Perumusan masalah Hipotesis Tujuan Penelitian Manfaat penelitian Kerangka Penelitian Fase Logaritma exponential phase Fase Statis stationary phase

pencemaran air, bila air minum yang sudah tercemar oleh bakteri ini dikonsumsi, maka dapat menyebabkan diare Lay dan Hastowo, 1992 Berdasarkan uraian diatas, dilakukan pengujian daya antibakteri dari ekstrak etanol daun bangun-bangun terhadap bakteri Staphylococcus aureus sebagai bakteri gram positif dan bakteri Escherichia coli sebagai bakteri gram negatif serta pengujian daya antioksidan dari ekstrak etanol daun bangun-bangun.

1.2 Perumusan masalah

Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: - Apakah ekstrak etanol daun bangun-bangun mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli - Apakah ekstrak etanol daun bangun-bangun mempunyai daya antioksidan

1.3 Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah: - Ekstrak etanol daun bangun-bangun mempunyai daya antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli - Ekstrak etanol daun bangun-bangun mempunyai daya antioksidan

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: - Untuk mengetahui daya antibakteri ekstrak etanol daun bangun-bangun terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli - Untuk mengetahui daya antioksidan ekstrak etanol daun bangun-bangun Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai sumber informasi kegunaan dari daun bangun-bangun sebagai antibakteri dan antioksidan, sehingga pemakaiannya pada masyarakat semakin luas.

1.6 Kerangka Penelitian

Variabel bebas Variabel terikat - Konsentrasi ekstrak etanol daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli - konsentrasi ekstrak yang ditambahkan ke dalam minyak dan lama penyimpanan Daya antioksidan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Tumbuhan

Uraian tumbuhan meliputi, sistematika tumbuhan, nama daerah, morfologi tumbuhan, kandungan senyawa kimia, serta penggunaan tumbuhan.

2.1.1 Sistematika tumbuhan

Sistematika tumbuhan bangun-bangun adalah: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonnae Ordo : Solanales Famili : Labiateae Genus : Coleus Spesies : Coleus amboinicus Lour. Depkes RI, 2000

2.1.2 Nama umum

Nama umumdagang : Daun jinten

2.1.3 Nama Daerah

Sumatera : Bangun-bangun Batak, Sukan Melayu Jawa : Ajiran Sunda, Daun Jinten Jawa Tengah, Daun Kambing Madura Bali : Iwak Nusa Tenggara : Kunu ztu Depkes RI, 2000. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Morfologi Tumbuhan

Coleus amboinicus Lour. merupakan tumbuhan semak menjalar, batangnya berkayu, lunak, beruas-ruas, ruas yang menempel ditanah akan tumbuh akar, mudah patah, penampang bulat, diameter pangkal ± 15 mm, tengah ± 10 mm, dan ujung ± 5 mm, batang yang masih muda berambut kasar dan hijau pucat. Berakar tunggang, berwarna putih kotor. Daunnya tunggal, mudah patah, bulat telur, tepi beringgit, ujung dan pangkal membulat, berambut, panjang 6,5-7 cm, lebar 5,5-6,5 cm, tangkai panjang 2,4-3 cm, pertulangan menyirip dan berwarna hijau muda. Bunganya majemuk, bentuk tandan, berambut halus, kelopak bentuk mangkok, setelah mekar pecah menjadi lima, berwarna hijau keunguan, putik satu, panjangnya ± 17 mm, kepala putik coklat, benang sari empat, kepala sari kuning, mahkota bentuk mangkok berwarna ungu Depkes RI, 2000.

2.1.5 Kandungan kimia

Daun Coleus amboinicus mengandung saponin, flavonoida, polifenol dan minyak atsiri Depkes RI ,2000

2.1.6 Penggunaan Tumbuhan

Daun bangun-bangun Coleus amboinicus digunakan sebagai obat sariawan, obat batuk, karminatif, meningkatkan keluarnya ASI laktagoga, analgesik, antipiretik, antiseptik Dalimartha. S, 2004

2.2 Bakteri

Bakteri merupakan mikroorganisme yang bersel satu, tidak berklorofil, berkembangbiak dengan pembelahan diri. Pembagian bakteri berdasarkan tahap pewarnaan dibagi atas dua bagian, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.2.1. Bakteri gram positif

Dinding sel bakteri gram positif tersusun atas beberapa lapisan peptidoglikan, dan strukturnya tebal dan keras. Dinding selnya juga tersusun atas teichonic acid yang mengandung alkohol seperti gliserol dan posfat Tortora, 2001. Staphylococcus termasuk bakteri gram positif dengan familia Micrococcaceae. Staphylococcus merupakan bakteri yang selnya berbentuk bulat, biasanya tersusun dalam rangkaian tak beraturan seperti anggur. Bakteri ini tumbuh pada suhu 37ºC dan mempunyai pigmen putih sampai kuning tua. Salah satu contoh dari bakteri Staphylococcus adalah Staphylococcus aureus. Adapun sistematika dari bakteri Staphylococcus aureus adalah sebagai berikut: Divisi : Schizophyta Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Suku : Micrococcaceae Genus : Staphylococcus Species : Staphylococcus aureus Baskoro,1996.

2.2.2. Bakteri Gram Negatif

Dinding sel bakteri gram negatif tersusun atas satu lapisan peptidoglikan dan membran luar. Dinding selnya tidak mengandung teichoic acid. Membran luar tersusun atas lipopolisakarida, lipoprotein, dan pospolipid Tortora, 2001. Bakteri gram negatif adalah bakteri yang termasuk dalam familia Enterobacteriaceae, merupakan kelompok besar yang berbentuk batang, bersifat anaerob fakultatif dan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara habitat alaminya adalah saluran usus manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri yang termasuk dalam familia Enterobacteriaceae adalah Escherichia coli. Bakteri ini merupakan bakteri yang dibutuhkan oleh manusia dalam jumlah tertentu, tetapi dapat juga menimbulkan penyakit jika melebihi flora normal. Morfologinya berupa koloni yang bundar, cembung, tipis dengan tepi yang nyata Nugroho dan Maulany, 1996. Adapun sistematika dari bakteri Escherichia coli adalah sebagai berikut: Divisi : Schizophyta Kelas : Schizomycetes Ordo : Eubacteriales Suku : Enterobacteriaceae Genus : Escherichia Species : Escherichia coli Baskoro, 1996.

2.2.3 Fase Pertumbuhan Bakteri Hadioetomo, 1986; Lay dan Hastowo, 1992

Fase pertumbuhan bakteri meliputi fase lamban, fase logaritma, fase statis dan fase penurunan atau kematian. a. Fase Lamban lag phase Fase ini merupakan fase penyesuaian bakteri terhadap suatu lingkungan baru. Ciri – ciri fase ini yaitu tidak ada pertambahan populasi, sel mengalami perubahan dalam komposisi dan bertambah ukurannya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

b. Fase Logaritma exponential phase

Fase ini terjadi setelah sel bakteri menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru. Ciri-ciri fase ini yaitu sel membelah dengan laju yang konstan, jumlah sel bakteri baru meningkat secara eksponensial, massa menjadi dua kali lipat dengan laju yang sama dan keadaan pertumbuhan seimbang.

c. Fase Statis stationary phase

Dalam fase ini kecepatan tumbuh sama dengan kecepatan mati. Ciri-ciri fase ini beberapa sel mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah sehingga jumlah sel yang hidup menjadi tetap.

d. Fase Penurunan period of decline atau Fase Kematian