BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional untuk mengetahui pola makan pada ibu hamil yang mengalami
Hyperemesis Gravidarum dan anemia di wilayah Puskesmas Cunda Muara Dua Lhokseumawe Aceh NAD Tahun 2008.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Cunda Muara Dua Lhokseumawe Aceh NAD. Lokasi ini dipilih dengan alasan masih banyak ibu
hamil menderita anemia dimana hal ini diketahui penyebabnya adalah hyperemesis gravidarum.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Pebruari sampai dengan Juni 2008.
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum dan bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cunda Muara
Universitas Sumatera Utara
Dua Lhokseumawe Aceh NAD berdasarkan data bulan Maret – Mei 2008 yang berjumlah 149 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara Random Sampling, populasi yang berjumlah 149 orang, diambil secara acak agar setiap populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Untuk menentukan besar sampel dipergunakan rumus sebagai berikut Notoatmodjo, 2005 :
Rumus : N
n = 1 + N 0,1²
149 n =
1 + 149 0,01
149 n =
1 + 1,49
149 n =
2,49 n = 59 orang
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Formulir Data Umum Responden 2. Formulir Food Frequency Makanan
Universitas Sumatera Utara
3. Formulir Food Recall 2x 24 jam 4. Alat pengukur Hb sahli
3.5. Metode dan Cara Pengumpulan Data 3.5.1. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer diambil dengan wawancara langsung kepada ibu hamil dengan menggunakan kuesioner Food Frequency dan Food Recall 24 jam serta
pengukuran Hb.
2. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dengan melihat data umum tentang ibu hamil yang
ada di Puskesmas Cunda Muara Dua Lhokseumawe Aceh NAD.
3.5.2. Cara Pengumpulan Data
1. Data mengenai karakteristik ibu hami yaitu data mengenai umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan riwayat kehamilan diperoleh melalui wawancara
langsung. 2. Data jenis dan frekuensi makan diperoleh dengan menggunakan formulir food
frequency sehingga diperoleh setiap jenis makanan yang dimakan 3. Data jumlah energi, protein dan Fe diperoleh dengan food recall 24 jam
dengan menghitung semua jenis bahan makanan yang dimakan ibu hamil dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan DKBM.
4. Data umum mengenai ibu hamil yang mengalami hyperemesisi gravidarum di peroleh dari Puskesmas Cunda Muara Dua.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Definisi Operasional
1. Umur adalah lamanya seseorang hidup dalam satuan tahun mulai sejak
dilahirkan sampai ulang tahun terakhir pada saat penelitian. 2.
Pendidikan adalah pendidikan formal yang pernah dijalani ibu. 3.
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan ibu untuk mendapatkan imbalan berupa uang atau barang.
4. Pendapatan keluarga adalah tingkat penghasilan keluarga baik yang
diperoleh dari suami maupun dari istri. 5.
Pola makan adalah kebiasaan makan ibu hamil yang hyperemesis gravidarum dalam sehari-hari menyangkut jenis, jumlah dan frekuensi
makan. 6.
Jenis makanan adalah berbagai macam makanan yang dikonsumsi oleh ibu hamil yang dikelompokkan berdasarkan makanan pokok, protein hewani,
protein nabati, sayuran, buah-buahan dan minuman. 7.
Frekuensi makan adalah tingkat keseringan makan yang dilakukan oleh ibu hamil.
8. Anemia ibu hamil adalah ibu hamil yang pada saat dilakukan penelitian
dimana keadaan Hb di dalam darahnya kurang dari 11 gr. 9.
Hyperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan yang diderita ibu pada saat kehamilan trimester pertama.
10. Jumlah energi dan protein adalah banyaknya makanan yang dikonsumsi ibu hamil untuk mendapatkan asupan jumlah energi dan protein yang
dihitung berdasarkan Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Aspek Pengukuran
Aspek pengukuran yaitu untuk mengukur bagaimana pola makan dan status anemia ibu yang hyperemesis gravidarum.
1. Umur adalah lamanya hidup dalam tahunan mulai sejak lahir sampai ulang tahun terakhir pada saat penelitian. Dikategorikan atas :
- Kurang dari 20 tahun - Lebih dari 36 tahun
- 21 – 35 tahun 2. Pendidikan Responden dikategorikan atas :
- Tidak tamat SD - Tamat SLTA
- Tamat SD - Tamat AkademiPT
- Tamat SLTP 3. Pekerjaan, dikategorikan atas :
- Tidak bekerjaibu rumah tangga - Wiraswasta - PNS
- Pegawai swasta - BuruhTani
4. Pendapatan Keluarga disesuaikan dengan Upah Minimum Regional dari Pemkab NAD, 2006 dan dikategorikan atas :
- Rp. 600.000 - Rp. 600.000 – Rp. 1.500.000
- Rp. 1.500.000 5. Anemia ibu hamil, dikategorikan atas :
- Tidak Anemia, jika Hb 11-13gr - Anemia Ringan, jika 9-10gr
Universitas Sumatera Utara
- Anemia Sedang, jika Hb 7-8gr - Anemia Berat, jika Hb 7gr
6. Jenis makanan, diperoleh dengan wawancara memakai formulir food frequency, kemudian dikelompokkan menjadi golongan pokok, lauk-pauk,
sayuran, buah-buahan, susu dan minuman lainnya. 7. Frekuensi makan diperoleh dengan menggunakan food frequency questionnaire
dan dianalisis menjadi kelompok pangan sumber kalori dan protein. Menurut Kusharto dan Nino 2004, frekuensi makan dikategorikan menjadi tiap hari
≥ 1x1 kalihari, 1x1 hari, 1-2 kaliminggu dan tidak pernah. 8. Kategori pola makan dengan tingkat asupan energi dan protein bagi ibu hamil
yang mengalami hyperemesis gravidarum, yaitu Junaidi, 2001 :
Tingkat Hyperemesis Gravidarum
Asupan Kategori
Energi kal Protein gr
I ≥ 2269
≥ 73 Cukup
2269 73
Tidak Cukup II
≥ 1672 ≥ 57
Cukup 1672
57 Tidak Cukup
III ≥ 1059
≥ 15 Cukup
1059 15
Tidak Cukup
Universitas Sumatera Utara
3.8. Pengolahan dan Analisa Data 3.8.1. Pengolahan Data