Program Pelayanan Kesehatan pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma

65 Pengawasan yang dilakukan LKC berfungsi untuk memantau dan mengamati kegiatan pelayanan kesehatan yang akan, sedang berjalan sesuai denagn rencana. Pengawasan ini dilakukan guna mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas pelaksanaan setiap program yang sedang dijalankan.

2. Program Pelayanan Kesehatan pada Layanan Kesehatan Cuma-Cuma

LKC Layanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC mempunyai program-program pelayanan kesehatan diantaranya adalah: a. Program Pos Sehat LKC Kemitraan-Pemberdayaan- Perubahan Mendirikan Pos Sehat adalah untuk membantu masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lingkungannya Pa Kumis Padat kumuh dan Miskin, atau daerah tersebut memang benar-benar jauh dari pelayanan kesehatan. Didirikannya Pos Sehat ini untuk masyarakat atas Azas pemberdayaan masyarakat, jadi Tim pos Sehat ini memberdayakan masyarakat sekitar untuk bersama-sama mendirikan atau membuat pelayanan kesehatan, kadang pelayanan kesehatan atau puskesmas itu jauh, jadi untuk mengatasinya dibuatlah Pos Sehat. Ada beberapa Pos Sehat yang dimulai dari Majelis Taklim dari masjid-masjid, Jadi Pos Sehat itu bekerja Sama dengan Majelis Taklim Masjid, Jadi di Masjid tersebut terdapat pelayanan kesehatan didalamnya. yang diinginkan pos sehat yaitu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatanuntuk kaum dhuafa yang pendanaannya benar-benar dari ZIS Zakat, Infak, Shodakoh dari masjid 66 itupun kalau Pos Sehat ini bekerja Sama dengan Masjid, Sistem Pos Sehat ini sama seperti LKC Yaitu kememberan. Pos Sehat ada pelatihannya sebelum melakukan operasional. Yaitu Pos Sehat melatih kader-kader karena diPos Sehat ini yang menjadi medis hanyalah dokter. Jadi semua asisten itu di bantu oleh kader. Pelatihan-pelatihan Pos Sehat yaitu; Pertama Pelatihan Asistensi Dokter, Pos Sehat memberikan pelatihan kepada kader, jadi bagaiman si kader ini menjadi asisten dokter materinya mengajari pencatatan dan pelaporan dan status pasien. Status pasien ini diisi oleh dokter tapi rekapulasi status kunjungan harian yang melakukan kader. Kedua Pelatiahn Ilmu resep. Pelatihan ilmu resep ini mempelajari persiapan resep yang sederhana pada kader. Yang terakhir pelatihan untuk survey dan verivikasi untuk member. Pelatihan ini dilakukan selama dua hari. 7 Kemudian pos Sehat membuat laporan selain untuk LKC juga untuk Puskesmas, karena Puskesmas juga menginginkan Pos Sehat untuk melakukan pelaporan setiap bulannya. Jadi Pos Sehat membuat laporan dua, satu untuk LKC dan satu lagi untuk Puskesmas. Kadang kalau ada mitra yang membiayai maka Tim Pos Sehat membuat laporannya tiga. Sebelum program Pos Sehat ini melakukan operasional, maka adanya tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh Tim Pos yaitu; Pertama Pos Sehat melihat tempat, dan bertemu dengan Pejabat Daerah Rt, Rw, Ibu Majelis Taklim. Jika cocok dari segi tempat dan lingkunganya maka Pos Sehat membuat Draf MOU Kesepakatan kerja sama. Setelah 7 Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011. 