Pola Makan Ibu Hamil Hyperemesis Gravidarum II

Jenis bahan makanan berupa buah-buahan, yang paling banyak dikonsums i oleh responden adalah buah pisang sebanyak 75 dengan frekuensi makan 1- 2xminggu, juga buah jeruk dikonsumsi oleh 63,9. Ini disebabkan karena buah pisang dan buah jeruk mudah didapat dan harganya terjangkau, sedangkan buah pepaya cukup tersedia dimana saja tetapi dalam penyajiannya membutuhkan waktu lama. Untuk apel dan mangga hanya dikonsumsi sebagian orang saja selain harganya yang lumayan mahal dan membelinya terpaksa harus ke pasar. Untuk frekuensi makan dengan bahan makanan dari jenis susu dan minuman dapat diketahui bahwa konsumsi untuk jenis minuman susu sebesar 47,2 dengan frekuensi 1-2xminggu, sedangkan konsumsi jenis minuman teh manis sebanyak 52,8 dengan frekuensi 3-5xminggu. Untuk jenis makanan permen responden juga mengkonsumsinya selain dapat menghilangkan rasa mual juga bisa menambah tenaga karena mengandung gula. Hasil dari frekuensi pola makan ke 36 ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum tingkat I tersebut, belum sesuai dengan syarat diet yang ditentukan. Syarat diit yang utama pada hyperemesis gravidarum tingkat ini adalah bahwa makanan cukup energi dan semua zat gizi harus terpenuhi. Pola makan yang baik bagi ibu hamil harus memenuhi sumber karbohidrat, protein dan lemak serta vitamin dan mineral. Makanan selama hamil diharapkan dapat memenuhi kebutuhan zat gizi agat ibu dan janin dalam keadaan sehat Huliana, 2001.

5.2.2. Pola Makan Ibu Hamil Hyperemesis Gravidarum II

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa pola makan ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum tingkat II dalam mengkonsums i Universitas Sumatera Utara bahan makanan jenis makanan pokok seluruh ibu hamil 100 mengkonsums i nasi sebagai makanan utama dengan frekuensi ≥ 1x1hari, sedangkan mie dikonsumsi 71,4 dengan frekuensi makan 1-2xminggu, dan roti tawar serta creakersdengan frekuensi makan 3-5xminggu. Untuk bahan makanan jenis lauk-pauk, pola makan dengan frekuensi 3- 5xminggu yang paling banyak adalah mengonsumsi tahu 71,4, daging ayam 42,9 dan yang mengkonsumsi tempe ada 85,7, sedangkan jenis lauk pauk dengan frekuensi 1-2xminggu adalah ikan basah, ikan asin dan telur. Bahan makanan untuk jenis sayuran yaitu daun ubi ada 64,3, bayam 42,9, sawi 78,6, labu siam 57,1, buncis 64,3, wortel 64,3 dan kacang panjang 57,1 jenis sayuran tersebut di konsumsi dengan frekuensi makan 1-2xminggu, ada juga sebagian responden yang mengkonsumsi jenis sayuran dengan frekuensi 3-5xminggu. Pola makan untuk jenis buah-buahan yang paling banyak dikonsumsi yaitu pisang sebesar 85,7, pepaya 71,4 dan jeruk 57,1 dengan frekuensi makan 1-2xminggu. Sedangkan untuk jenis bahan minuman dikonsumsi paling banyak adalah teh manis dengan frekuensi ≥ 1x1hari yaitu 64,3. Dimana teh manis merupakan minuman rutin setiap hari dan apabila diminum dalam keadaan hangat dapat menghilangkan rasa mual karena rasa manis pada minuman teh. Menurut Kardjati 1985, seperti yang dikutip oleh Santoso 2004, berdasarkan data Biro Pusat Statistik dan hasil sosio ekonomi sosial menyatakan bahwa beras merupakan bahan makanan utama di Sumatera, Kalimantan, dan Universitas Sumatera Utara Jawa bagian Barat. Alasan responden memberikan nasi sebagai pilihan utama dikarenakan masih banyaknya responden yang beranggapan bahwa fungsi makanan pokok hanya untuk memberi rasa kenyang. Disamping itu nasi merupakan makanan pokok yang dikonsumsi oleh keluarga secara turun-temurun. Dari penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa pola makan ke 14 ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum tingkat II tersebut, juga belum sesuai dengan syarat diit yang ditentukan untuk Diit Hyperemesis II. Syarat diit yang utama pada hyperemesis tingkat ini adalah bahwa makanan harus dapat memenuhi kebutuhan gizi. Akan tetapi untuk kebutuhan cairan pada hyperemesis tingkat ini sudah sesuai, dimana selain tidak diminum pada saat makan, juga dukungan oleh keadaan mual dan muntah yang sudah berkurang Almatsier, 2005. Kebutuhan makanan bagi ibu hamil lebih banyak dari pada kebutuhan untuk wanita tidak hamil, kegunaan makanan tersebut adalah : 1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan 2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan ibu sendiri 3. Agar supaya luka-luka bekas persalinan lekas sembuh dalam nifas 4. Untuk cadangan pada masa laktasi Suhardjo, 1996.

5.2.3. Pola Makan Ibu Hamil Hyperemesis Gravidarum Tingkat III

Dokumen yang terkait

ANALISIS KECACINGAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK Gambaran Sosial Ekonomi Dan Kecacingan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak.

0 4 14

GAMBARAN POLA KEBIASAAN CARA MINUM TABLET Fe PADA IBU HAMIL ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Gambaran Pola Kebiasaan Cara Minum Tablet Fe Pada Ibu Hamil Anemia Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Kartasura.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERJO Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 1 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 1 4

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERJO Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 2 15

POLA MAKAN DAN UMUR KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

0 0 7

HUBUNGAN KETERATURAN KONSUMSI TABLET BESI DAN POLA MAKAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MUARA TEMBESI

0 0 6

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Tahun 2015 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 9

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

0 0 10