Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC merupakan lembaga Nirlaba yang didanai dari dana Zakat, Infaq, Shodaqoh dan Wakaf Ziswaf. Islam sebagai Agama universal, yang dapat memperbaiki keadaan manusia dimanapun dan kapanpun, telah mempersiapkan segala pirantinya dalam menjawab tantangan zaman. 1 Pada Zaman keemasan Islam, zakat telah terbukti berperan sangat besar dalam meningkatkan kesejahtraan umat. Zakat tidak sekedar sebuah kewajiban, tetapi lebih dari pada itu, zakat dikelola dengan baik dan didisribusikan secara merata hingga sampai ketangan yang berhak. Zakat adalah rukun Islam Yang ketiga, walaupun demikian, sebagian masyarakat masih menganggap zakat sebagai ritual keagamaan untuk menciptakan kesalehan yang bersifat individu. Selain itu zakat merupakan kegiatan sosial dimana seorang kaya membantu seorang yang miskin sebagai wujud amal shaleh, sebagai suatu ritual keagamaan, pembayaran zakat masih dianggap sebagian orang semata-mata sebagai ibadah ukhrowi yaitu dalam rangka mengumpulkan pahala untuk kebaikan diakhirat. 2 Zakat juga berperan dalam pengembangan Ekonomi, yang mana ia ikut andil dalam meningkatkan kelas perekonomian kaum fakir miskin dan 1 Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat Jakarta: Penerbit pustaka Progresif, 2004, h.xii. 2 Sofwan Idris. Gerakan Zakat dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat Pendekatan transformative, Jakarta : PT. Citra Putra Bangsa, 1997, Cet. Ke- 1. h. 249. 2 merubah mereka menjadi kekuatan yang edukatif, sebagaimana zakat juga mempunyai sisi-sisi ketika ikut berperan dalam merealisasikan Ad-dhaman Al-ijtimal Jaminan nasional. Salah satu lembaga yang dianjurkan oleh ajaran Islam untuk dipergunakan oleh seseorang sebagi sarana penyaluran rezeki yang diberikan Tuhan kepadanya adalah wakaf. Islam adalah agama peduli sosial, yang peduli kepada masyarakat tak mampu sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Islam juga agama kemerdekaan, yang memberikan kebebasan kepemilikan bagi yang memiliki harta sesuai dengan jeri payahnya. 3 Wakaf telah mengakar dan menjadi tradisi umat Islam dimanapun juga. Di Indonesia lembaga ini telah menjadi penunjang utama perkembangan masyarakat. hampir semua rumah Ibadah, perguruan Islam dan lembaga- lembaga keagamaan Islam lainnya di bangun diatas tanah Wakaf. Wakaf tidak hanya terbatas kepada lembaga keagamaan saja. melainkan pembangunan rumah sakit layanan kesehatan Cuma-cuma dibangun oleh dana zakat dan wakaf. Layanan kesehatan Cuma-Cuma merupakan networking Dompet Dhuafa Republika Yang dibangun untuk membantu kaum Dhuafa. Program ini membuktikan bahwa Dompet Dhuafa Republika selalu melakukan hal-hal yang inovatif dengan pengelolaan dana zakat yang baik dan tepat sasaran, dana zakat dan wakaf harus dikelola secara produktif yang dapat menghasilkan surplus terus menerus.Keberadaan wakaf juga terbukti telah banyak membantu bagi pengembangan ilmu-ilmu medis melalui penyediaan fasilitas-fasilitas publik dibidang kesehatan. 3 Husayn Syahatah, Akuntansi Zakat, h.7. 3 Kesehatan adalah hak seluruh masyarakat, mulai lapisan paling atas hingga yang paling bawah. Masyarakat menengah keatas dengan kondisi sosial ekonomi yang mendukung, tentunya tidak akan mengalami kesulitan untuk menjangkau pelayanan kesehatan, namun tidak demikian halnya dengan kalangan masyarakat menengah ke bawah. Untuk itulah perlu adanya upaya pemerataan kesempatan memperoleh layanan kesehatan. 4 Keberadaan rumah sakit, poliklinik dan lembaga yang peduli terhadap bidang kesehatan memiliki peran yang sangat strategis ditengah masyarakat. Apalagi disaat kondisi sosial ekonomi yang kurang menguntungkan. Selama ini rakyat Indonesia umat Islam merasakan betul minimnya sarana kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. 5 Kesehatan merupakan asset utama bagi mereka yang ter golong miskin, bila mereka jatuh sakit, keluarga miskin kehilangan daya untuk melangsungkan kehidupan keluarganya, hal ini diperparah dengan meningkatnya biaya pelayanan kesehatan yang dirasakan sebagai hal yang mahal sehingga makin sulit dijangkau keluarga miskin. Tak jarang ketika sakit, mereka pasrah tanpa berbuat lebih banyak untuk mengobati sakitnya itu. mereka sadar, uang dikantongnya tak akan mampu menjangkau biaya pengobatan yang sangat tinggi, bahkan diantara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan berupaya melakukan pengobatannya secara mandiri ataupun ke dukun dan orang pintar. Dalam kondisi yang demikian, mereka 4 Zakat dan Empoering- Jurnal Pemikiran dan Gagasan, 2009, h.68. 5 Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, h. 91. 