Pelayanan Prima Standar Umum Pelayanan Prima

b Ketanggapan Responsiveness Instansi berupaya untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat. Jika mengalami kegagalan dengan cepat menangani kegagalan tersebut secara profesional responsive. c Jaminan Assurance Yaitu pengetahuan, keramahan dan kemampuan para karyawan dalam melaksanakan tugas secara spontan yang menjamin kinerja yang baik sehingga menimbulkan kepercayaan dan keyakinan masyarakat. d Empati Emphaty Berusaha memahami keinginan pelanggan dengan memberikan perhatian atau sentuhan secara ikhlas kepada setiap pelanggan. e Wujud Fisik Tangibility Perusahaan harus bisa memberikan bukti awal kualitas pelayanan yang tercermin dari penampilan fasilitas fisik yang dapat diandalkan.

b. Pelayanan Prima

Menurut Boediono 1999 dalam Sartika 2008, pelayanan prima atau mutu layanan masyarakat adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, daerah, dan di lingkungan BUMNBUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. 16 Mutu dari jasa atau pelayanan yang disampaikan pada konsumen seringkali menimbulkan hasil yang berbeda pada tiap konsumen. Perbedaan ini merupakan tantangan untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengetahui harapannya dalam bentuk ekspektasi pada pelanggan, kemudian mempertemukan antara ekspektasi dengan apa yang disampaikan dan mewujudkan janji yang diberikan pada konsumen. Hakikat pelayanan umum adalah komitmen keterikatan setiap aparat untuk melaksanakan pelayanan yang bermutu dan berorientasi kepada kepentingan masyarakat dengan cara-cara Supriyatna, 2008: 1 Meningkatkan mutu dan produktifitas pelaksanaan tugas atau fungsi instansi pemerintah di bidang pelayanan umum. 2 Mendorong upaya mengefektifkan sistem dan tata pelaksanaan pelayanan, sehingga pelayanan umum dapat diselenggarakan secara lebih berdaya guna. 3 Mendorong tumbuhnya kreatifitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam membangun serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

c. Standar Umum Pelayanan Prima

Standar atau ukuran dasar untuk mengetahui mutu pelayanan pada umumnya ditentukan oleh undang-undang, bisa dilakukan dengan mengumpulkan pendapat para ahli untuk dianalisis dan menghasilkan 17 standar pelayanan. Standar pelayanan memerlukan unsur sebagai berikut Purwoko, 2008: a Accesbility yaitu ukuran apakah pelayanan itu memenuhi standar yang mudah dijangkau dan diperoleh oleh pelanggan. b Accuracy, suatu pelayanan memerlukan ketelitian dan keakuratan sesuai dengan kondisi dan solusi yang diperlukan. c Courtesy, pelanggan tidak hanya menghendaki pelayanan berupa barang atau jasa saja tetapi juga harus diperoleh dengan cara sopan dan terhormat. d Comfort, penyelesaian masalah harus dilakukan dengan nyaman sehingga sesuai dengan tujuan pokoknya. e Competence, orang yang melakukan pelayanan harus sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan seperti kompetensi, kecakapan dan kemampuan. f Credibility, petugas atau lembaga pelayanan harus dapat dipercaya dalam memenuhi tuntutan pelayanan dari pelanggan. g Efficiency, pelayanan akan prima bila berdaya guna sehingga tidak ada pemborosan. h Effectiveness, pelayanan harus menjamin hasil maksimal dengan prosedur yang sederhana. i Flexibility, keluwesan dalam pelayanan tanpa harus menyimpang dari persyaratan dan prosedur yang berlaku. 18 j Honesty, dengan kejujuran maka akan terwujud komitmen keterikatan secara moral dengan pihak yang dilayani. k Promitness, ketetapan waktu pelayanan sesuai dengan standar. l Reliability, substansi atau isi pelayanan telah diuji dan dapat diandalkan. m Responsibility, pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan. n Security, pelayanan yang diperoleh harus terhindar dari resiko apapun. Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan dalam hal ini pelayanan perpajakan dapat mempengaruhi motivasi wajib pajak dalam membayar pajak. Apabila kualitas pelayanan pajak yang diberikan oleh aparatur pajak kepada wajib pajak sangat baik, maka biasanya motivasi wajib pajak untuk membayar pajaknya juga semakin tinggi.

3. Pendidikan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pengetahuan Wajib Pajak Tentang Perpajakan dan Penerapan Sanksi Pajak Terhadap Tingkat Motivasi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Membayar Pajak (Survei pada WPOP Di Kpp Pratama Majalaya)

0 12 31

Analisis Pengaruh Pengetahuan Tentang Pajak Dan Tingkat Pendidikan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Membayar Pajak

0 3 92

Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kinerja Pelayanan Pajak Dan Ketegasan Sanksi Perpajakan Terhadap Motivasi Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kawajiban Perpajakan

0 3 71

PENGARUH PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, DAN KONDISI LINGKUNGAN Pengaruh Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Perpajakan, Sanksi Perpajakan, Dan Kondisi Lingkungan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Oran

0 6 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus Pada Wajib Paja

0 3 18

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ( Studi Kasus Pada Wajib Pajak yang Terd

0 2 14

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN FISKUS, SANKSI PERPAJAKAN, DAN LINGKUNGAN Pengaruh Tingkat Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan dan Lingkungan Wajib Pajak terhadap Tingkat kepatuhan Wajib Pajak Or

0 6 14

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Kualitas Pelayanan Pajak, dan Sanksi Pajak Terhadap Motivasi Wajib Pajak Orang Pribadi dalam Membayar Pajak (Studi Kasus pada Bank Sinarmas KCP Cimahi Jawa Barat).

3 11 23

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN, KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN SANKSI PAJAK TERHADAP MOTIVASI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DALAM MEMBAYAR PAJAK (Studi Kasus pada Kantor KPP Ilir Timur Palembang)

1 2 17

ANALISIS PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SOSIALISASI, PELAYANAN, SANKSI PERPAJAKAN, DAN TINGKAT PENDIDIKAN WAJIB PAJAK, TERHADAP KESADARAN WAJIB PAJAK MEMBAYAR PBB P2 - STIE Widya Wiwaha Repository

0 0 113