Analisis Data ANALISIS DATA
sekolah MASTER dan motivasi belajar. Saya mengambil sampel 2 orang guru bidang studi IPS tingkat SMP dan 3 orang siswa anak jalanan yang bersekolah
disana. Informant pertama berpendapat tentang visi dan misi sekolah Master
“Menurut saya visi dan misi sekolah ini adalah menciptakan manusia terdidik yang tidak hanya baik dalam akademik dan spiritual akan tetapi juga kemampuan atau
skill individu itu sendiri sebagai penunjangnya. Juga membuka selebar-lebarnya kesempatan pendidikan bagi mereka yang kurang mampu.
”
61
Kemudian informant kedua yang juga berpendapat tentang visi dan misi sekolah ini “Menurut saya visi dan misi sekolah ini adalah memberikan pendidikan
gratis bagi para siswa yang berlatar belakang dari keluarga yang kurang mampu juga anak jalanan sehingga menjadi insan yang terdidik, terampil, agamais dan
mampu bersaing dengan kreatifitas.
62
Kemudian penulis juga mewawancarai informant mengenai fasilitas yang ada di sekolah MASTER. “Untuk sementara sudah cukup menunjang meskipun cara
belajar dan ruang belajar yang sederhana, yaitu ruangan yang terbuat dari peti kemas dan kondisi belajar yang masih lesehan. Tapi untuk lab komputer sendiri
Alhamdulillah sudah diperbarui dan diresmikan dari Alcatel dan World Education bulan Maret lalu. Para siswa disini sudah bisa belajar komputer dengan fasilitas
internet untuk menambah wawasan belajar melalui media online. ”
63
Mengenai pendekatan belajar yang dilakukan oleh guru bidang studi IPS di sekolah MASTER, penulis menemukan dua pendapat yang berbeda. “Pendekatan
yang saya lakukan adalah melalui emosional siswa. Karena dalam pembelajaran bagi anak jalanan harus kita yang mengikuti alur mereka, apabila itu sudah kita
lakukan, sedikit demi sedikit barulah kita arahkan meereka agar lebih konsentrasi dengan pelajaran
.”
64
Pada pendapat diatas penulis menganalisis bahwa pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan pada aspek afektif, dimana pada pendekatan ini perasaan siswa
berperan penting terhadap motivasi belajar dan konsentrasi belajar siswa dikelas.
61
Informant 1. Wawancara dengan Kak Ghifar, Koordinator SMP sekaligus guru bidang studi IPS SMP sekolah Master. 10 Juli 2014 pukul 11.30
62
informant 2. Wawancara dengan Kak Muh Nasir, guru bidang studi IPS SMP Sekolah MASTER. 10 Juli 2014 pukul 12.15
63
ibid
64
informant 1. Wawancara dengan Kak Ghifar, koordinator sekaligus guru bidang studi IPS SMP Sekolah MASTER. 10 Juli 2014 pukul 11.40
“Biasanya saya melakukan pendekatan dengan pembelajaran yang memberikan contoh langsung kepada lingkungan sekitar sehingga mereka bisa
menyelesaikan masalah mereka masing-masing ketika mereka berada di luar lingkungan sekolah.”
65
Pada pendapat ini penulis menganalisis bahwa guru melakukan pendekatan kontekstual dimana mencontohkan dengan keadaan lingkungan sekitar agar siswa
memahami kegiatan belajar dengan alamiah. Penulis juga meminta pendapat lewat wawancara bagaimana pendapat
informant mengenai perbedaan mengajar siswa yang berlatarbelakang anak jalanan dengan siswa pada umumnya, kedua informant menjawab dengan jawaban yang
relatif sama yaitu agak sulit mengatur siswa karena kehidupan keras jalanan sedikit banyak mempengaruhi psikologis siswa. Sehingga ketika siswa tadi perlu
beradaptasi kembali dengan lingkungan sekolah, meskipun peraturan sekolah MASTER ini tidak seperti sekolah formal pada umumnya.
Kemudian pada pukul 14.55 penulis mencoba mewawancarai beberapa siswa SMP sekolah MASTER dan meminta pendapat mereka mengenai sekolah
MASTER melalui beberapa pertanyaan. Diantaranya adalah Apakah kegiatan anda selain belajar di sekolah ini ?
“Selain sekolah saya juga bekerja menjadi pengamen
.”
66
Informant lain juga ada yang bekerja menjadi tukang asongan dan tukang semir sepatu selain bersekolah di sini. Tetapi dengan kesibukan mereka mencari
uang mereka masih tetap menyempatkan waktu untuk sekolah, karena mereka masih mempunyai impian atau cita-cita untuk dapat melanjutkan sekolah.
Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan Bagaimana pendapat anda tentang cara mengajar guru disini ?
“Guru disini baik-baik dan menyenangkan banyak permainan dalam pembelajaran
” Terlebih juga di sini mereka memanggil guru-guru mereka dengan sebutan
kak. Selain para tutor di sini sebagian besar masih berusia muda, panggilan kak juga disenangi oleh mereka karena sebutan bapak atau ibu seperti di sekolah lain
pada umumnya terasa ada jarak untuk anak bertanya dan belajar.
65
informant 2. Wawancara dengan Kak Muh Nasir, guru bidang studi IPS SMP Sekolah MASTER. 10 Juli 2014. Pukul 12.30
66
informant 3. Wawancara dengan Ilham, siswa SMP Sekolah MASTER. 10 Juli 2014 Pukul 14.55