Konsumen Berpindah Merek Perpindahan Merek

Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller 2008:332 mendefenisikan merek sebagai “nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing.

J. Loyalitas Merek

Brand Loyalty Menurut Mowen dan Minor 2002:108, Loyalitas merek didefinisikan sebagai sejauh mana seorang pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk terus membelinya di masa depan. Loyalitas merek, sudah lama menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, merupakan satu rujukan keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Ini mencerminkan bagaimana seorang pelanggan mungkin akan beralih ke merek lain terutama jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga atau dalam unsure-unsur produk. Bila loyalitas merek meningkat, kerentanan kelompok pelanggan dari serangan kompetitif bisa dikurangi. Ini merupakan satu indikator dari ekuitas merek yang nyata-nyata terkait dengan laba masa depan, karena loyalitas merek secara langsung ditafsirkan sebagai penjualan masa depan Aaker, 1997:57.

K. Konsumen Berpindah Merek

Brand Switcher Chinho, 2000:283 mentakan defenisi dari brand switchers adalah “A portion of the shoppers will switch products at least once when they make their current or subsequent choices.” Hal ini berarti bahwa sejumlah pembeli atau Universitas Sumatera Utara konsumen yang akan beralih merek ke merek lain paling tidak pada saat mereka menentukan pilihannya yang terkini.

L. Perpindahan Merek

Brand Switcing Perpindahan merek Brand swithing adalah pola pembelian yang dikarakteristikkan dengan perubahan atau pergantian dari satu merek ke merek yang lain Peter dan Olson, 2000 dalam Setiya ningrum, 2005:5. Perilaku berpindah merek dapat terjadi dikarenakan beragamnya produk yang ada dipasaran sehingga menyebabkan adanya perilaku memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan atau karena terjadi masalah dengan produk yang sudah dibeli maka konsumen kemudian beralih ke merek lain. Oleh sebab itu, brand switching juga dapat diartikan sebagai perpindahan merek yang digunakan pelanggan untuk setiap waktu pengguanaan www.swa.co.id. Tingkat brand switching ini juga menunjukkan sejauh mana sebuah merek memiliki pelanggan yang loyal. Semakin tinggi tingkat brand switching, maka semakin tidak loyal seorang konsumen. Hal tersebut berarti semakin berisiko juga merek yang dikelola karena bisa dengan mudah dan cepat kehilangan konsumen. Brand Switching behavior adalah perilaku perpindahan merek yang dilakukan konsumen karena beberapa lasan tertentu, atau diartikan juga sebagai kerentanan konsumen untuk berpindah ke merek lain yang dikarenakan adanya ketidak puasan terhadap merek yang mereka beli. Ketidakpuasan tersebut terjadi ketika harapan konsumen tidak terpenuhi, sehingga konsumen akan bersikap negatif terhadap suatu merek dan kecil kemungkianannya konsumen akan membeli lagi merek yang sama. Universitas Sumatera Utara Penilaian konsumen terhadap merek dapat timbul dari berbagai variabel, seperti pengalaman konsumen dengan produk sebelumnya dan pengetahuan konsumen tentang produk. Pengalaman konsumen dalam memakai produk dapat memunculkan komitmen terhadap merek produk tersebut. Ketidakpuasan emosional konsumen dari pengalaman dengan produk dapat menyebabkan konsumen merasa tertarik untuk mencari merek lain diluar merek yang biasanya. Pencarian merek ini dapat dilakukan konsumen dengan mendapatkan informasi melalui media cetak, media elektronik ataupun melalui interpersonal, dimana tujuan akhirnya adalah perilaku untuk berpindah merek Brand Switching. Konsumen yang hanya mengaktifkan tahap kognitifnya dihipotesiskan sebagai konsumen yang paling rentan terhadap perpindahan merek karena adanya rangsangan pemasaran Junaidi dan Dharmmesta, 2002:91. Penyebab lain perpindahan merek adalah beragamnya penawaran produk lain dan adanya masalah dengan produk yang sudah dibeli. Universitas Sumatera Utara

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah singkat PT. Excelcomindo

PT. Excelcomindo Pratama Tbk didirikan pada tanggal 6 oktober1989 dengan nama PT. Graha Metropolitan Lestari yang bergerak dibidang perdagangan dan jasa umum. Pada tahun 1995, seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group-pemegang saham dengan beberapa investor asing Nynex, AIF dan Matsui, PT. Graha Metropolotan Lestari mengubah nama menjadi PT. Excelcomindo Pratama dengan kegiatan utama usahanya sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi seluler. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 oktober 1996 dengan menyediakan jasa telepon dasar dengan menggunakan teknologi GSM 900. Dalam perkembangannya, XL juga memperoleh izin Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler untuk teknologi DCS 1800, izin Penyelenggara Jaringan Tetap Tertutup, Izin Penyelenggara Jasa Internet Telepon untuk keperluan Publik Voice Over Internet ProtocolVolp. Pada tahun 2006, XL memperoleh izin Penyelenggara Seluler untuk teknologi 3G dan meluncurkannya secara komersial pada bulan September 2006. Hingga saat ini XL telah mendirikan lebih dari 12.000 menara Base Transceiver Station BTS di seluruh Indonesia untuk melayani 31,4 juta pelanggannya. XL berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan cakupan wilayah selulernya di masa mendatang, agar kebutuhan komunikasi para pelanggan dapat senantiasa berjalan kapanpun dan dimanapun. Untuk memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi para pelanggannya, hingga kwartal I tahun 2010telah tersedia 267 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Perpindahan Konsumen Kartu Pra Bayar Telepon Seluler pada Operator Seluler Lain ke Telkomsel (Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara)

1 46 111

Tingkat Kepercayaan Konsumen Pengguna Jasa Provider Telekomunikasi Seluler (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang)

0 8 25

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam perpindahan merek telepon seluler merek lain ke merek samsung: studi pada pengguna telepon seluler merek samsung yang sebelumnya menggunakan telepon seluler merek lain di Universitas Islam

1 21 165

ANALISI Analisis Faktor Loyalitas Konsumen Terhadap Provider Telepon Seluler Telkomsel Studi Pada Mahasiswa Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 5 16

PENGARUH HARGA, KETIDAKPUASAN KONSUMEN, DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP PERILAKU PERPINDAHAN MEREK PADA KARTU SELULER SIMPATI (STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 3 24

Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Berpindahnya Konsumen pada Penyedia Jasa Telepon Seluler Lain ke Im3 (Studi pada Universitas Kristen Maranatha, Bandung).

0 0 15

PERPINDAHAN KONSUMEN PENGGUNA JASA TELEPON SELULER OPERATOR LAIN MENUJU KE OPERATOR EXELCOMINDO ( Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jatim ).

0 0 109

PERPINDAHAN KONSUMEN PENGGUNA JASA TELEPON SELULER OPERATOR LAIN MENUJU KE OPERATOR EXELCOMINDO ( Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP UPN Veteran Jatim )

0 0 22

HUBUNGAN ANTARA PERIKLANAN KOMPETITIF DENGAN PERPINDAHAN MEREK DARI PROVIDER LAIN KE TELKOMSEL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 9

BAB 1 PENDAHULUAN - HUBUNGAN ANTARA PERIKLANAN KOMPETITIF DENGAN PERPINDAHAN MEREK DARI PROVIDER LAIN KE TELKOMSEL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA NIAGA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 17