4 sulit memahami budaya sehat, hal ini karena keterbatasan dana yang mereka miliki sehingga mereka memiliki keterbatasan untuk menerima pelayanan yang dapat meningkatkan kemampuan kerja mereka dan secara tidak langsung meningkatkan penghasilan mereka. 6 Layanan kesehatan Cuma-Cuma LKC adalah lembaga nirlaba. yang memberikan pelayanan gratis kepada masyarakat tidak mampu. oleh karena itu, keberadaan lembaga-lembaga tersebut harus dibangun dan dikembangkan dengan segala fasilitas yang memadai dalam rangka memperbaiki bidang kesehatan. Keberadaan rumah sakit, poliklinik dan sarana kesehatan lainnya tidak hanya dijadikan obyek bisnis. Tapi juga mempertimbangkan sebagai pusat pemberdayaan antar sesama yang didasari oleh semangat sosial untuk terjalinnya kehidupan yang lebih baik. 7 Tujuan pengelolaan zakat dan wakaf adalah meningkatkan kesadaran dalam penunaian dan dalam pelayanan ibadah. Meningkatkan fungsi dan pranan pranata keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahtraan masyarakat dan keadilaan sosial serta menjadi suatu ketetapan hukum dalam upaya meningkatkan daya guna bagi masyarakat. Oleh karena itu Zakat dan Wakaf sebagai sesuatu kekuatan aktual Islam yang perlu dikelola oleh sebuah lembaga khusus yang menangani ZIS dan Wakaf yaitu salah satunya Lembaga 6 Suraiyah, “Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Pelayanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta, 2005, h.5. 7 Strategi Pengembangan Wakaf Tunai di Indonesia, Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004, h. 92. 5 Amil Zakat Dompet Dhuafa Republika yang dioptimalkan melalui bidang kesehatan layanan kesehatan Cuma-Cuma LKC. Keberadaan Rumah Sakit Layanan Kesehatan Cuma-Cuma merupakan salah satu alternative dalam upaya meningkatkan keadilan dan kepedulian sosial dan pemberdayaan kesehatan secara lebih baik ditengah-tengah masyarakat. Kehadiran LKC diharapkan dapat membantu pemerintah dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan Kesehatan di LKC diberikan sebagai wujud pemenuhan Dhuafa yang menderita sakit untuk memperoleh kesehatan sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial. Pelayanan kesehatan ini diberikan secara gratis atau Cuma-Cuma untuk dhuafa. Pelayanan kesehatan yang tersedia di Layanan Kesehatan Cuma-Cuma adalah Pelayanan Poli Umum, Poli Khusus Bedah, kulit, jantung, saraf, Pelayanan Poli gigi, Poli gizi, dan kebidanan. Seluruh pelayanan diberikan dalam sistem kepesertaan membership. Agar Tujuan pelaksanaan pelayanan kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma sukses dan mencapai target yang ingin dicapai, maka adanya suatu manajemen, Yaitu Manajemen Pelayanan sehingga apa yang menjadi cita-cita dan harapan para pasien dapat diperoleh secara sempurna dan memuaskan. Dalam memberikan pelayanan kesehatan LKC tidak terlepas dengan fungsi Manajemen yaitu Perencanaan Planning, Pengorganisasian organizing, penggerakan Actuating, Pengawasan controlling. 6 Allah sangat mencintai perbuatan – perbuatan yang termanaj dengan baik, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat as-Shaff:4. 8             “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. Rasulullah Saw. bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Thabrani 9 : “Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu pekerjaan, dilakukan secara Itqan tepat, te rarah, jelas dan tuntas.” HR. Thabrni Pemberian pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan pada pasien yang pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelayanan atau pada pengelola LKC yang bersangkutan. bila pelayanan atas jasa yang diterima sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan, dipersepsikan baik dan memuaskan, sebaliknya bila pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kualitas pelayanan buruk. Ciri pelayanan yang baik 10 adalah yang dapat memberikan kepuasan kepada pasien adalah memiliki karyawan yang profesional, tersedia sarana dan prasarana yang baik, tersedianya obat-obatan. Bertanggung Jawab kepada setiap pasien dari awal hingga selesai. Mampu melayani secara cepat dan 8 Didin Hafidhuddin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik Jakarta: Gema Insani, 2005, Cet. Ke-2, h. 3. 9 Ibid., h. 1. 10 Kasmir. Etika Customer Service Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005, h.5. 7 tepat. Mampu berkomunikasi secara jelas. Memiliki pengetahuan umum lainnya, mampu memberikan pelayanan kepada pasien. Berkenaan dengan Uraian di atas maka penulis bermaksud mengkaji masalah ini dengan penelitian yang dituangkan dalam sebuah skripsi dalam judul “Implementasi Fungsi Manajemen Pada Layanan Kesehatan Cuma- Cuma LKC Ciputat – Tangerang.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah