Praktik Keagamaan Para Politisi Partai Amanat Nasional

ك ك berpolitik juga sebagai gerakan moral yang dituntut oleh agama, dan partai sebagai wadah untuk memperjuangkan agama tersebut.

B. Praktik Keagamaan Para Politisi Partai Amanat Nasional

Teori dan praktik sering tidak sejalan dalam aplikasi di lapangan, bahwa apa yang dipahami oleh para politisi tentang keagamaan tersebut, tidak selamanya sesuai dengan praktiknya. Untuk mengidentifikasi praktik keagamaan yang dilakukan oleh para politisi Partai Amanat Nasional dalam hal ini, penulis menekankan kepada aspek ritual, seperti pelaksanaan ibadah wajib dan sunnah dan praktik yang sifatnya ketaatan seperti kontemplasi dan persembahan. Aspek ritual seperti pelaksanaan ibadah wajib, penulis menempatkannya sebagai syarat seseorang beragama. Artinya, ibadah wajib inilah yang dapat memperlihatkan secara empirik bahwasannya seseorang itu beragama, karena melakukan tuntunan agama. Praktik ritual yang digolongkan ke dalam ibadah wajib, merupakan konsensus formalistik yang dipraktikan para politisi setiap harinya. Salah satu contoh ketika seseorang itu beragama Islam maka, yang menjadi penekanan adalah hal-hal yang berkaitan dengan rukun Islam yang telah diwajibkan sepeti: sholat, puasa, zakat dan haji, sejauhmana kelengkapan dan ketepatannya. Pertama , sholat wajib yang dilakukan oleh politisi Partai Amanat Nasional, menurut 3 informan beragama Islam menyebutkan bahwa mereka kebanyakan melakukannya di mushola sebuah ruangan kecil yang telah tersedia di gedung DPP sendiri dan bukannya di mesjid kecuali sholat Jum’at. ل ل Sedangkan mengenai ketepatan waktu sangat banyak yang mematuhinya dan sedikit pula yang tidak mematuhinya. Kedua, puasa wajib, yang melakukannya dengan total sangat banyak hampir semuanya. Ketiga, zakat wajib para politisi yang menunaikan ibadah tersebut sangat banyak. Keempat, ibadah haji yang diwajibkan bagi yang mampu, politisi Partai Amanat Nasional yang melakukannya hampir semuanya sudah menunaikannya. Dari hasil tersebut di atas, secara umum Partai Amanat Nasional mempunyai politisi mayoritas beragama Islam. Hal ini tercermin dalam hasil wawancara, seperti yang diungkapkan M. Junaedi, SE, “Dalam Praktek keagamaan yang secara rukun Islam seperti; shalat, puasa, zakat dan pergi haji sudah saya lakukan dan Insya Allah hal-hal lain saya pun lakukan”. 44 Tampaknya praktik keagamaan yang terjadi seperti disebutkan di atas, para politisi DPP Partai Amanat Nasional secara keseluruhan mereka sudah menunaikannya. Untuk ibadah sunnah para politisi Partai Amanat Nasional selalu menempatkannya sebagai pengimbang ibadah wajib artinya selalu menambah nilai ibadahnya dan biasa melakukannya, hal itu akan menjadi inspirasi dan motivator tersendiri dan perbuatan tersebut tidak dipaksakan. Sedangkan untuk agama non-Islam, dari hasil wawancara dilapangan maka ditemukan hasil hanya beberapa orang saja yang beragama non-Islam. Praktik keagamaan yang dilakukan oleh mereka, yang berkenaan dengan ritual seperti sembahyang. Untuk agama non Islam pun tercermin dalam hasil wawancara, seperti yang diungkapkan Lilly Walandha, “Dalam melakukan 44 M. Junaedi, SE, Anggota MPP DPP Partai Amanat Nasional, Wawancara Pribadi, Jakarta, 29 Juni 2006. م م praktek keagamaan saya sembahyang ke gereja karena sibuk dan jarang ke gereja untuk sembahyang, sekarang saya berprinsip idealnya lebih menjadi tuntutan untuk berbuat baik seperti apa yang diajarkan agama”. 45 Dari hasil wawancara dilapangan penulis menemukan, mereka yang melakukan sangat banyak, sedangkan tempat peribadatan masing-masing agama yang keberadaanya dekat lingkungan tempat tinggal mereka sendiri tetapi kadang- kadang mereka ketempat lain. Penunjang dalam merealisasikan kegiatan-kegiatan keagamaan, ditangani langsung oleh bidang keagamaan Partai Amanat Nasional. Sesuai dengan garis program umum yang dicanangkan oleh Partai Amanat Nasional, bahwasanya untuk memenuhi tuntutan reformasi, bidang agama Partai Amanat Nasional bertekad berperan aktif dan mendukung upaya-upaya peningkatan keimanan dan ketakwaan, serta kerukunan hubungan umat seagama, antar umat beragama, dan umat beragama dengan pemerintah. Untuk meningkatkan kualitas sarana peribadatan dan kualitas pendidikan guru agama dengan cara mengatasi demoralisasi seperti: memerangi pornografi, pornoaksi, dan perdagangan wanita. 46 Upaya dalam memberdayakan masyarakat dibidang keagamaan yang dilakukan para politisi Partai Amanat Nasional, menjadi kepedulian tersendiri agar dapat melibatkan masyarakat lebih jauh. Praktik keagamaan seperti ini, masuk dalam kategori ketaatan sebagai bentuk kebaktian. Hal ini sangat memberi makna pada seseorang dalam kehidupan beragama. 45 Lilly Walandha, Ketua Badan Buruh, Petani dan Nelayan DPP Partai Amanat Nasional, Wawancara Pribadi , Jakarta, 29 Juni 2006. 46 Platform Partai Amanat Nasional 2005-2010, h.25 ن ن Mengenai praktik yang sifatnya ketaatan dan mempunyai kekhasan tersendiri, sebagai upaya mewujudkan kerukunan beragama, yang menghargai perbedaan dan tanpa mambeda-bedakan suku, agama, ras dan golongan. Partai Amanat Nasional memberi peluang yang sangat terbuka, untuk mengaktualkan diri. Misalnya, agama non-Islam, walaupun mereka minoritas namun mereka dilingkungan DPP Partai Amanat Nasional tidak pernah merasa tertindas atau terdiskriminatifkan, menurut mereka. Warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama dan di Partai Amanat Nasional sangat peduli dengan hal tersebut, yang dikedepankan oleh mereka adalah persatuan dan kesatuan secara utuh. 47 Praktik keagamaan para politisi Partai Amanat Nasional, yang beragama non-Islam, berupaya menciptakan suasana saling toleransi antar umat seagama dan antara umat beragama, walaupun dilingkungan DPP Partai Amanat Nasional tersebut, tempat peribadatan seperti gereja tidak ada. Namun mereka saling berpartisipasi ketika ada kegiatan-kegiatan keagamaan dari agama lain. Bagaimanapun wujudnya agama itu, bagi para politisi Partai Amanat Nasional, pengaruh agama selalu memberikan inspirasi dan motivasi tersendiri. Baik itu melalui ritualitas maupun ketaatan yang relatif spontan, informasi dan khas pribadi masing-masing pemeluk agama.

C. Fungsi agama bagi para politisi Partai Amanat Nasional