2.6 Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas. Antioksidan atau
reduktor berfungsi untuk mencegah terjadinya oksidasi atau menetralkan senyawa yang telah teroksidasi Silalahi, J, 2006. Atas dasar fungsinya, antioksidan dapat
dibedakan menjadi lima: a Antioksidan primer, merupakan sistem enzim pada tubuh manusia,
contohnya: enzim superoksida dismutase. b Antioksidan sekunder, yang berfungsi menangkap radikal bebas serta
mencegah terjadinya reaksi berantai sehingga tidak terjadi kerusakan yang lebih besar, contohnya vitamin E, vitamin C dan betakaroten.
c Antioksidan tersier, yang bekerja memperbaiki sel sel dan jaringan yang rusak karena serangan radikal bebas, misalnya sistem enzim metionin
sulfoksidan reduktase. d Oxygen scavenger, yang mampu mengikat oksigen sehingga tidak
mendukung reaksi oksidasi reduksi, misalnya vitamin C. e Chelators atau sequestrant, yang dapat mengikat logam yang mengkatalisis
reaksi oksidasi misalnya asam sitrat Kumalaningsih, 2006. Antioksidan yang paling umum adalah senyawa fenol atau amina aromatis.
Mekanisme antioksidan erat kaitannya dengan proses transfer atom hidrogen dari gugus fenol senyawa antioksidan kepada substrat. Gugus fenol pada antioksidan
inilah yang memiliki kemampuan untuk menangkap radikal bebas dari rantai peroksidasi ROO
.
dengan reaksi sebagai berikut: ROO
.
+ ArOH
ROOH + ArO
.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Kemudahan antioksidan untuk memberikan atom hidrogennya pada radikal bebas menunjukkan aktivitas dari antioksidan tersebut. Fenol yang
kehilangan atom hidrogennya akan menjadi radikal ArO
.
, yang dapat menjadi stabil kembali melalui penyusunan ulang atau resonansi. Mekanisme antioksidan
fenol seperti Butylated Hydroxytoluen BHT, dalam menangkap radikal bebas dapat dilihat dalam reaksi.
Gambar 2. Mekanisme Reaksi BHT sebagai Antioksidan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental. Metodologi penelitian meliputi pengumpulan dan preparasi bahan, pembuatan
ekstrak etanol daun bangun-bangun, skrining fitokimia, isolasi minyak kedelai, pengujian daya antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus
dan Escherichia coli dengan metode difusi agar menggunakan punch hole, kemudian daya hambat Zona jernih diukur dengan menggunakan jangka sorong
serta pengujian daya antioksidan melalui pengukuran bilangan peroksida. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fakultas Farmasi USU,
Laboratorium Sintesa Bahan Obat Fakultas Farmasi USU, dan Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi FMIPA USU.
3.1 Alat-alat yang digunakan