BAB VI PEMBAHASAN
A. Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Trimester II Dan III tentang Senam Hamil
Notoadmodjo 2003 mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu yang didapatkan dari lima penginderaan individu seperti indera
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan perasa terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ibu hamil dalam penelitian ini adalah ibu hamil
mampu mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan senam hamil dan tujuan serta manfaat senam hamil dan lain sebagainya.
Hasil penelitian didapatkan hasil sebagian besar 40 ibu hamil trimester II dan III 72,7 mempunyai pengetahuan yang baik tentang senam hamil, 9
ibu hamil trimester II dan III 16,4 mempunyai pengetahuan yang sedang tentang senam hamil, dan 6 ibu hamil trimester II dan III 10,9 mempunyai
pengetahuan yang kurang tentang senam hamil. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata ibu hamil trimester II dan III yang berkunjung ke Puskesmas
Ciputat mempunyai pengetahuan yang baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sukisno 1998
yaitu pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil yang ikut senam hamil sangat baik dan menunjukan hal yang positif yang dibuktikan dengan
menjawab pertanyaan tentang senam hamil dengan lancar dan penuh keyakinan, mengerti dan paham akan senam hamil bahwa manfaat senam
hamil untuk melatih otot-otot tertentu untuk mempersiapkan dan melancarkan kelahiran.
Senam hamil merupakan suatu terapi latihan gerak untuk mempersiapkan seorang ibu hamil baik fisik maupun mental pada persalinan yang cepat, aman
dan spontan. Latihan yang dilakukan selama kehamilan akan menolong ibu dalam menghadapi stres dan kecemasan. Latihan yang menimbulkan rasa
nyaman akan membantu menyiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan Bobak, 2005.
Senam hamil bukan merupakan hal baru di Indonesia dan dalam sosialisasinya masih berlangsung sampai saat ini melalui petugas kesehatan,
majalah, dan media-media cetak lainnya, namun masih banyak masyarakat belum mengetahui senam hamil. Terbukti dari hasil penelitian terdapat 6 ibu
hamil 10,9 mempunyai pengetahuan yang kurang tentang senam hamil. Pengetahuan yang kurang tersebut dapat dilihat dari pernyataan mengenai
syarat untuk melakukan senam hamil dan kontraindikasi senam hamil belum dapat dijawab dengan benar.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Revina 2008, yaitu pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil di bagi menjadi empat
ketegori, yakni sebanyak 9 ibu hamil 21,43 memiliki pengetahuan yang baik tentang senam hamil, 27 ibu hamil 64,29 memiliki pengetahuan yang
cukup tentang senam hamil, 5 ibu hamil 11,90 memiliki pengetahuan yang kurang tentang senam hamil, dan 1 ibu hamil 2,38 memiliki pengetahuan
yang kurang sekali tentang senam hamil.
Pengetahuan menurut Locke 2004 yang menjelaskan bahwa setelah manusia mendapatkan informasi – informasi akan diolah lebih lanjut dengan
memikirkan, mengolah, mempertanyakan, menggolongkan dan direfleksikan. Pengetahuan yang sudah cukup baik ini hendaknya dipertahankan dengan
menggali lebih mendalam pengetahuan tentang senam hamil dengan cara pemberian informasi seputar senam hamil melalui promosi kesehatan
mengenai senam hamil dari pihak puskesmaspenjelasan dari petugas kesehatan di puskesmas tersebut yang dilengkapi dengan leflet atau poster
agar pemberian informasi lebih menarik dan informasi dapat diterima secara maksimal.
B. Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester II Dan III Terhadap Senam Hamil