Kondisi Politik di Kota Medan 1970 - 1974

- Korps Himpunan Mahasiswa Islam Wati KOHATI - Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia KOPRI Dengan demikian dibutuhkanlah suatu wadah komunikasi dan sebagai media pemersatu yang dapat yang mewakili keberagaman masyarakat di Kota Medan, agar tatanan masyarakat yang kompleks ini dapat berjalan secara dinamis yang dapat menampung seluruh aspirasi keterwakilan golongan, etnis, agama dan unsur-unsur lainnya.

2.3 Kondisi Politik di Kota Medan 1970 - 1974

Awal tahun 1970-an merupakan masa kemenangan bagi Orde Baru. karena pada tanggal 3 Juli 1971 Golkar di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto memenangkan Pemilu Pemilihan Umum . Pemilu ini adalah awal bergabungnya kekuataan ABRI dan pemerintah yang berpihak dan mendukung Golkar. Lahirnya Golkar baik di pusat maupun di Medan tidak terlepas dari peranan militer Indonesia untuk membentuk wadah yang dapat memelihara kekuataan anti komunis. Namun seiring dengan perubaahan iklim politik yang terjadi tidak hanya Medan tetapi juga di Indonesia, Golkar turut serta dalam pemilu 1971 sebagai perpanjangan tangan dari pemerintah yang ada. Golkar dengan bantuan pemerintah dan militer mendesain situasi dan sistem politik sedemikian rupa sehingga kemenangan dalam pemilu dapat diraih dengan sukses. Untuk meraih suara yang banyak dari masyarakat Kota Medan yang heterogen, Golkar berusaha untuk merangkul para kyai, ulama, maupun tokoh-tokoh masyarakat sebagai corong Golkar dalam menyuarakan visi dan misinya di pemilu. Universitas Sumatera Utara Berbeda dengan pemilu yang sebelumnya yang dapat dikatakan sebagai pemilu yang paling demokratis yang pernah ada di Indonesia, pemilu tahun 1971 adalah sebagai pemilu yang penuh dengan kecurangan dan intimidasi. Asas tunggal yang diberlakukan semakin mempersempit ruang gerak parpol Partai Politik untuk berbeda pendapat dalam melihat suatu permasalahan. Kehidupan masyarakat pada awal orde baru ditandai dengan diadakannya pembersihan besar-besaran pada setiap instansi, baik swasta maupun pemerintah dari sisa-sisa anggota PKI dan dari segala sesuatu yang berbau orde lama. Hal ini menimbulkan kecemasan disebagian masyarakat Medan yang merupakan anggota dari beberapa golongan partai yang dikenal dekat dengan penguasa Orde Lama. Salah satu perubahan dalam tubuh partai yang dilakukan pemerintah orde baru yang pertama kali adalah diubahnya PNI. Dalam kongres ini terjadi perubahan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari segi kepemimpinannya. Tokoh-tokoh yang tergolong sayap kiri dan beraliran radikal disingkirkan dan diganti oleh tokoh-tokoh sayap kanan yang lebih moderat bahkan dekat dengan penguasa. Golongan radikal dianggap ikut mendukung secara luas gagasan Soekarno dan diperkirakan telah dimasuki unsur-unsur PKI. Munculnya orde baru sekaligus memberi warna baru bagi perpolitikan di Indonesia. Dengan tema melakukan pembaharuan politik sebagai koreksi total terhadap kekeliruan yang pernah dilakukan selama ini dalam menata dan membina negara yang berakibat kegagalan di bidang politik, dan dalam bidang-bidang yang lain terutama dalam bidang ekonomi. Orde Baru tampil dengan tekad untuk melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen. Strategi politik dalam Orde Baru ditempuh melalui empat tahapan. Universitas Sumatera Utara Tahap I : Penghancuran PKI. Tahap II : Konsolidasi pemerintahan dan pemurnian Pancasila dan UUD 1945. Tahap III : Menghapuskan dualisme dan kepemimpinan nasional. Tahap IV : Mengembalikan kestabilan politik dan merencanakan pembangunan. Keadaan sosial politik di masyarakat yang menekankan pada pembangunan yang selalu sedang digalakkan oleh pemerintah Orde Baru dan mempersempit ruang gerak masyarakat untuk berpolitik. Hal ini juga tidak jauh berbeda pada kehidupan kampus, yang notabene akan melahirkan calon-calon politisi di negeri ini. Sejak diberlakukannnya NKK Normalisasi Kehidupan Kampus dan BKK Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang ditetapkan melalui SK Mendibud Wardiman Djojonegoro. Dengan adanya sistem yang baru itu maka mahasiswa menjadi lebih terfokus pada mata kuliah yang ada ketimbang hanya untuk membicarakan politik di kampus. Mahasiswa nyaris lumpuh, potensi kemanusiaan mereka dimatikan, intelektualitas didangkalkan dan keberanian serta sikap kritis mereka seluruhnya terbelenggu 10 Dengan demikian pemerintah dapat meredam aksi-aksi demo para mahasiswa yang dapat menghancurkan eksistensi pemerintahan orde baru, seperti yang terjadi pada pemerintahan orde lama yang runtuh akibat dari demo-demo . Hanya segelintir orang dari kaum akademisi yang peduli terhadap hak azasi manusia dan demokrasi. Hal ini diakibatkan oleh campur tangan militer terhadap kehidupan kampus sehingga kaum akademisi semakin tidak punya ruang gerak untuk menyatakan aspirasi dan kreatifitasnya dalam bidang politik. 10 Joni Koto, 30 tahun KNPI Mengabdi di Sumatera Utara, Medan : CV. Pilar, 2003, hlm. 39 Universitas Sumatera Utara yang di lakukan oleh mahasiwa-mahasiswa yang ada di seluruh Indonesia. Sistem ini diberlakukan pada seluruh universitas-universitas yang ada di seluruh Indonesia, tidak terkecuali di Medan. Semenjak tahun 1973 hanya ada tiga Partai Politik di Indonesia yaitu, PPP Partai Persatuan Pembangunan , PDI Partai Demokrasi Indonesia dan Golkar Golongan Karya . Selama masa pemerintahan Orde Baru, hanya tiga partai inilah yang menduduki kursi dalam pemerintahan dan memiliki kesempatan untuk berkompetisi dalam pemilu yang dilaksanakan orde baru. Peran Golkar dalam pemerintahan sangat besar sehingga telah menyebabkan terjadinya pemusatan kekuataan politik. Besarnya dukungan pemerintah menyebabkan Golkar berkali- kali menang di dalam pemilu selama beberapa dekade. Universitas Sumatera Utara

BAB III LATAR BELAKANG HISTORIS