e. Tidak bisa tidur Keluhan ini biasanya terjadi pada akhir kehamilan, karena pada
saat itu terjadi penumpukan berbagai keluhan. Keluhan tersebut misalnya, susah bernafas dan nyeri punggung.
B. SENAM HAMIL 1. Pengertian
Ibu hamil yang biasanya tidak berolahraga harus memulai kegiatan fisik yang intensitasnya rendah dan meningkatkan aktivitas secara
bertahap Fishbein dan Phillips 1990. Apabila ibu hamil tersebut sudah melakukan jogging, ia boleh melakukannya terus, tetapi usahakan supaya
tidak sampai melewati batas. Stres panas juga dapat membahayakan janin. Di samping itu, dengan bertambahnya usia kehamilan, titik berat ibu hamil
akan berubah, dukungan tulang panggul melemah, koordinasi biasanya menurun, dan ia akan merasa tidak nyaman. Rasa tidak nyaman akan
menyebabkan ibu hamil kehilangan keseimbangan dan jatuh, sehingga melukai dirinya sendiri. Latihan fisik atau senam hamil diajarkan baik di
kelas prenatal atau oleh perawat di klinik, atau balai kesehatan. Latihan yang menimbulkan rasa nyaman akan membantu menyiapkan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan Bobak, 2005. Senam hamil adalah suatu terapi latihan gerak untuk mempersiapkan
seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang cepat,
aman dan spontan. Latihan yang dilakukan selama kehamilan akan menolong ibu dalam menghadapi stres dan kecemasan. Inti dari senam
hamil sendiri adalah melatih pernapasan menjelang persalinan. Sehingga pada saat detik-detik kelahiran si bayi, sang ibu bisa rileks dan menguasai
keadaan. Senam hamil biasanya dimulai saat kehamilan memasuki trimester ketiga, yaitu sekitar usia 28-30 minggu kehamilan Depkes RI,
2009 Rastegari, 2005. Tiga komponen inti dari senam hamil adalah latihan pernafasan,
latihan penguatan dan peregangan otot, serta latihan relaksasi. Saat ibu hamil melakukan latihan pernafasan khususnya pernafasan dalam, mereka
merasakan nafasnya menjadi lebih teratur, ringan, tidak tergesa-gesa, dan panjang. Latihan pernafasan akan membuka lebih banyak ruangan yang
dapat dipakai dalam paru-paru sehingga kapasitas total paru-paru akan meningkat dan volume residu paruparu akan menurun, serta melatih otot-
otot sekeliling paru-paru untuk bekerja dengan baik. Di samping itu, latihan penguatan dan peregangan otot juga berdampak pada
berkurangnya ketegangan ibu hamil Oktrini, 1996. Zinbarg 1993 menyatakan bahwa dengan melakukan relaksasi otot,
individu akan menjadi lebih mampu mendeteksi peningkatan ketegangan pada tubuh selama aktivitas sehari-harinya, digunakan sebagai isyarat
untuk menerapkan latihan relaksasi. Di akhir program senam hamil, terdapat latihan relaksasi yang menggabungkan antara relaksasi otot dan
relaksasi pernafasan. Pada latihan ini, ibu hamil melakukannya sambil membayangkan keadaan bayi di dalam perut baik-baik saja.
Pengaruh dari relaksasi dengan membayangkan sesuatu yang menyenangkan, dapat membuat tubuh menjadi rileks Heardman, 1996.
Secara keseluruhan, senam hamil membawa efek relaksasi pada tubuh ibu hamil, baik yang bersifat relaksasi pernafasan maupun relaksasi otot. Jika
ibu hamil merasa rileks, maka ia telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi bayinya Jameson, 2002.
2. Tujuan dan manfaat senam hamil