Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester II Dan III Terhadap Senam Hamil

Pengetahuan menurut Locke 2004 yang menjelaskan bahwa setelah manusia mendapatkan informasi – informasi akan diolah lebih lanjut dengan memikirkan, mengolah, mempertanyakan, menggolongkan dan direfleksikan. Pengetahuan yang sudah cukup baik ini hendaknya dipertahankan dengan menggali lebih mendalam pengetahuan tentang senam hamil dengan cara pemberian informasi seputar senam hamil melalui promosi kesehatan mengenai senam hamil dari pihak puskesmaspenjelasan dari petugas kesehatan di puskesmas tersebut yang dilengkapi dengan leflet atau poster agar pemberian informasi lebih menarik dan informasi dapat diterima secara maksimal.

B. Gambaran Sikap Ibu Hamil Trimester II Dan III Terhadap Senam Hamil

Notoatmodjo 2003 mengatakan sikap adalah respon individu yang masih bersifat tertutup terhadap suatu rangsangan dan sikap tidak dapat diamati secara langsung oleh individu lain. Sikap merupakan suatu produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya dan sikapnya belum tentu merupakan tindakan yang aktif, tetapi merupakan tindakan predisposisi dari tingkah laku Mar’at, 1984. Dalam penelitian ini sikap ibu hamil adalah bagaimana ibu hamil bersikap terhadap senam hamil. Hasil penelitian diperoleh sebagian besar 36 ibu hamil trimester II dan III 65,5 memiliki sikap yang positif terhadap senam hamil, sedangkan 19 ibu hamil trimester II dan III 34,5 memiliki sikap yang negatif terhadap senam hamil. Hal ini dapat disimpulkan bahwa rata-rata ibu hamil trimester II dan III yang berkunjung ke Puskesmas Ciputat memiliki sikap yang positif terhadap senam hamil. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Ammiliya 2009 menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap positif tentang senam hamil 7 responden 35 , dan yang memiliki sikap negatif sebanyak 13 responden 65 . Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan mayoritas ibu hamil memiliki sikap yang positif terhadap senam hamil. Ibu hamil yang memiliki sikap positif terhadap senam hamil, terlihat dari 6 pernyataan positif terhadap senam hamil dalam kuesioner sebagian besar responden menjawab setuju. Begitu pula sebaliknya 2 pernyataan yang bersifat negatif terhadap senam hamil, sebagian besar responden menjawab tidak setuju. Hal ini dapat disebabkan mayoritas responden memiliki pengetahuan yang baik tentang senam hamil, sehingga ada keinginan yang kuat untuk melakukan senam hamil. Dari hasil penelitian didapatkan pula beberapa responden yang memiliki sikap negatif terhadap senam hamil. Hal ini dapat disebabkan ada beberapa responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang senam hamil, sehingga tidak ada keinginan yang kuat untuk melakukan senam hamil. Selain itu dari pernyataan beberapa responden didapatkan bahwa tanpa melakukan senam hamil proses persalinan dapat berjalan dengan lancar. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap ada dua faktor yakni, pengalaman pribadi yang merupakan dasar pembentukan sikap seseorang dan pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat , serta sikap mudah terbentuk jika melibatkan faktor emosional, dan kebudayaan dimana pembentukan sikap tergantung pada kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan Mar’at, 1984. Menurut asumsi peneliti, yang menimbulkan sikap negatif pada ibu hamil tersebut adalah karena kepercayaan dan keyakinan ibu hamil tersebut terhadap senam hamil, yaitu ibu hamil berkeyakinan bahwa proses persalinan dapat berjalan dengan lancar tanpa melakukan senam hamil. Oleh karena itu sikap yang positif dari ibu hamil untuk melakukan senam hamil perlu ditingkatkan dengan pemberian informasi dan motivasi secara terus menerus dengan cara menjelaskan kepada ibu hamil berbagai macam manfaat senam hamil untuk kehamilan dan dalam proses persalinan, dengan demikian diharapkan ibu hamil dapat lebih tertarik dengan senam hamil.

C. Gambaran Pelaksanaan Ibu Hamil Trimester II Dan III Terhadap Senam Hamil