67 itu pos Sehat silaturahmi kepuskesmas untuk menaungi pos sehat tersebut. Kemudian kekelurahan dan kekeamatan kalau memang dibutuhkan . Tahap selanjutnya pelatihan. Tim pos Sehat ini ada peresmian dan penandatanganan biasanya dibarengi dengan aksi layanan sehat seperti baksos, dan seaklian memperkenalkan kalau ditempat itu akan ada Pos Sehat. Pos Sehat dibuka seminggu dua kali, pos Sehat yang sudah dilakukan yaitu; di Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, di daerah Tangerang Selatan, Tangerang, Daerah Suka Bumi, Karawang dan Jogja. Setiap program pasti adanya Kendala yang dapat menghambat kegiatan tersebut tidak dapat berjalan secara efektif. Dalam menjalankan Pos Sehatpun ada kendalanya. Kendala yang dialami Pos Sehat adalah berbagai macam perbedaan pendapat Karena Pos Sehat ini berbagai multi karakter manusia, kadang pos Sehat ini menemuakan perbedaan persepsi dan komunikasi. 8 Upaya mengatasinya dengan pertemuan dan penjelasan, untuk menyelesaikan perbedaan tersebut. Diawal pos sehat ini ada persentasi. untuk menawarkan program pos sehat apabila terjadi Miss Comunication, maka kita mencocokan, konfirmasikembali dan menyamakan informasi yang didapat. 9 b. Program Aksi Layanan Sehat ALS LKC ALS ini pendekatan kepada member, kalau LKC kan member yang datang, kalau ALS itu jadi tim kita yang datang kearea dhuafa dimana ALS 8 Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011. 9 Wawancara Pribadi dengan Mirna Peni, Ciputat, 8 April 2011. 68 tersebut dilaksanakan seperti halnya sekarang ini hanya khusus 4 wilayah propinsi banten yaitu Kabupaten Serang, Desa Bantarwangi, Kecamatan Cinangka, kemudian yang di Lebak Kabupaten Lebak masuk Desa Lewi Damar kemudian yang di Kabupaten Rangas Bitung, kalau di Rangas Bitung ini ALS berpindah-pindah, kemudian di Desa Kemiri Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang. Khusus 4 wilayah ini bekerja sama dengan Indosat, kalau yang ALS yang lain kita banyak mitranya yang kerja sama dengan ALS. TIP TOP juga kerja sama dengan ALS ketika ada launcing di ciputat . ada 4 wilayah khusus kerja sama dengan TIP TOP termasuk di Ciputat, Cimone, Depok, dan Rawa mangun. Dengan Indosat bekerja sama selama dua tahun. Januari 2010 selama satu tahun dan kemudian diperpanjang sampai sekarang pakai dana CSR dari Indosat, yang di TIP TOP pun sama dari dana CSR, sedangkan yang di TIP TOP ini Bay Event berdasarkan permintaan mitra, kalau mitra tersebut menginginkan ALS maka Tim ALS mengajukan kemudian ALS melakukan Aksi, Ketika mitra ini ada launcing dan bagi-bagi keuntungan agar perusahaan tersebut diterima di masyarakat. Waktu bekerja sama dengan TIP TOP ini tidak ditentukan artinya bertahun tidak dan perbulan pun tidak hanya berdasarkan permintaan. ALS ini berdasarkan Sponsor yang meminta. Pada tahun 2006 ALS disponsori oleh pesantren kuningan buntet dananya dari salah satu alumni santri yang bekerja di coorporate untuk pengobatan santri yang ada disitu. Tujuan ALS: Meringankan beban masyarakat ketika tidak mampu untuk berobat kerumah sakit, meringkan dhuafa yang sakit, ALS ada 69 pemberian makanan tambahan PMT untuk Anak-anak Dhuafa yang berobat. Khusus indosat kalau yang berobat 200 pasien maka PMT nya 100 untuk Anak-anak usia 1-5 tahun PMT tersebut berisi: Susu, Biskuit, dan makanan ringan yang lain. Nilai nominalnya 10- 15 ribu per Anak Setiap Aksi di berikannya satu bulan sekali. 