f. Mual dan muntah yang menetap. g. Kesulitan berjalan.
h. Pembengkakan yang menyeluruh. i. Aktifitas janin yang berkurang.
5. Kontra Indikasi Senam Hamil
Indivara 2009 menjelaskan ada beberapa kontra indikasi senam hamil yang harus diperhatikan, antara lain:
a. Kontra Indikasi Absolut atau Mutlak Bila seorang wanita hamil mempunyai penyakit jantung, penyakit
paru, serviks inkompeten, kehamilan kembar, riwayat perdarahan pervaginam pada trimester II dan III, kelainan letak plasenta, seperti
plasenta previa, preeklamsi maupun hipertensi. b. Kontra Indikasi Relatif
Bila seorang ibu hamil menderita anemia berat, irama jantung tidak teratur, paru bronchitis kronis, riwayat diabetes mellitus,
obesitas, terlalu kurus, penyakit dengan riwayat operasi tulang ortopedi, dan perokok berat.
C. PERILAKU 1. Pengertian
Perilaku ditinjau dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme makhluk hidup yang bersangkutan. Menurut sudut pandang
biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka mempunyai
aktivitas masing-masing. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya. Dari uraian
ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, 2007. Skinner 1938, dalam Notoatmodjo, 2007 seorang ahli psikologi
merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi
melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-
R” atau Stimulus Organisme Respons. Skinner membedakan adanya dua
respons.
a. Respondent respons atau reflexive, yakni respons yang ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan stimulus tertentu. Stimulus semacam
ini disebut eliciting stimulation karena menimbulkan respons-respons yang relatif tetap.
b. Operant respons atau instrumental respons, yakni respons yang timbul dan berkembang kemudian diikuti oleh stimulus atau
perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing stimulus atau reinforcer, karen memperkuat respons.
Dilhat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
a. Perilaku tertutup covert behaviour Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung
atau tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran, dan sikap yang
terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka overt behaviour Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik practice, yang dengan mudah dapat
diamati atau dilihat oleh orang lain.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku