3.3 Pembentukan KNPI Kota Medan
Sejarah terbentuknya KNPI Kota Medan tidak terlepas dari situasi dan kondisi politik yang terjadi pada masa itu. Pada masa sebelum terbentuknya KNPI
Kota Medan, organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat yang ada di Kota Medan masih dalam kondisi yang terkotak-kotak dan berafiliasi kepada salah satu
partai politik yang ada pada masa itu. Hal ini menyebabkan begitu banyak organisasi – organisasi kepemudaan yang terkontaminasi partai politik.
Situasi ini mendorong pemerintah pusat untuk membentuk satu wadah kepemudaan yang menjadi pemersatu organisasi kepemudaan dan organisasi
masyarakat yang independen atau dalam artian bukan bentukan salah satu partai politik yang ada. Wadah ini diharapkan pemerintah dapat menjadi tempat
pembinaan pemuda dalam kehidupannya baik untuk diri sendiri maupun dalam hubungan sosialnya.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa pemerintah bertanggung jawab dalam masa depan pemuda-pemuda bangsa Indonesia maka dibentuklah
KNPI ini yang bertujuan pengembangan potensi-potensi pemuda Indonesia. KNPI tidak hanya ada dipusat tetapi juga diseluruh Indonesia. Akan tetapi kapan
pendeklarasian KNPI di setiap daerah yang ada di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada pada masa itu.
Proses terbentuknya KNPI Medan adalah bersamaan dengan proses terbentuknya KNPI Sumatera Utara. Pendeklarasian KNPI Sumatera Utara dan
Medan dilakukan melalui musyawarah yang dihadiri oleh berbagai pemuda yang datang dari berbagai OKP dan ormas yang ada di Sumatera Utara dan di Medan.
Pelopor deklarataor terbentuknya KNPI Medan adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Drajat Hasibuan dari Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia
SOKSI 2.
Hamonangan Siregar dari Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia SOKSI
3. M. Natsir dari Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia SOKSI
4. Tumpal Pangaribuan, dari Sentral Organisasi Karyawan Seluruh Indonesia
SOKSI 5.
Syahdan Syahputra, dari Organisasi Koperasi Serbaguna Gotong Royong KOSGORO
6. Awaluddin Lubis, dari Organisasi Koperasi Serbaguna Gotong Royong
KOSGORO 7.
Mahmuddin Lubis, dari Organisasi Organisasi Koperasi Serbaguna Gotong Royong KOSGORO
8. Soejono Humardhani dari Organisasi Musyawarah Kekeluargaan Gotong
Royong MKGR 9.
Mukhtar Abdullah dari Organisasi Pemuda Muhamaddiyah 10.
Olo Panggabean dari Organisasi Ikatan Pemuda Karya IPK 11.
Horas Sihotang, dari Organisasi Ikatan Pemuda Karya IPK 12.
Husain Hasibuan dari Organisasi Ibtidaiyah 13.
T. Khairunisa Javitsah dari Organisasi Pergerakan Pemuda Islam Indonesia PMII
14. Drs. Taufik Marganti Lubis dari Organisasi Ikatan Pemuda Nahdlatul
Ulama IPNU
Universitas Sumatera Utara
15. Bachtiar Chamsyah, S.Sos dari Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam
HMI 16.
Yusnina Bustami, dari Organisasi Nasyiatul Aisyah 17.
Otrunsyah dari Organisasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia HNSI 18.
Piter K. Purba, dari Organisasi PP ABRI 19.
M. Nasrun Taher, dari Organisasi Pemuda Panca Marga PPM 20.
Daniel Sormin, dari Organisasi Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia PMKRI
21. Abadi Hutagalung, dari Organisasi Gerakan Muda Kristen Indonesia
GAMKI 22.
Rajali, dari Organisasi Pemuda Pancasila PP 23.
M. Said Khadafi, dari Organisasi Pemuda Ansor 24.
A. Jalil Siregar, dari Organisasi Pemuda Marhaen 25.
Dahri Lubis, dari Partai Golongan Karya GOLKAR
16
Setelah melalui perundingan-perundingan yang cukup panjang, maka pada tanggal 11 September 1974, disepakati sebagai hari lahirnya KNPI Medan
bertempat di Gedung Olahraga Medan di Jalan Bali
17
KNPI Medan ini pada awal terbentuknya belum dapat diterima sepenuhnya oleh seluruh lapisan masyarakat Medan, khususnya pemuda-pemuda yang ada di
Medan dan organisasi kepemudaan dan organisasi masyarakat. Hal ini sangat wajar terjadi dalam suatu daerah yang belum dapat menerima keberadaan KNPI di
dan Drajat Hasibuan sebagai ketua KNPI Medan yang pertama.
16
Lihat pada lampiran II
17
Wawancara, dengan Syahdansyah Putra di Gedung DPRD Medan, tanggal 29 Oktober 2008
Universitas Sumatera Utara
tengah-tengah masyarakat Kota Medan yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda-beda.
Seiring dengan berjalannya waktu, penerimaan masyarakat Medan akan keberadaan KNPI mulai mendapat reaksi yang positif. Semua ini dikarenakan oleh
komitmen KNPI itu sendiri yang mempunyai sikap untuk membebaskan organisasi-organisasi kepemudaan dari pengaruh politik. KNPI adalah organisasi
kepemudaan yang bersifat independen yang tidak memihak ke dalam partai politik manapun baik yang ada di Medan maupun yang ada di pusat. KNPI Kota Medan
berorientasi pada pembentukan dan pembinaan generasi muda agar memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi bagi Negara Indonesia.
3.4 Struktur Organisasi KNPI Kota Medan