10 c. Program Penyuluhan Gizi Buruk Positif Defiance LKC Poli Gizi ini Melakukan sebuah pendekatan untuk penanggulangan kasus gizi yang berada dibawah gizi buruk, untuk gizi kurang dilakukannya pendekatan dengan pendekatan Positif Defience, kalau gizi buruk itu tratmentnya jelas, sifatnya khusus klinik perlu perawatan. Programnya yaitu CFC Crafectif Fidding Center. Untuk gizi Kurang yang ditangani adalah balita-balita yang berada dibawah garis kuning atau garis kurang. Gizi kurang dengan pendekatan positif defiance sedangkan untuk gizi buruk status perawatannya khusus biasanya programnya CFC yaitu Formulasi makanan untuk pemulihan gizi buruk. Sementara Program Penyuluhan gizi buruk ini adalah penyuluhan gizi kurang agar balita-balita tidak jatuh kepada gizi buruk. Program Positif Defience Pidi ini sebenarnya pemberian makanan tambahan secara khusus. Program ini berbeda dengan program Pemberian makanan Tambahan PMT konvensional, PMT ini bantuan makanan secara khusus diformulasikan khusus untuk PMT konvensional memberikan bantuan makanan Langsung. Misalnya LKC membawa makanan yang diperkaya gizi tapi kalau dalam program Pidi itu menggali kebiasaan unik ditengah 10 Wawancara Pribadi dengan Suroso, Ciputat, 6 maret 2011. 70 masyarakat, dimana masyarakat itu memmpunyai sumber daya yang sama dengan masyarakat lain. misalnya rata-rata didaerah itu orangnya miskin kemudian ternyata disitu ada mereka yang memiliki balita yang berat badannya bagus. Lalu diambil perilaku yang menyimpang itu kemudian digali dan diambil perilaku yang menyimpang itu, tapi menyimpang dalam hal yang positif. Kenapa dikatakan menyimpang karena tidak biasa dilakukan oleh masyarakat. Misalnya; pagi-pagi mereka memberikan nasi goreng, kebiasaannya bagus memberikan nasi goreng tapi ada tambahannya yaitu nasi goreng di kasih sayur dan kunyit. Sehingga anak- anak bertambah nafsu makannya, Menu ini yang akan digali oleh Tim Pidi dan dibuatkannya Tabel, berapa perilaku yang unik dan berapa perilaku yang dilakukan oleh masyarakat. Semua berasal dari masyarakat kemudian dibuatlah Pos Gizi Seperti Posyandu tapi berbeda. Pos Gizi ini selama 10- 12 hari untuk 12 balita yang memiliki gizi kurang di pos gizi sudah kita inventarisasi di pasang dalam bentuk daftar termasuk menu dan perilaku dengan harapan dapat ditularkan perilaku itu kepada yang lain. 11 Kemudian Ibu-ibu balita ikut memasak sementara anak-anak balita biarkan bermain disitu dibuat mainan anak yang edukatif plus dengan PHBS Perilaku Hidup Sehat dan Bersih, dilakukan oleh TIM Pidi selama 10 hari dengan menu yang berbeda setiap hari. Setelah memasak dan perilaku PHBS diberikan kemudian menyuapi aktif Ibu atau yang mengasuh balita dari hasil makanan yang tadi. 11 Wawancara Pribadi dengan Nur Salim, Ciputat, 8 April 2011. 71 Perilaku yang menyimpang dalam hal penyimpangan yang positif dan ditularkan oleh masyarakat yang lain hasilnya luar biasa dapat menaikan berat badan balita. Target pelaksanaan seminggu Pos Gizi dan Seminggu kemudian Tim Pos Gizi kunjungan kerumah. dalam rentangan waktu dua minggu perubahan berat badan berubah hampir 12 gram. Jika kadernya aktif Balita tidak akan jatuh kepada gizi buruk. Ada dua kampung yang sedang dilakukan Pos Gizi yitu kampung Babakan dan kampung Baru kemajuannya luar biasa. Dua kampung ini lumayan sulit untuk pelaksanaan karena dua kampung ini sedang musim tanam yang tidak bisa diganggu, mereka mempunyai waktu malam hari, sedangkan malam hari tidak bisa dilakukan program Pidi tersebut karena malam hari tidak baik untuk bayi. Program pelaksanaan Pidi ini sungguh signifikan perkembangannya karena perilaku yang baru diajarkan dan program PHBS langsung diaplikasikan oleh Ibu-ibu Balita. 