga menjadi andalan Bank Syariah Mandiri untuk membiayai segmen masyarakat
menegah kebawah atau masyarakat kecil. e. Proses pengajuan pembiayaan yang mudah dan relatif cepat.
Proses pengajuan pembiayaan Warung Mikro juga relatif mudah dan cepat. Ketika nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan sudah
melengkapi persyaratan yang dibutuhkan dan telah disetujui oleh pihak bank, maka selanjutnya akan diadakan akad kontrak perjanjian antara
nasabah dan bank dan setelah itu dana pembiayaan langsung cair. f. Jangka waktu pembiayaan yang panjang.
Semakin panjang waktu pembiayaan maka semakin kecil jumlah angsuran yang dibayarkan tiap bulannya. Dengan jangka waktu hingga
4 tahun, nasabah bisa mengangsur sesuai dengan kemampuan finansial yang dimiliki oleh nasabah.
g. Merupakan salah satu perusahaan pemerintah yang memiliki brand yang cukup familiar.
b. Kelemahan Weakness
a. Kurangnya promosi kepada masyarakat. Dalam hal ini Bank Syariah Mandiri masih kurang dalam
mempromosikan produk ini kepada masyarakat, baik promosi melalui media cetak maupun elektronik.
b. Kurangnya pemahaman SDM yang profesional dalam bidangnya. Pemahaman SDM yang masih kurang terhadap produk pembiayaan
syariah akan berpengaruh terhadap aplikasi dari produk pembiayaan itu sendiri.
c. Masih adanya persyaratan agunan. Dalam ketentuan Pembiayaan Usaha Mikro dengan limit pembiayaan
Rp. 2 juta sampai dengan Rp 10 juta tidak dipersyaratkan adanya jaminan. Hal ini tentunya akan sangat berkaitan dengan prinsip kehati-
hatian yang diterapkan oleh bank. Selain itu masalah moral hazard dari masyarakat juga belum memungkinkan pinjaman tanpa agunan.
d. Jaringan kantor yang terbatas.