40
BAB III TINJAUAN UMUM LAYANAN KESEHATAN CUMA-CUMA LKC
CIPUTAT-TANGERANG
A. Sejarah Berdirinya LKC
Layanan Kesehatan Cuma-cuma LKC adalah lembaga nirlaba yang memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat tidak mampu yang
didirikan pada tanggal 6 November 2001 dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI Bapak DR. Hamzah Haz. Pelayanan diberikan melalui berbagai program
seperti Gerai Sehat klinik gratis, Aksi Layanan Sehat layanan kesehatan mobile di daerah kumuh, dan SIGAP Bencana layanan kesehatan di daerah
bencana dan konflik. Agar tepat sasaran, seluruh pelayanan dijalankan menggunakan sistem kepesertaan berbasis keluarga. LKC juga membantu
kesehatan ribuan jiwa korban bencana alam dan konflik, seperti bencana banjir nasional 2002 dan 2007, konflik Ambon, bencana tanah longsor
Bandung dan bencana tsunami Aceh dan gempa Nias. Serta tsunami Yogya dan Pangandaran.
1
Sebagai jejaring asset sosial yang berada dibawah Dompet Dhuafa Republika, LKC difungsikan mendayagunakan dana masyarakat yakni donasi
public dalam berbagai bentuk seperti sumbangan, dana sosial, zakat, infak,sedekah, wakaf dan dana lainnya dari perorangan, kelompok maupun
lembaga atau perusahaan yang halal dan illegal dalam bidang kesehatan.
1
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http:lkc.eramuslim.comindex.phpprofil
41
Kehadirannya dipicu oleh banyaknya permohonan bantuan dari kaum Dhuafa untuk kesehatan.
2
LKC merupakan alternatif solusi atas permasalahan kaum miskin. Dasar pemikirannya adalah memecahkan masalah tanpa menimbulkan
masalah baru. LKC telah berevolusi menjadi sebuah model yang melibatkan partisipasi aktif seluruh masyarakat. Gambarannya, kaum miskin dapat
berobat gratis sementara pembiayaan kesehatannya didanai oleh seluruh elemen masyarakat, mulai dari individu sampai perusahaan. Selain dana,
masyarakat juga membantu dari berbagai sisi, seperti tenaga dengan menjadi relawan LKC. Dengan model ini, besar biaya kesehatan per keluarga miskin
yang ditanggung pun menjadi murah. Keberadaan LKC sebagai mitra masyarakat tidak mampu di daerah
Jadebotabek dapat menjadi pilihan pelaksana kegiatan Corporate Social Responsibility. Bidang garapan yang jelas dan fokus, jumlah cakupan
masyarakat tidak mampu yang besar dan luas, dan program-program unggulan yang strategis, efektif, efisien dan terukur, serta pengelolaan lembaga yang
akuntabel dan profesional merupakan faktor pendukung LKC. Selain itu, afiliasi LKC pada Yayasan Dompet Dhuafa yang telah berkiprah selama 14
tahun di kancah lembaga nirlaba di Indonesia menjadi kekuatan tersendiri yang unik. Dan puluhan perusahaan lokal maupun multinasional besar yang
telah menaruh kepercayaan pada LKC untuk bekerja sama menjadi sebuah bukti nyata.
3
2
Suraiyah, “ Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Layanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC,” Skripsi S1 Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta,
2005, h. 45.
3
Diakses pada 21 Februari 2011 dari http:lkc.eramuslim.comindex.phpprofil
42
B. Visi, Misi, Strategi LKC