Anak Jalanan KAJIAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL

yang terkadang masih kurang. Sehingga mereka lebih mementingkan kebutuhan makan terlebih dahulu dibandingkan dengan kebutuhan pendidikan. 45 2. Skripsi yang berjudul Pemberdayaan anak jalanan melalui rumah singgah studi kebijakan penanganan anak jalanan di Indonesia, yang ditulis oleh Bakhrul Khair Amar dengan nomer induk 6900520099 merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia. Dalam Penelitian ini adalah studi kebijakan tentang pemberdayaan anak jalanan melalui Rumah Singgah . Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena peneliti ingin mendiskripsikan penanganan Anak Jalanan di Indonesia yang menjadi perbandingan dengan negara- negara seperti Afganistan, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Srilangka, Filipina, Brazil, temyata Indonesia mempunyai perspektif yang berbeda dengan penanganan anak jalanan yang dilakukan di berbagai Negara, dan daiam mendefinisikan anak jalanan. Upaya penanganan anak jalanan, perlu melibatkan banyak pihak, profesi dan disiplin ilmu karena masalah anak jalanan merupakan hasil dan penghasil bagi masalah sosial lainnya. Rumah Singgah Anak Jalanan merupakan salah satu bentuk usaha penanganan permasalahan sosial, terutama anak-anak jalanan. 46

G. Kerangka Konseptual

Dalam proses belajar adakalanya siswa dipengaruhi oleh faktor intelegensi, kreativitas, dan motivasi belajar siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa akan tercapai apabila didalam dirinya timbul suatu keinginan untuk berhasil. Sikap ini menampakkan adanya keinginan pengembangan diri, penggalian potensi diri dan juga penghargaan karena ia mampu dan berprestasi. Hasil belajar akan lebih optimal apabila siswa belajar dilandasi dengan motivasi yang kuat. Motivasi memungkinkan seseorang dengan sukarela mau belajar, karena terdapat dorongan dan kekuatan yang menyebabkan siswa belajar. Makin kuat motivasi seseorang dalam mempelajari suatu mata kuliah, makin tinggi pula hasil yang dicapai oleh siswa tersebut. Ciri siswa yang memiliki motivasi belajar dapat diamati pula dari kesungguhan belajarnya yang dapat diamati dari indikator inisiatif belajar, keuletan, dan komitmen belajar. Motivasi belajar yang kuat perlu dimiliki oleh siswa mengingat dengan adanya motivasi seseorang akan melakukan kegiatan belajar yang dilandasi oleh suatu kesadaran, dengan memiliki motivasi belajar, maka mahasiswa akan lebih giat belajar dalam menggali 45 Dian Safitri, Persepsi Anak Jalanan Terhadap Pendidikan Formal FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2009. 46 Bakhrul Khair Amar, Pemberdayaan anak jalanan melalui rumah singgah studi kebijakan penanganan anak jalanan di Indonesia FISIP Universitas Indonesia 2002. ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah. Dan intensitas belajar siswa sangat menentukan hasil belajarnya, artinya semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa akan menaikkan hasil belajar dalam mempelajari pelajaran yang diajarkan di sekolah. Kemudian sekolah MASTER sebagai salah satu lembaga pendidikan memberikan peran penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswanya yang diantara mereka terdapat siswa yang dikategorikan sebagai anak jalanan. Dengan demikian, diduga terdapat hubungan positif dan signifikan antara peran sekolah MASTER dalam meningkatkan motivasi belajar anak jalanan di tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP. Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Sekolah MASTER Penarikan Kesimpulan Pengolahan dan analisis data Wawancara Pengamatan Observasi Anak Jalanan Motivasi Belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

H. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di sekolah Masjid Terminal MASTER Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. Obyek penelitian adalah anak jalanan yang masih aktif bersekolah di sana khususnya tungkat Sekolah Menengah Pertama SMP , dan subjek penelitian adalah peningkatan motivasi belajar anak jalanan. Waktu penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 20142015.

I. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang hasilnya berupa data deskriptif melalui pengumpulan fakta-fakta dari kondisi alami sebagai sumber langsung dengan instrumen dari peneliti sendiri. “Metode penelitian yang berlandasan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi yang alamiah, melalui pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumentasi. ” 47 Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata menjelaskan penelitian kualitatif qualitative research sebagai suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap,kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Beberapa deskripsi tersebut digunakan untuk menemukan prinsip- prinsip danpenjelasan yang menuju pada kesimpulan.” 48 Penelitian kualitatif bersifat induktif, maksudnya peneliti membiarkan permasalahan- permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi. Kemudian data dihimpun dengan pengamatan yang seksama, meliputi deskripsi yang mendetil disertai catatan-catatan hasil wawancara yang mendalam interview, kuesioner serta hasil analisis dokumen dan catatan-catatan.

J. Populasi dan Sampel

47 Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, da R D, Bandung: Alfabeta, 2010, cet. X, h. 15. 48 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005, h. 60 .