12 Tujuan Program Positif Defience ini pertama untuk menaikan berat badan balita yang Usianya diatas 8 Bulan samapi dibawah 5 Tahun program ini goal menaikan berat badan balita dari garis kuning kegaris hijau, kalau berada dibawah garis merah paling tidak naik diatas garis kuning, merehabilitasi gizi kurang menjadi gizi baik. Kedua merubah pola perilaku kebiasaan pola masyarakat yang sudah umum dilakukan didaerah tersebut menjadi perilaku yang baru hasil dari cloning yang mempunyai 12 Wawancara Pribadi dengan Nur salim, Ciputat, 8 April 2011. 72 perilaku baik. Kalau sudah ada perubahan perilaku maka diharapkan kedepannya tidak ada gizi buruk Karena si Ibu sudah mempunyai pengetahuan tentang gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat. Kendala Pos Gizi yaitu Pertama mencari waktu yang sulit. Secara teoritis Pidi dengan membuat dan membentuk pos gizinya bukan di jam makan pokok balita, misalnya balita sarapan jam 7 maka pelaksanaan pidi jam 9 dan jam 10 sedangkan di jam tersebut kadang balita tidur dan Ibunya masih diladang. Kedua Jarak syarat utama pidi yaitu geografis yang sangat menantang dan jauh dan mesti naik keatas bukit yang sulit untuk dilakukan. Ketiga, dukungan dari stakeholder yang ada agak berat sebenarnya. program Pidi ini Estapet diserahkan kepada Puskesmas yang menjadi penanggung jawab dan mendampingi Pos Gizi yang tidak berjalan baik secara langsung. Keempat, didesa atau ditempat tersebut tingkat pendidikan yang rendah sehingga kesulitan mencari kader artinya kader yang akan direkrut itu minimal bisa baca tulis kalau tidak Tim Pos Gizi agak repot karena harus mengajari mereka baca tulis. Dalam satu kampung yang bisa baca tulis bisa dihitung sementara mereka itu sibuk kerja diluar. Untuk mengatasi kendala tersebut LKC melakukan: untuk masalah waktu diserahkan kepada bapak dan ibu atau masyarkat setempat dengan melakukan penekanan kepada Ibu dan Bapak jangan di jam makan Pokok balita. Untuk Program Pidi ini belum ada Mitra. Program Pidi ini masih pakai dana LKC. Untuk kedepannya sumber kemasukan LKC diharapkan Program PIDI ini akan ditawarkan keberbagai CSR Perusahaan biasanya 73 CSR suka dengan program yang bersifat pemberdayaan maka kedepanya akan ditawarkan keperusahaan-perusahaan. 13

B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam melaksanakan Pelayanan

Kesehatan Memberikan pelayanan yang baik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien khususnya Dhuafa yang dapat memuaskan mereka. Dengan memberikan pelayanan yang baik maka akan meningkatkan Image Layanan kesehatan Cuma-Cuma. tentu saja pelayanan yang baik tidak akan terwujud tanpa harus didukung oleh sarana yang memadai di layanan kesehatan Cuma- Cuma. Sebelum pasien menjadi member LKC, ia harus di Survey dulu, tujuannya agar pasien layak atau tidak menjadi dhuafa dan berobat di LKC secara gratis. Hal ini dilakukan oleh Tim Survey LKC. LKC dalam memberikan Pelayanan Yang baik kepada pasien tentu saja memiliki Faktor Pendukung dan penghambat dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada kaum Dhuafa. Adapun faktor pendukung dan penghambat yang penulis temukan dalam pelayanan LKC sebagai berikut: Faktor pendukung yang ada di LKC 1. LKC memiliki Laboratorium 2. Adanya apotik yang memudahkan pasien untuk menebus obat 13 Wawancara Pribadi dengan Nur Salim, Ciputat, 8 April 2011.