73
CSR suka dengan program yang bersifat pemberdayaan maka kedepanya akan ditawarkan keperusahaan-perusahaan.
13
B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam melaksanakan Pelayanan
Kesehatan
Memberikan pelayanan yang baik adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien khususnya Dhuafa yang dapat memuaskan mereka. Dengan
memberikan pelayanan yang baik maka akan meningkatkan Image Layanan kesehatan Cuma-Cuma. tentu saja pelayanan yang baik tidak akan terwujud
tanpa harus didukung oleh sarana yang memadai di layanan kesehatan Cuma- Cuma.
Sebelum pasien menjadi member LKC, ia harus di Survey dulu, tujuannya agar pasien layak atau tidak menjadi dhuafa dan berobat di LKC
secara gratis. Hal ini dilakukan oleh Tim Survey LKC. LKC dalam memberikan Pelayanan Yang baik kepada pasien tentu saja
memiliki Faktor Pendukung dan penghambat dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada kaum Dhuafa.
Adapun faktor pendukung dan penghambat yang penulis temukan dalam pelayanan LKC sebagai berikut:
Faktor pendukung yang ada di LKC 1.
LKC memiliki Laboratorium 2.
Adanya apotik yang memudahkan pasien untuk menebus obat
13
Wawancara Pribadi dengan Nur Salim, Ciputat, 8 April 2011.
74
3. Adanya media Resord atau catatan rekaman medis Pasien
14
4. LKC mempunyai Sumber Daya manusia cukup kompeten.
5. Sarana Fasilitas Pelayanan yang cukup dari segi dana yang sesuai dengan
anggaran.
15
Selain Faktor pendukung terdapat pula faktor-faktor yang menghambat jalannya pelaksanaan pelayanan kesehatan pada LKC
Adapun Faktor penghambat dalam pelayanan kesehatan di LKC adalah:
1. Di LKC ini dari segi pelayanan Perawatan medis dan Rawat Rujukan dan
butuh penanganan yang serius dirujuk oleh pihak LKC karena LKC tidak mempunyai fasilitas yang belum lengkap dan dirujuk kerumah sakit yang
sudah bekerja sama dengan LKC. 2.
Dari segi Pembiayaan LKC lembaga non profit dari Ziswaf dari Dompet Dhuafa, pendanaannya dari LKC walaupun di LKC ada Fundraising atau
pendanaan. Pasien yang ada di LKC untuk menjadi member di Survei dan benar-benarr dhuafa, pasien harus mempunyai SKTM Surat Keterangan
Tidak Mampu dr RT RW, pasien ini harus dibantu tapi sisitemnya dibantu lepas kalau persyaratannya tidak lengkap maka tidak akan menjadi
member.
16
3. Keterbatasan Fasilitas yang ada
4. Ada beberapa SDM tertentu yang dibutuhkan tapi belum tersedia
5. Kadang faktor dana diluar anggaran.
17
14
Wawancara Pribadi dengan Bambang Murtono, Ciputat, 11 Maret 2011.
15
Wawancara Pribadi dengan Yeni purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011.
16
Wawancara Pribadi dengan Bambang Muhartono, Ciputat, 11 Maret 2011.
17
Wawancara Pribadi dengan Yeni Purnama Sari, Ciputat, 8 April 2011.
75
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1.
Proses Pelayanan Kesehatan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dalam memberikan Pelayanan Kesehatan pada Pasien Dhuafa. Manajemen yang
diterapkan di LKC sudah cukup baik. LKC Memberikan pelayanan kesehatan tidak terlepas dari Fungsi Manajemen yaitu Perencanaan,
Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan. Dari segi Perencanaan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC dalam pelayanan kesehatan
sedang proses membangun Rumah Sehat Terpadu dengan harapan kedepannya pasien yang menderita penyakit serius bisa ditahap lanjut
dirumah sakit tersebut. Dari segi Pengorganisasian, LKC memiliki Pembagian kerja yang jelas sesuai dengan masing-masing Divisi. di LKC
ada tiga Departemen Manajer. Pertama, Manajer Pelayanan Medis, Kedua, Manajer Operasional dan yang ketiga, Manajer Pengembangan Program.
Dalam Pelaksanaan dan Penggerakan, pelayanan yang diberikan oleh LKC selama ini berjalan cukup baik. upaya yang dilakukan yaitu mengarahkan,
membimbing, komunikasi serta memberikan motivasi. Dan selanjutnya Pengawasan, LKC memantau program yang dijalankan yang dikontrol oleh
dari kepala bagian Manajer sampai Direktur. Program-program LKC dalam pelayanan kesehatan yaitu Pos Sehat, Aksi Layanan Sehat, Dan