Tahap-tahap Penelitian ANALISIS DATA

pemerintah kota Depok dalam membina dan memperhatikan anak-anak jalanan yang ada di sana. Sebelum pihak pemerintah dan swasta berpartisipasi, sebenarnya sudah banyak lembaga swadaya masyarakat LSM yang berupaya menjawab kebutuhan anak jalanan dengan mendirikan yayasan sosial, contohnya Yayasan Bina Insan Mandiri Depok. Melalui sekolah MASTER nya yaitu anak-anak jalanan yang berada di sekitar kota Depok dengan bebagai latar belakang mempunyai tempat berlindung sekaligus memanfaatkan akses yang tersedia untuk memperoleh pelayanan sosial dibidang pendidikan. Sekolah MASTER Masjid Terminal Yayasan Bina Insan Mandiri sebagai lembaga yang melakukan pemberdayaan melalui pendidikan luar sekolah memiliki peran penting bagi kehidupan anak-anak jalanan, sesuai fungsinya antara lain sebagai tempat terbuka bagi anak jalanan untuk berlindung, beristirahat dan belajar. Sekolah MASTER juga berupaya untuk mengembalikan anak-anak jalanan itu kembali pada kehidupan normal seperti anak-anak lain yang sebaya dengan mereka. 1. Keadaan fisik Sekolah MASTER. Saya datang ke sekolah MASTER pada tanggal 24 Juni 2014. Pertama kali saya observasi di sekolah MASTER ini adalah melakukan pengamatan lingkungan sekitar sekolah MASTER. Setelah memasuki gerbang dan memakirkan motor, saya pun berjalan santai berkeliling di sekolah ini untuk melakukan pengamatan tentang ruangan kelas, ruang guru dan ruang praktek siswa. Yang saya temukan di sekolah ini adalah beberapa ruang kelas ada yang terbuat dari peti kemas bekas, akan tetapi sudah di renovasi sederhana menggunakan lukisan-lukisan diluarnya senhingga terlihat indah. Kemudian ada sebagian ruang kelas lain yang hanya dipisahkan dengan papan triplek antara ruangan yang satu dengan ruangan yang lainnya. Lalu saya mencari ruang tata usaha dan disanalah saya berkenalan dengan Bapak Mustamiin salah satu staff Tata Usaha. Di sana saya berbincang sebentar kemudian memohon izin untuk meminta data tutor dan relawan dan identitas lembaga Sekolah MASTER atau Yayasan Bina Insan Mandiri YABIM Depok. 2. Pendapat Guru bidang Studi IPS dan Siswa yang Berlatar belakang Anak Jalanan. Setelah mendapatkan data tutor dan identitas lembaga sekolah MASTER pada tanggal 24 Juni 2014. Saya kembali ke sekolah MASTER pada tanggal 10 Juli 2014 untuk melakukan wawancara mengenai pertanyaan yang berkaitan dengan sekolah MASTER dan motivasi belajar. Saya mengambil sampel 2 orang guru bidang studi IPS tingkat SMP dan 3 orang siswa anak jalanan yang bersekolah disana. Informant pertama berpendapat tentang visi dan misi sekolah Master “Menurut saya visi dan misi sekolah ini adalah menciptakan manusia terdidik yang tidak hanya baik dalam akademik dan spiritual akan tetapi juga kemampuan atau skill individu itu sendiri sebagai penunjangnya. Juga membuka selebar-lebarnya kesempatan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu. ” 61 Kemudian informant kedua yang juga berpendapat tentang visi dan misi sekolah ini “Menurut saya visi dan misi sekolah ini adalah memberikan pendidikan gratis bagi para siswa yang berlatar belakang dari keluarga yang kurang mampu juga anak jalanan sehingga menjadi insan yang terdidik, terampil, agamais dan mampu bersaing dengan kreatifitas. 62 Kemudian penulis juga mewawancarai informant mengenai fasilitas yang ada di sekolah MASTER. “Untuk sementara sudah cukup menunjang meskipun cara belajar dan ruang belajar yang sederhana, yaitu ruangan yang terbuat dari peti kemas dan kondisi belajar yang masih lesehan. Tapi untuk lab komputer sendiri Alhamdulillah sudah diperbarui dan diresmikan dari Alcatel dan World Education bulan Maret lalu. Para siswa disini sudah bisa belajar komputer dengan fasilitas internet untuk menambah wawasan belajar melalui media online. ” 63 Mengenai pendekatan belajar yang dilakukan oleh guru bidang studi IPS di sekolah MASTER, penulis menemukan dua pendapat yang berbeda. “Pendekatan yang saya lakukan adalah melalui emosional siswa. Karena dalam pembelajaran bagi anak jalanan harus kita yang mengikuti alur mereka, apabila itu sudah kita lakukan, sedikit demi sedikit barulah kita arahkan meereka agar lebih konsentrasi dengan pelajaran .” 64 Pada pendapat diatas penulis menganalisis bahwa pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan pada aspek afektif, dimana pada pendekatan ini perasaan siswa berperan penting terhadap motivasi belajar dan konsentrasi belajar siswa dikelas. 61 Informant 1. Wawancara dengan Kak Ghifar, Koordinator SMP sekaligus guru bidang studi IPS SMP sekolah Master. 10 Juli 2014 pukul 11.30 62 informant 2. Wawancara dengan Kak Muh Nasir, guru bidang studi IPS SMP Sekolah MASTER. 10 Juli 2014 pukul 12.15 63 ibid 64 informant 1. Wawancara dengan Kak Ghifar, koordinator sekaligus guru bidang studi IPS SMP Sekolah MASTER. 10 Juli 2014 pukul 11.40