Gambaran Kehidupan Keagamaan di Lingkungan DPP Partai Amanat

ح ح

BAB IV KEHIDUPAN KEAGAMAAN PARA POLITISI

DPP PARTAI AMANAT NASIONAL

A. Gambaran Kehidupan Keagamaan di Lingkungan DPP Partai Amanat

Nasional. Dalam memaparkan gambaran kehidupan keagamaan di lingkungan DPP Partai Amanat Nasional. Sejauh ini, yang menjadi siklus di lingkungannya adalah kehidupan yang berusaha mewujudkan para anggotanya meningkatkan iman dan takwa. Melalui basis dakwah dan pengajian hal ini ditangani organisasi-organisasi sayap yang berafiliasi kepada bidang keagamaan. Jika diperhatikan, ekspresi agama yang dianut oleh manusia sangatlah bervariasi dan berbeda antara satu dengan yang lainnya, hal ini tentunya mengasumsikan bahwa agama-agama yang ada, memiliki perbedaan pula dalam kepanutannya dan bentuk pelaksanaannya. Karena, fenomena sosial banyak ditimbulkan oleh agama, diantaranya berupa struktur sosial, pranata sosial, dan dinamika masyarakat yang sangat majemuk. Partai Amanat Nasional bermaksud menciptakan wawasan keagamaan dan menyadarkan bahwa kader Partai Amanat Nasional dalam berpolitik harus berani menghukum parpolnya sendiri, seandainya menghianati prinsip-prinsip keorganisasian Partai Amanat Nasional. Dengan cara mengaktualkan kegiatan-kegiatan tersebut, PAN selalu melibatkan masyarakat luas. Partai Amanat Nasional mengaktualkan kegiatan-kegiatan tersebut, dengan melibatkan masyarakat secara luas. Pola keagamaan yang diperhatikan 52 ط ط Partai Amanat Nasional untuk menciptakan kerukunan beragama adalah, dengan menjadikan nilai agama menjadi tujuan pokok di dalam menggerakkan organisasi dan programnya. 41 Partai Amanat Nasional melalui mekanisme kompetitif berkomitmen membangun kehidupan-kehidupan keberagamaan, membuka kesempatan secara luas kepada para anggota untuk mengaktualkan diri dalam bentuk kegiatan-kegiatan positif. Sebagai bagian integral dari realitas politik, daya jangkau hati nurani para politisi Partai Amanat Nasional masih dihantui oleh dosa politik orde baru, yang secara umum orientasinya kini, artinya jabatan dan harta menjadi lebih menarik untuk mencapai kekuasaan. Namun, dengan pola kehidupan keagamaan seperti di atas, sekarang ini sekiranya dapat memberikan sumbangsih cukup signifikan untuk menghilangkan penyakit politik orde baru. Agama-agama yang ada, mengajarkan nilai-nilai positif dan mampu menjadi rem terhadap praktek-praktek politik menyimpang. Sehingga, tercipta perilaku politik yang bersandar pada ajaran-ajaran agama. Secara umum para politisi Partai Amanat Nasional, mengungkapkan bahwa yang diajarkan dalam agama-agama, sesuatu hal yang pada prinsipnya mengantarkan umatnya kepada yang baik. Artinya pemahaman keagamaan seseorang di sini, seolah-olah tidak bisa diukur secara eksak tetapi dapat dilihat secara empirik. Secara empirik setelah dianalisa, pemahaman keagamaan para politisi Partai Amanat Nasional memiliki sejumlah pengetahuan mengenai dasar- 41 Ali Taher Parasong, WK. Sekjen Badan Hubungan antar lembaga DPP Partai Amanat Nasional, Wawancara Pribadi, Jakarta, 29 Juni 2006. ي ي dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi keagamaan, hal ini tercermin dalam hasil wawancara, yang diungkapkan Ir. Muhammad Najib, M.Sc.: “Bahwa agama itu hal yang sangat pribadi dalam kehidupan seseorang, agama memberikan spirit dan motivator kepada manusia untuk memudahkan manusia mencintai Tuhannya hingga mencapai tujuan”. 42 Oleh karena itu, para politisi Partai Amanat Nasional yang berkecimpung di dunia politik memahami agama bukan saja hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi juga hubungan horizontal dengan manusia. Agama yang dipahami oleh mereka mengajarkan untuk berbuat baik, kasih mengasihi antar sesama manusia sebagai bentuk ibadah kepanutannya. Hal ini senada diungkapkan Lilly Walandha dalam wawancara penulis, bahwa: “Agama yang ada pada ajaran Kristen Protestan adalah cinta kasih, yang dimaksud cinta kasih di sini adalah mengasihi sesama manusia dalam arti kehidupan vertikal, dan ke atas mengasihi Tuhan dengan segenap hati. Memang dalam agama yang saya anut diajarkan untuk mengasihi sesama manusia bukan hanya mengasihi saudara, keluarga dan mengasihi orang seiman saya. Tetapi mengasihi sesama manusia seperti mengasihi diri kita sendiri. 43 Menganalisa hal ini, mereka para politisi Partai Amanat Nasional memiliki pemahaman keagamaan yang memahami agama tidak kaku, dan tidak menimbulkan fanatisme agama. Apa yang dipahami para politisi Partai Amanat Nasional tentang agama, dilatarbelakangi oleh pendidikan yang berjenjang, lingkungan sosial dan lingkungan keluarga yang kondusif. Mereka menganggap, bahwa 42 Ir. Muhammad Najib, Ketua MPP DPP Partai Amanat Nasional, Wawancara Pribadi, Jakarta, 29 Juni 2006. 43 Lilly Walandha, Ketua Bidang Buruh Tani dan Nelayan, Wawancara Pribadi, Jakarta 29 Juni 2006. ك ك berpolitik juga sebagai gerakan moral yang dituntut oleh agama, dan partai sebagai wadah untuk memperjuangkan agama tersebut.

B. Praktik Keagamaan Para Politisi Partai Amanat Nasional