kegiatan yang diadakan oleh KNPI Medan bukan hanya milik pemuda-pemuda yang tergabung sebagai anggota KNPI Medan akan tetapi juga merupakan
kegitaan seluruh pemuda yang ada di Medan dan OKP atau ormas-ormas. Akan tetapi walaupun KNPI adalah sebagai organisasi kepemudaan yang menjadi sentral
OKP-OKP, KNPI tentu tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah.
Dalam hal ini pemerintah memberikan perhatian yang cukup besar kepada KNPI, ini terbukti dengan dimasukkannya KNPI ke dalam GBHN hasil Sidang
Umum MPR tahun 1978. Dengan demikian telah disediakan anggaran dana untuk menunjang program kerja KNPI sebagai wujud kepedulian terhadap keberadaan
KNPI baik di pusat maupun di daerah. Akan tetapi anggaran dana yang disediakan oleh pemerintah itu tidak dapat memenuhi semua program kerja KNPI, mengingat
program kerja yang ada di KNPI itu sangatlah luas. Maka dari itu, KNPI menjalin hubungan kerja sama dengan berbagai instansi dan lembaga yang ada.
3.6 Periodesasi KNPI Kota Medan
Pergantian kepengurusan dalam Organisasi KNPI Medan sejak pertama kali dibentuk dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Sebelum dilakukannya
pergantian kepengurusan organisasi maka dilakukan Rakerda Rapat Kerja Daerah untuk mempertanggungjawabkan hasil-hasil dari program kerja yang telah
direncanakan sebelumnya. Adapun nama-nama ketua yang pernah menjabat sebagai ketua KNPI
Medan adalah sebagai berikut :
1. Drajat Hasibuan 1974 - 1973 – 1977 - 1980
Universitas Sumatera Utara
Drajat Hasibuan dikenal sebagai salah seorang deklarator KNPI Kota Medan yang dikenal memiliki potensi yang besar sehingga terpilih sebagai ketua
KNPI Medan yang diharapkan dapat membawa KNPI Medan mendapat tempat yang cukup baik dalam masyarakat Medan. Program-program kerja yang
dicanangkannya cukup mencapai sasaran terhadap pembinaan pemuda Medan sehinnga pada pemilihan kepengurusan pada tahun 1976, beliau masih dipilih
anggota KNPI sebagai ketua KNPI Medan. Program kerja yang terkenal adalah Pertasi Kencana yang artinya Kehutanan, Koperasi, Kelurga Berencana. Hal ini
memiliki makna bahwa KNPI Kota Medan dalam periode ini peduli pada program- program pemerintah dalam penghijauan, koperasi, dan keluarga berencana. Ini
dibuktikan dengan seringnya diadakan lomba-lomba pidato tentang KB, Kehutanan, dan Koperasi. Hasil dari program kerja ini mencapai 80 , karena
ditopang oleh pemerintah pusat.
2. Syahdansyah Putra 1980 – 1983
Pada masa kepemimpinan Syahdasyah Putra, KNPI Medan banyak melakukan program-program kerja pada pembentukan kreatifitas dan menggali
potensi pemuda dengan merancang program-program kepemudaan dalam berbagai bidang, seperti contohnya, dalam bidang olahraga ketua KNPI Medan periode ini
membangun sarana dan prasarana yang dapat mengembangkan potensi pemuda seperti tenis meja, bulu tangkis, bola voli, dan lain-lain. Apabila ada diantara
pemuda-pemuda ini berprestasi dalam bidang olahraga maka, KNPI Kota Medan memberikan beasiswa pada pemuda tersebut yang bekerja sama dengan pihak
sekolah atau universitas tempat dimana pemuda-pemuda yang berprestasi ini menimba ilmu.
Universitas Sumatera Utara
Pada masa ini KNPI Medan juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dalam bidang penyuluhan KB khususnya yang sasarannya lebih kepada pemuda
dan pemudi yang dalam masa subur untuk menunda perkawinan satu atau dua tahun atau pada usia yang cukup untuk menikah. Hal ini dilakukan untuk
menyukseskan program Nasional Pemerintah tentang keluarga berencana Program KB untuk menekan ledakan populasi yang terjadi di Indonesia.
3. Afifuddin Lubis 1983 – 1986