Pendidikan Sarana Kesehatan Penghasilan Keluarga

intrauterin sampai kematian, BBLR Berat Badan lahir Rendah, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah dan bahkan bisa mengakibatkan kematian. 2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Ibu Hamil 2.4.1. Umur Umur reproduksi yang optimal bagi ibu adalah antara umur 20-35 tahun. Apabila dibawah 20 tahun, maka meningkatkan resiko kehamilan dan persalinan, karena pada usia muda organ-organ reproduksi wanita belum sempurna secara keseluruhan dan perkembangan kejiwaannya pun belum siap dalam menerima kehamilannya. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun rahim dan bagian lainnya belum siap untuk terjadinya kehamilan dan adanya kecenderungan kurang perhatian terhadap kehamilannya. Ibu berumur 20-35 tahun rahim dan bagian tubuh lainnya sudah siap menerima kehamilan dan diharapkan lebih memperhatikan kehamilannya karena lebih banyak pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh tentang kehamilan serta lebih dewasa dimana lebih besar rasa tanggung jawab dan percaya dirinya Hamilton, 1995.

2.4.2. Pendidikan

Wanita yang berpendidikan lebih rendah atau tidak berpendidikan biasanya mempunyai anak lebih banyak dibandingkan yang berpendidikan lebih tinggi. Mereka yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapatsulit diajak memahami dampak negatif dari mempunyai banyak anak. Frekuensi kehamilan dan melahirkan akan menyebabkan ibu berpeluang besar untuk mengalami Universitas Sumatera Utara gangguan kesehatan dan menyebabkan angka kematian anak dan ibu tinggi Baliwati, 2002.

2.4.3. Sarana Kesehatan

Pemerintah telah memperluas jaringan kesehatan sampai ke pedesaan. Dengan didirikannya puskesmas dan puskesmas pembantu, pondok bersalin desa dan posyandu dengan tujuan agar pada daerah-daerah terpencil juga merasakan mendapat pelayanan kesehatan yang merata dan menyeluruh. Kegiatan pelayanan kesehatan meliputi usaha kesehatan untuk seluruh penduduk. Kelompok umur masyarakat yang menjadi prioritas pelayanan kesehtan adalah para ibu hamil, menyusui dan anak-anak terutama anak balita. Puskesmas merupakan keterpaduan beberapa program salah satunya dalam pelayanan kesehatan gizi. Pelayanan gizi yang diberikan meliputi pemantauan pertumbuhan balita, Pemberian Makanan Tambahan PMT, pemeriksaan Kesehatan Ibu dan Anak KIA dan penyuluhan gizi. Sasaran dari program tersebut adalah bayi usia 2-12 bulan, anak balita 1-4 tahun, ibu hamil dan ibu menyusui serta pasangan usia subur. Kegiatan puskesmas yang lain adalah dilakukannya pemeriksaan antenatal selama kehamilan, pemberian imunisasi TT sebanyak dua kali selama kehamilan, pemberian tablet Fe selama kehamilan sampai masa nifas serta dilakukannya penyuluhan terutama pada penderita berisiko tinggi Moehji, 1998.

2.4.4. Penghasilan Keluarga

Pada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi yang rendah walaupun memiliki pengetahuan baik, ia tidak mampu untuk membeli bahan makan yang Universitas Sumatera Utara dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuhnya. Kemiskinan sebagai penyebab gizi kurang menduduki posisi pertama pada kondisi umum. Hal ini harus mendapat perhatian yang serius karena keadaan ekonomi ini relatif lebih mudah diurus dan berpengaruh pada konsumsi pangan. Keluarga dengan pendapatan terbatas, besar kemungkinan kurang dapat memenuhi kebutuhan makanannya sejumlah yang dibutuhkan tubuh. Setidaknya keanekaragaman kurang bisa dijamin, karena dengan uang yang terbatas itu tidak akan banyak pilihan. Banyak sebab yang turut berperan dalam menentukan besar kecilnya pendapatan keluarga Soehardjo, 1996. 2.5. Kehamilan Hyperemesis Gravidarum 2.5.1. Pengertian Hyperemesis Gravidarum

Dokumen yang terkait

ANALISIS KECACINGAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GATAK Gambaran Sosial Ekonomi Dan Kecacingan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak.

0 4 14

GAMBARAN POLA KEBIASAAN CARA MINUM TABLET Fe PADA IBU HAMIL ANEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Gambaran Pola Kebiasaan Cara Minum Tablet Fe Pada Ibu Hamil Anemia Di Wilayah Kerja PUSKESMAS Kartasura.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERJO Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 2 18

PENDAHULUAN Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 1 5

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 1 4

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERJO Hubungan Antara Pola Makan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerjo Kabupaten Karanganyar.

0 2 15

POLA MAKAN DAN UMUR KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

0 0 7

HUBUNGAN KETERATURAN KONSUMSI TABLET BESI DAN POLA MAKAN DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MUARA TEMBESI

0 0 6

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Pleret Bantul Tahun 2015 - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 9

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

0 0 10